Happy reading.....
"Nata!"seruan seseorang menghentikan langkah Qinata ditangga.
"Eh kak apa kabar?" sapa Qinata.
"Kangen ya lo"rion menaik turunkan alisnya menggoda Qinata.
Qinata mendengus geli.
"Mana ada! pelangi gimana?"
pertanyaan Qinata membuat rion terdiam.
"Sorry kak" ucap Qinata merasa bersalah.
"Gak papa ta, pelangi udah mulai membaik"
Qinata menghela nafas lega.
dalam hati ia sangat bersyukur setelah mendengarnya."Lo abis darimana? ini kan masih KBM" Qinata menepuk dahinya pelan seolah ingat sesuatu.
"Aduh gw disuruh ngambil buku di perpus! bye kak"Qinata berlari menuruni tangga menuju perpustakaan.
Setelah menghitung jumlah buku, Qinata mengangkat buku-buku tersebut yang berjumlah sepuluh.
"Gila aja nih pak setyo, sepuluh emang dikit tapi tebel-tebel gini sama aja berat" gerutu Qinata sambil melangkah keluar perpustakaan.
"Butuh bantuan?" Qinata terlonjak kaget. matanya mendelik kesal menatap seorang lelaki bertubuh jangkung di depannya.
"Boleh minggir gak" nada lembut penuh penekanan terdengar dari mulut gadis itu.
orang di depannya tertawa keras seolah yang Qinata ucapkan terdengar lucu. Qinata bergidik ngeri menatapnya
ternyata putra masih punya pengikut.dengan kaki dihentakkan, Qinata melewati lelaki itu melalui samping tubuh yang menghalanginya.
seolah baru tersadar jika gadis itu melangkah menjauh, lelaki itu mengejar Qinata dengan lari ringan."Kelas mana?" Qinata semakin mempercepat langkahnya walaupun tangannya terasa semakin sakit.
mata lelaki itu melirik nametag Qinata.
"Qinata lutfiya" mendadak Qinata berhenti dan mengerutkan dahinya bingung.
ni cowok kenal gw?
"Gw Roni" ia mengulurkan tangannya.
"tangan lo yang satu lagi" ucap Qinata.
Roni dengan bingung menengadahkan kedua telapak tangannya.
dengan cepat Qinata menyerahkan buku itu, menyisakan satu untuk ia bawa."Ikutin gw" Qinata melenggang pergi menuju kelasnya.
Roni mengikuti Qinata dengan mata yang tertuju ke punggung gadis didepannya. ia menatapnya dengan tak percaya.
.
suasana kantin terdengar bising.
kelima murid yang selalu menempati meja pojok terdengar sunyi. hanya dentingan sendok dan nafas yang terdengar."Ta lo belum jawab pertanyaan gw tadi!" Bella menggebrak meja tiba-tiba. membuat beberapa murid menoleh. Bella hanya melempar cengiran tak berdosanya.
"apasih" malas Qinata.
"Cowok yang bawain buku tadi" gemas Bella.
Qinata memutar bola matanya malas.
"Namanya Roni, ketemu di depan perpus tadi"mendengar nama lelaki lain yang keluar dari mulut Qinata, Alfaro mendelik tajam.
"Kelas mana?" pertanyaan Alan dijawab dengan mengangkat bahu oleh Qinata.pertanda ia tak tahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Teen Fiction"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...