part 22

567 41 0
                                    

Happy reading...

...

"Pulang bareng yah"

Qinata menggeleng cepat.

"Gw bawa motor kok"

"Nanti motornya di bawa sama si ana ajh"

"Rumah kita gak se arah Al"

Alfaro mencebikkan bibirnya.

"Tolak ajh terus" desisnya.

"Apaan sih Al, geli gw liat bibir lo monyong gitu" Qinata terkekeh geli.

Kedekatan mereka berdua bukanlah pemandangan asing lagi bagi sebagian besar murid disana.terkadang,mereka melihat ekspresi lain di wajah alfaro saat bersama Qinata.

"Kak Rion!" Teriakan Qinata dengan senyuman lebar memanggil Rion yang sedang berjalan menuju Motornya.
Rion membalas sapaan Qinata dengan senyum tipis dan lambaian tangan.

Berbeda dengan senyum keduanya,Alfaro sedetik kemudian merubah ekspresi wajahnya dingin saat Qinata memanggil Rion dengan suara lantang.

Terlihat Rion menghampiri mereka berdua dengan langkah lebarnya.

"Tadi tumben gak ke perpus nat?" tanya Rion.

"Biasa,urusan perut" kekehnya.

"Kemarin juga lo gak ke perpus ya kak?" lanjutnya.

Rion menggaruk tengkuknya  yang tak gatal.

"Lagi ada urusan ajh"

Qinata ber-oh ria.

"Gw kira ada latihan basket"

Rion menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Lo lupa yah?gw kan udah lengser seminggu yang lalu"

Qinata menyengir kuda.

"Lupa"

Rion melirik jam tangannya. lalu menepuk dahinya.

"Aduh nat, gw duluan yah. bye! Btw kalian makin nempel ajh nih" kemudian dia berlari ke arah motornya dan mengendarainya dengan kecepatan sedang.dan menyempatkan diri melemparkan senyuman kepada Qinata dan melambaikkan tangannya.

Qinata membalas lambaian Rion.

"Seneng banget" terdengar desisan sinis dari Alfaro.

"Cembokur yah mas?" tanya Qinata dengan menaik turunkan alisnya.

Alfaro membuang muka ke arah lain dan berjalan ke arah mobilnya.

Qinata tertawa keras.melihat Alfaro merajuk seperti itu, sepertinya akan menjadi kesenangan tersendiri untuk Qinata.
Qinata segera membuntuti Alfaro dengan tawa yang semakin berderai.tangannya dengan iseng mencolek pipi Alfaro yang masih setia memasang wajah datar dan dingin itu.

saat Alfaro hendak membuka pintu mobil, Qinata dengan cepat menyandarkan tubuhnya di pintu mobil.Tangannya ia lipat didepan dada

"Ngambek hmm" kali ini tawa nya mereda digantikan dengan Nada menggoda.

Alfaro masih diam dengan mata yang Enggan menatap Qinata.

"Lo tega diemin gw yang imut nya luber sampe tumpah-tumpah?"Qinata memasang wajahnya dengan ekspresi imut. matanya mengerjap beberapa kali.

Kedua sudut bibir Alfaro berkedut menahan senyum.

"Faro"cicit Qinata.

Ekspresi datarnya luntur seketika.senyumnya tak dapat ia bendung lagi setelah melihat Gadis di depannya bertingkah menggemaskan seperti ini,dengan Menyebutkan nama itu,Alfaro semakin tersenyum lebar.

komitmen!(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang