Happy reading...
.
"RONI AWAS!!" teriak Qinata.
bunyi ban dan aspal bergesekan terdengar mengilukan.
'''
ketiganya terlihat Shock dengan jantung berdegup kencang.
"LO HAMPIR NABRAK KUCING!! KUDA!!"
"ngomong yang bener. kucing atau kuda?" Roni mengernyit bingung mendengar jeritan absurd Qinata.
Qinata memejamkan matanya mencoba meredam emosi.
"Na kipasin kepala gw"dengan menurut, Anna mengipasi kepala Qinata dengan tangannya.
"Keren nat keluar asap!" ucapan penuh antusias Anna dihadiahi jambakan lumayan kencang dari Qinata.
"Na gw cewek loh" Anna mengerucutkan bibirnya.
Qinata melirik kedepan lalu beralih ke Roni yang terlihat berpikir keras terlihat dari kerutan didahinya.
"Roni jalanin mobilnya nanti kita telat!" geram Qinata.
"Nat kuda yang tadi hampir ke tabrak itu gaib yah? sekarang udah pergi belum?" Istighfar Qinata! mengapa takdirnya dikelilingi manusia-manusia aneh ya Allah. tak cukupkah Anna yang mempunyai seribu kelakuan? mengapa harus di tambah putra bahkan sekarang, Roni!
"Nat, ni cowok gak tau umpatan halus. harusnya tadi tuh lo kasih umpatan kasar biar dia gak bego kayak gini" saran Anna dengan serius.
Qinata mendengus kasar.
padalah sarannya berlaku buat dirinya juga
"Roni jalan! lupain kuda!" perintah Qinata tegas.
.oOo.
"Mereka sekarang dimana lan?"
Alan melirik sekilas Bella yang sedang serius menata balon.
"tunggu ajh" jawab Alan singkat.
Bella menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Ia sebenarnya merasa gugup tadi, tapi mau bagaimana lagi seorang Bella tidak menyukai kesunyian dan kecanggungan dimanapun itu tempatnya. lagipula Alan sekarang tak pernah menjahilinya lagi dan berganti menjadi sosok cuek.
"Lan" Alan hanya menjawabnya dengan deheman tanpa melirik sedikitpun Bella.
Hampir saja Bella melakukan apa yang ada dipikirannya saat ini. merampas ponsel Alan dan melemparnya! namun otak pintarnya masih berfungsi sehingga ia hanya berjalan mendekati Alan yang sedang duduk di sofa.
"Alan!" Bella sedikit menaikkan suaranya.
"Apa?" Alan menjawab, tetapi matanya masih tetap fokus pada ponselnya.
"Liat gw dulu!"
"Nanggung"
"Sebentar doang!"
"Nanggung"
"Lo tega nganggurin gw?!"
Alan hanya diam tanpa menyahut.

KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Novela Juvenil"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...