part 1

3.6K 129 9
                                    

Happy reading

***

Seorang gadis tampak sedikit gusar di area parkiran sekolah menengah atas Adhitama high school.

Tangannya yang menuntun sepeda mencari tempat untuk meletakkannya.
Sudah kesekian kalinya ia meniup poni tipisnya pertanda ia benar-benar kesal.

Seketika matanya berbinar melihat lahan parkir kosong yang berada di ujung sebelah kanan- tepatnya di samping pohon mangga besar.

Setelah meletakkan sepedanya yang sudah bertengger rapi bersama dengan kendaraan roda dua, kakinya melangkah memasuki gedung sekolah dengan langkah ringan.

Namanya adalah Qinata lutfiya kerap dipanggil-

"Nata!" Gadis itu memutar badannya kebelakang saat seseorang memanggil namanya dengan nyaring.

"Mata lo masih ada empat ternyata," ucap seorang gadis yang kini sudah berada di hadapannya.

Qinata memutar bola matanya malas.

"Bercanda ta," kekehnya.

Bella kartika, memiliki rambut sebahu dengan kulit berwarna kuning langsat. tentang parasnya, Bella cukup cantik dengan pipi berisinya itu.

Ia merupakan sahabat serta teman sebangku Qinata sejak satu tahun yang lalu.

"Gila," desis Qinata. Kemudian melenggang pergi meninggalkan Bella yang sedang menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Ajur tuh ubin!"

Bella menoleh ke arah suara tersebut.

matanya melotot.

"Urusan situ apa yah?" sinisnya.

Alan hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Jelas urusan kita! karna gedung ini, punya orang lain!" Kali ini Putra yang menyahut dengan mengangkat dagunya.

"Pas pembagian otak, lo baris paling belakang yah?" tanya Bella diiringi dengan decakan.

Putra mengernyitkan dahinya.

"Emangnya kenapa?"

Alan menepuk dahinya.

malah ditanya

"Pantesan Sekarang otak lo cuma seujung kuku doang!" jawab Bella.

Putra melongo mendengarnya.

"Lan nanti anterin gue ke dokter yah, mau nge ronsegn otak dikepala" ucap putra dengan tangan yang memegang kepalanya.

Bella bergidik, lalu melenggang pergi menuju kelasnya.

"Temen lo tuh!" gerutu Alan sambil menyenggol tangan seseorang disampingnya yang sedari tadi hanya diam menyimak.

Alfaro Adhitama, lelaki yang memiliki sikap sedikit kaku dan cuek.

Alfaro hanya memutar bola matanya saat melihat putra yang semakin dramatis memegang kepalanya. Drama!
tak peduli dengan putra yang semakin menjadi, Alfaro melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas.

.....

Qinata berjalan menuju toilet dengan langkah cepat. Sesuatu yang mendesak keluar membuat Qinata semakin tergesa.

Tak sadar langkahnya berubah menjadi setengah lari sehingga tiba-tiba dia menabrak sesuatu tepat saat kepalanya menoleh kedepan.
Dia menabrak da__eh?

" subhanallah!"pekik Qinata Dalam hati.

"Lo gak papa kan dek?"tanya orang itu.

Qinata masih memandang wajah cowok itu dengan mulut mangap mangap serta air liur yang hampir tumpah.( nggak lah thor:()

"Dek?" Panggilnya sambil melambaikan tangannya didepan muka Qinata.

"Ehh? Hai!" jawab Qinata setengah sadar.

"Lo gak papa kan?" ucapnya ulang.

"Hah? Eumm gak papa kok"jawab Qinata.

"Sorry yah, gue duluan" pamit cowok itu ke lantai 3 tepatnya dilantai kelas 12.

Seolah baru tersadar,Qinata langsung menepuk jidatnya.

"Kan belum kenalan" gumamnya cemberut.
(((

baru part pertama, jangan lupa gulir yah buat part-part selanjutnya:)

komitmen!(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang