Chapter 13 🔞

3.6K 227 28
                                    

Myungsoo bangun dari tidur siangnya tidak mendapati Suzy dimanapun, dia akhirnya memutuskan keluar rumah dan melihat Suzy sedang memetik jeruk dan tomat, dia juga melihat keranjang sayur yang telah penuh dengan berbagai sayuran dibelakang rumahnya yang luas dengan berbagai tanaman sayur, buah dan bunga.

"Apa yang kau lakukan, putri?" tanya Myungsoo berjalan ke arah Suzy.

"Apa kau tidak bisa melihatnya pangeran, aku sedang memetik hasil sayuran dan buah. Aku akan memberikannya kepada paman didepan rumahku yang anaknya baru saja melahirkan seorang putra." jawab Suzy sambil memetik buah dan memasukan kedalam keranjang digendongannya.

"Apa semua ini kau tanam sendiri?" tanya Myungsoo yang bermain dengan buah jeruk yang bergantung didepannya.

"Semua yang ditanam disini adalah hasil dari berkebun keluargaku, sejak keluargaku meninggal hanya aku dan bibi saja yang merawat. Namun sejak aku di istana aku meminta bibi untuk menanaminya bersama masyarakat sekitar sini. Mau mencoba buah jeruknya? Ini manis" tawar Suzy.

"Boleh"

Suzy meletakkan keranjang buahnya, mengupaskan sebuah jeruk dan menyuapi Myungsoo.

"Bagaimana? Maniskan?"

"Rasanya manis sekali. Istana harus merasakan hasil berkebunmu putri."

"Aku bahkan tidak tahu kapan akan pulang. Aku rasa ingin disini lebih lama lagi agar bisa membersihkan rumah bersama bibi Hwang karena aku kasihan jika bibi membersihkannya sendirian." desah Suzy lesu.

"Kalau begitu aku juga tidak akan pulang" putus Myungsoo.

"Yaa bagaiman bisa kau begitu, kau tidak kasihan pada yangmulia yang harus mengerjakan tugas istana sendirian bersama permaisuri. Kau harus membantunya? Jangan egois!"

"Lalu bagaimana denganku? Kau juga tega meninggalkan aku sendirian diistana. Istri macam apa yang tega menelantarakan suaminya"

"Aish.. Kau jadi menyebalkan"

"Maaf nona Suzy, apa aku datang mengganggu kegiatan kalian" ucap seorang paman yang masuk lewat pintu samping rumah Suzy yang menghubungkan jalan dengan kebun keluarga Suzy.

"Aniya paman Choi, kami baru saja memetik buah dan sayur." balas Suzy.

"Saya ingin mengantar uang hasil dari penjualan kemarin nona. Ini uangnya nona, semua laku besar" ucap paman Choi menyerahkan uang pada Suzy.

"Banyak sekali paman"

"Itu karena hasil kebun disini bagus nona, semua laris dibeli dengan harga bagus. Bahkan aku mendapat laba yang besar"

"Paman Choi, kenalkan ini suamiku? Kau pasti sering melihatnya di TV"

"Anyeong pangeran"

"Panggil tuan muda saja paman"

"Mohon ampun, Hamba tidak berani pangeran"

"Paman Choi, ini ada sedikit buah dan sayur ambillah, aku dengar anakmu baru melahirkan jadi aku memberikan ini sebagai hadiah" ucap Suzy menengahi.

"Terima kasih nona Suzy, anda sungguh baik. Putriku baru melahirkan seorang putra, maukah anda memberikan nama untuk cucu pertamaku?"

"Berikan nama Myungsoo agar ketika dewasa dia bisa menjadi orang yang besar, bijaksana dan bersinar seperti emas, semoga dia bisa membawa diri untuk membanggakan keluarganya. Seperti suamiku!"

"Terima kasih nona sudah memberi nama yang bagus untuk cucuku. Dan juga buah dan sayuran ini. Saya pamit" ucap paman Choi yang kemudian mengangkut buah dan sayur pemberian Suzy.

Sincerely Love - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang