happy reading...
budayakan vote di setiap part yah:)...
Qinata tahu, kehidupan di masa SMA nya tidak akan berjalan dengan selalu mulus.
perlahan-lahan pasti akan ada saja kerikil yang mengguncang kedamaiannya selama satu tahun lebih ini.terbukti dengan kehadiran Alfaro beberapa minggu yang lalu,sukses membuat Qinata menjadi bahan gunjingan siswi di sekolah ternama ini.
baru saja ia bernafas dengan tenang saat Alfaro mulai menjauhinya, datang lagi kerikil itu.
sebuah terror yang entah siapa yang melakukan kekonyolan itu.dua hari yang lalu Qinata mendapatkan pecahan beling di laci mejanya, dan hari ini? Qinata hanya menghela nafas panjang melihat lokernya dipenuhi buah-buahan busuk dengan ulat-ulat yang menggeliat.entah bagaimana cara si peneror meletakkan semua itu.benar-benar niat!
Qinata tadinya hendak mengambil pakaian olahraganya diloker, tapi melihat kondisi lokernya beserta isi dari loker itu yang menjijikan membuat Qinata hanya pasrah mendapat hukuman dari pak gio, guru olahraga.
terdengar langkah kaki mendekat ke arah Qinata.
dan berhenti tepat di belakangnya.
Qinata menoleh, ternyata pak tejo petugas kebersihan,dengan ember dan kain pel ditangannya. memandang loker Qinata dengan terkejut."itu kenapa neng lokernya kotor pisan?" tanya nya.
Qinata tersenyum tipis.
"biasa pak orang iseng"
"heran bapak sama anak muda sekarang, isengnya teh kelewatan" terlihat raut wajah pak tejo kesal.
Qinata hanya terkekeh pelan.
"yaudah neng biar bapak ajh atuh yang bersihin. bel masuk udah bunyi dari tadi, neng masuk kelas ajh"
Qinata melirik jam tangannya, ia sedikit terkejut karena tak terasa waktu pelajaran olahraga sudah dimulai dari sepuluh menit yang lalu.
Qinata gelisah.
"gak papa neng, nanti barang-barangnya bisa diambil pulang sekolah. bapak titipin di pos satpam didepan" ujar pak tejo seolah mengerti kegelisahan Qinata.
"aduh pak maaf yah nata ngerepotin" ucap Qinata tak enak.
pak tejo mengangguk sebagai jawaban.
"makasih yah pak, nanti nata ganti pake gorengan sama kopi besok pagi oke!" Qinata berlari dengan teriakan.
...
"telat lima belas menit dan tanpa pakaian olahraga!"
ucapan tegas pak gio menjadi sambutan Qinata saat sampai dilapangan dengan nafas terengah-engah.
"kamu tau kan hukumannya apa?"
Qinata mengangguk lesu.
"Lari keliling lapangan sesuai dengan menit kerlambatan plus dengan lima karena tidak memakai pakaian olahraga" Jawab Qinata lancar.
pak Gio mengangguk-anggukan kepala nya.
"totalnya?"
"dua puluh pak" lirih Qinata.
"sekarang mulai hukumannya! dan kalian semua lanjutkan praktek nya!" perintah pak Gio tegas.
semua murid kelas XI IPA 2 lantas segera melakukan aktivitas mereka yang sempat tertunda lagi. dan Qinata memulai hukumannya.
Bella menatap Qinata dengan wajah bingung.
Qinata tidak biasanya seperti ini, dan ini adalah kali pertamanya mendapat hukuman saat pelajaran olahraga. pikirnya

KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Teen Fiction"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...