happy reading...
.
Sore ini Qinata, Bella dan Putra sibuk membahas topik pembicaraan yang sempat tertunda karena bunyi Bel masuk tadi siang. tempat yang mereka pilih untuk melanjutkan obrolan itu adalah cafe milik bunda Qinata.
suasana cafe sore ini tak seramai biasanya- terasa tenang dengan alunan lagu 'All I want- Ashira zamita' yang menambah kesan santai di cafe itu.
Qinata menyeruput Es lemon nya sebelum memulai pembicaraan.
"masalah gw ajh belum kelar malah ditambah lagi"
Bella mendengar sindiran itu hanya mengerucutkan bibirnya.
"Lo mau cepet selesai kan?" tanya Qinata.
Bella menganggukan kepalanya lesu
"ya maulah nat! masalahnya gw gak tau cara penyelesaiannya itu gimana. jujur ajh gw juga gak mau ada diposisi ini kalo si alan nya gak pekaan kayak gitu"Putra mendengus geli mendengarnya.
"Udah tau sialan gak peka lo malah gak pinter ngasih kode""nama si alan nya pake spasi puput!" desis Bella.
"si alan nya sih udah keliatan punya rasa sama lo bell, jadi intinya tuh kalian harus buktiin kalo gak ada hubungan apapun diantara kalian berdua" Usul Qinata.
sebenarnya yang mempersulit semua ini ya sandiwara mereka berdua yang berujung kesalahpahaman seorang alan. ditambah dengan alan yang memang sedikit memiliki hati baik, ia lebih memilih sahabat dibandingkan cintanya.
pengorbanan yang luar biasa memang!
Ingin rasanya Qinata menghantamkan kepalanya ke tembok. masalahnya saja masih belum selesai malah ditambah masalah percintaan sahabatnya ini."Caranya?" pertanyaan itu lolos dari mulut Bella.
Qinata melirik putra yang sibuk dengan ponselnya.
gak bisa di ajak mikir ni bocah
Qinata menghela nafas panjang.
Otaknya harus berpikir lagi disaat hatinya gelisah dengan masalahnya sendiri..oOo.
"Nata, malam ini kan spesial banget buat lo jadi gw harus makeover lo supaya kinclong" Qinata memutar bola matanya malas- bosan juga telinganya mendengar kalimat yang diulang terus menerus oleh Anna.
"Gak perlu! gw udah luluran pake karbol. tuh liat, lo juga bisa ngaca di kulit gw"
Anna melempar sisir yang sedari tadi ia pegang ke arah Qinata.
"Lo tuh ya! tau ah males gw!" Anna mendengus kesal.
Astaga! Qinata tak menyangka seorang Anna bisa merajuk seperti ini. bukannya merasa bersalah, Qinata malah ingin tertawa melihatnya.
"Annabel, gw pake baju bola ajh semua cowok tetep gak bisa nolak pesona gw" ujar Qinata percaya diri.
Anna melotot kesal.
"Annabel?! jangan samain gw sama boneka setan! terus tadi apaan? baju bola? semua cowok ngibrit kali liat cewek tomboy yang nyeremin kayak lo!""Lo mau debat sama gw sampe jam berapa?" tantang Qinata. ia meregangkan otot tangan dan kepalanya.
"gw diem" lebih baik Anna mengalah daripada air ludahnya kering gara-gara debat dengan Qinata yang sudah diyakini pantang menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Teen Fiction"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...