happy reading....
jangan lupa vote yah..
"Put,tadi pagi tumben-tumbenan lo berangkat bareng Bella?" alan bertanya sambil memicingkan mata.
Putra dengan santai mengaduk Es teh nya sehingga menimbulkan suara bising dari gelas dan es batu yang berbenturan.
"Mobilnya disita sama bokapnya gara-gara sering keluyuran malem"
"terus?" ucap alan masih penasan.
"dan gw bakalan terus di tebengin sama dia" jawab putra mencebikkan bibirnya kesal.
"Kenapa harus lo?" tanya Alan lagi.
alfaro mengernyitkan dahinya.
putra menatap alan jengah.
"Lo kenapa?" keduanya kompak bertanya kepada alan.
"gw nanya doang apa salahnya?!" ucap alan sewot.
"tapi pertanyaan lo udah kayak ngeintrogasi pacar yang jalan sama cowok lain!" kesal putra.
"Apa?! yang lo sebut pacarnya itu siapa hah?!"
"gw" jawab putra santai sambil mengunyah es batu hingga terdengar ngilu.
alfaro dibuat tertawa keras membuatnya menjadi pusat perhatiaan beberapa murid dikantin.
Alan memasang ekspresi jijik. sungguh ia benar-benar tak habis pikir dengan orang didepannya ini yang terang-terangan bersikap seperti homo.
"Bunuh dia dosa gak sih Al?" tanya Alan kepada alfaro dengan masih menatap putra yang terlihat tuli dan tak sadarkan diri dengan apa yang ia ucapkan tadi.
"dosa kalo gak dibunuh!" ucap Alfaro diiringi tawa keduanya.
"Lo berdua gila!" putra bergidik ngeri melihat kedua orang didepannya yang tertawa tanpa sebab menurutnya.
seolah tak mendengar ucapan putra,mereka masih setia tertawa bahkan alan sampai terbatuk-batuk.
tawa menggelegar itu sukses menjadi perhatian semua penghuni kantin.tak terkecuali meja Qinata.
"Gila yah, mereka selalu memukau" ucap ana takjub dengan mata tak berkedip menatap mereka bertiga.
kemudian terdengar pekikan dan bisikan beberapa siswi di sebelah meja Qinata.
"ya ampun Al! ko kadar gantengnya makin nambah yah kalo ketawa!"
"ho'oh bener nih gw dapet foto nya tadi! ini sih bakalan gw pajang di langit-langit kamar supaya tidur gw nyenyak terus"
Qinata mendengus mendengarnya.
"na,lo tumben banget sih gabung sama gw?!" tanya Qinata.
"gw hari ini gak ada temen" cengir ana.
Qinata menaikkan sebelah alisnya.
"temen gw dua-dua nya rapat osis" dengus ana.
"btw lo gak ikut ekskul apa-apa yah?" tebak bella.
Ana sontak melotot.
"emangnya gw kalian!" sengitnya.
Bella balas melotot.
"ya biasa ajh dong! hati gw tergores ini!"
dan terjadilah pertengkaran adu mulut mereka berdua. Qinata berdiri dari duduknya menyodorkan selembar uang dimeja.
"bayar" Qinata melenggang pergi keluar kantin meninggalkan mereka berdua yang diam.
"nih sekalian!" ucap Bella meletakan selembar uang ditangan ana lalu berlari menyusul Qinata.

KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Teen Fiction"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...