happy reading..
....
seorang gadis memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa tanpa mengucap salam.
"masuk keluar rumah harus ngucapin apa ta?" pertanyaan berupa sindiran itu memberhentikan langkahnya.
"Assalamualaikum bunda dan Abangku" diiringi dengan cengiran tak berdosanya.
"buru-buru banget"
"nata belum sholat dzuhur bun"ucapnya lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"itu nata bun?" tanya tio melongo.
bunda tersenyum lembut.
"Ya iya lah emang siapa lagi"
tio menggelengkan kepalanya heran.
2 minggu ia pergi, adiknya sudah sangat berubah.
yang biasanya selalu malas saat ia dan bundanya menyuruh untuk sholat, sekarang benar-benar giat. dan jangan dilupakan juga! kebiasaan Qinata saat ditinggal tio adalah selalu menempel kepadanya jika ia pulang. tapi lihatlah sekarang, Qinata terlihat biasa saja.entah ini musibah atau keajaiban:(
tio segera kembali ke sofa dengan keheranan.
seolah teringat sesuatu, ia lantas membalikkan badannya.
"bunda tadi liat tangan nata gak?" tanya tio.
bunda mengernyitkan dahinya.
"emangnya kenapa?"
"tangan nata kayak di perban"
"kita tanya nanti pas dia makan"
hampir dua puluh menit mereka berdua menunggu Qinata turun.
tak berselang lama, suara langkah kaki menuruni tangga membuat mereka memutar kepala melihat Qinata turun dengan baju santainya.
Qinata menatap keduanya heran.
"ada apa nih? kok liatin nata segitunya"
Qinata duduk disamping bunda nya.
"kamu udah makan?" tanya bunda.
"belum laper" cengengesnya.
"Gimana sekolah hari ini? baik?" bunda bertanya lagi.
"Seperti biasa bun" terangnya.
bunda menghela nafas perlahan.
baru saja beliau hendak membuka mulut,"Tangan lo kenapa?!" sela tio sedikit galak.
bunda menginjak kaki tio sedikit keras membuat sang korban meringis.
"gak sopan kamu maen nyerobot omongan orang tua!" peringatnya.
"Ya bunda kelamaan sih" gerutunya.
Bunda melempar bantal sofa kepada tio dengan kencang hingga mengenai kepalanya.
lagi-lagi tio meringis kesakitan memegang kepalanya.
Qinata ikut meringis melihat penderitaan abangnya.
" iya-iya orang ganteng diem!" kesal tio.
"jadi, tangan kamu kenapa?" kali ini bunda yang bertanya sambil mengelus rambut Qinata.
"nata kurang hati-hati, jadi kena pecahan beling di sekolah" jujurnya.
"kok bisa kena tangan sih? kenapa gak kaki ajh?" tio berseru lagi.
Bunda kali ini menatap tio dengan tajam menyuruhnya tetap diam.
" emangnya musibah bisa gw tawar apa" desis Qinata kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
komitmen!(COMPLETED)
Ficção Adolescente"Terus kalo lo juga bosen sama gue, lo bakal minta putus?!" Alfaro mengangkat wajahnya lalu menggeleng cepat. "Enggak lah! gue bakalan minta nikah, bukan putus" tegas Alfaro. Qinata merasakan panas di pipinya. masa gini doang udah merah, ambyar bang...