Chapter 07

2K 218 41
                                    

Suzy duduk disamping Myungsoo yang sibuk dengan beberapa dokumennya, bahkan sejak sarapan Myungsoo hanya diam menikmati makanannya tanpa menegur Suzy. Suzy juga tidak mempedulikan sikap Myungsoo yang cuek, judes, dingin dan menyebalkan karena ini hanya pernikahan semu baginya. Suzy juga lebih memilih menikmati pemandangan dari luar mobil yang penuh dengan bangunan-bangunan besar dan tinggi.

Selama diperjalanan mereka berdua yang lumayan jauh mereka hanya saling diam, tidak ada yang bicara hanya sibuk dengan pemikiran masing-masing dimana Myungsoo yang sibuk dengan dokumen walau sesekali melirik Suzy, mereka sedang melakukan perjalanan menuju wilayah Incheon dimana akan diadakannya rapat dengan beberapa pejabat dilanjutkan dengan perjalanan menuju Daegu dimana pameran benda tradisional yang akan dipamerkan, disana selain melihat pameran mereka juga akan ada pertemuan dengan beberapa pejabat penting di istana.

Setelah melakukan rapat yang membahas kenegaraan diwilayah Incheon, mereka melanjutkan perjalanan kewilayah Daegu untuk melihat pameran benda tradisional. Suzy hanya memberikan senyum kepada rakyat-rakyat yang melihat mereka disepanjang jalanan yang mereka lewati menuju lokasi pameran.

"Apa kau harus tersenyum terus seperti itu dan melambaikan tanganmu didepan mereka agar mereka yakin kau calon ibu negara yang baik dimasa mendatang, hmm.. Sungguh menjijikan sekali sikapmu itu putri" bisik Myungsoos sambil mengejek.

"Aku tidak perlu pura-pura tersenyum untuk menjadi baik pangeran. Aku ini memang orang yang baik jadi tidak perlu menjadi pura-pura terhormat hanya untuk mendapat pengakuan sebagai ibu negara. Toh kau sudah memberikan status itu sejak kita menikah bukan?"

"Ingatkan dirimu untuk tidak jatuh cinta padaku, putri!"

"Apa kau mulai mencintaiku makanya kau bersikap begini pangeran karena kau takut terpikat oleh pesonaku, aku benarkan. Kau selalu saja mencari masalah denganku untuk hal sepele yang kau besar-besarkan. Atau jangan-jangan kau mengajakku tugas keluar karena kau takut posisimu sebagai pangeran mahkota direbut orang lain, atau mungkin orang specialmu hadir juga disini jadi kau ingin menunjukkan padanya kau sudah move on. Apa aku benar?"

"Kau..." ucap Myungsoo mengangkat tangannya.

"Apa? Apa?" tantang Suzy.

"Pangeran, putri kita sudah sampai" ucap Seungho yang membukakan pintu untuk Myungsoo menghentikan perbedabat mereka berdua, sedangkan Jin ae membukakan pintu untuk Suzy.

"Hmm" jawab Myungsoo yang keluar dari mobil. Dia berjalan berdampingan dengan Seungho sambil melambaikan tangannya dan tersenyum pada rakyat yang menonton diluar gedung.  Suzy berjalan dibelakangnya diikuti dengan Jin ae yang berjalan disampingnya.

"Eonni, aku sungguh gugup sekali. Astaga" tutur Suzy yang dilanda kegugupan.

"Tenang putri, anda hanya harus relax seperti yang saya ajarkan tadi. Bukankah sudah saya ajarkan tadi caranya agar relax dan tidak gugup" ucap Jin ae.

"Tapi ini tempatnya lebih terbuka dan banyak sekali wartawan dan reporter dari yang ku perkirakan eonni."

"Anda harus membiasakan diri putri, mulai hari ini anda akan berhadapan dengan wartawan dan reporter setiap hari."

"Iya, semangat! Relax-relax huft.." ucap Suzy menghela napasnya, kemudian menarik napas dan menghembuskannya agar relax.

Myungsoo dan Seungho berbincang dengan beberapa tamu bangsawan yang hadir dalam pameran klasik, sementara Suzy berkeliling ditemani Jin ae dimana dia terus diliput oleh banyak wartawan.

"Putri sungguh cantik dan murah senyum, cocok dengan pangeran"

"Putri sungguh menawan sekali"

"Putri gadis biasa, mantan guru pasti menerima pernikahan ini karena kekayaan istana dan agar naik derajatnya menjadi istri pengeran"

Sincerely Love - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang