[45] Limerence

17.1K 2.1K 111
                                    

Di ajak ketemuan sama saingan di masa lalu
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(AUTHOR POV)

Penasaran. Ya, sekarang Sheila lagi penasaran banget, soalnya tadi dia di telfon sama Karin. Katanya sih Karin dapat nomor Sheila dari Bhaga.
Isi percakapan di telfon tadi, Karin ngajakin Sheila ketemuan di kafe dekat tempat praktek dia aja biar ga jauh jauh amat.

Karena Sheila orangnya ga mau berpikiran buruk, yaudah lah ya dia terima-terima aja. Dan sekarang dia bahkan udah sampe di kafe yang Karin bilang.

"La im here" teriak seseorang yang duduk di meja nomor 2 aka Karin.

'Demi apa gue kok deg-deg gini ya ketemu nih anak? hufftt jangan nethink La jangan'batin Sheila

Sheila tersenyum ringan."Udah lama Rin?"

"Ngga kok, baru aja" jawab Karin sambil mengaduk-aduk minumannya.

"Lo mau ngomongin apa?" tanya Sheila yang langsung to the point.

"Ga penting sih sebenarnya, gue cuma pengen main doang ama lo, kita kan ga pernah hangout gitu selama SMA" jelas Karin dengan nada santai.

"Hmmm..okelah" ucap Sheila.

"Reuni kemarin lo datang ngga?" tanya Karin sambil menyeruput es teh miliknya.

Sheila mengangguk."Iya, lo sendiri?"

"Ngga datang guee, sibuk banget soalnya" jawab Karin dengan sedikit tertawa.

Sheila hanya ber oh ria mendengar jawaban dari Karin.

"Kalo misalnya kakel idaman lo datang kerumah buat ngelamar, lo terima ga?" cetus Karin sambil memanyunkan bibirnya.

Topik pembahasan Karin daritadi tidak pernah lepas dari cowok yang ia idamkan dulu sewaktu SMA alias Fariz. Hal ini tentunya membuat Sheila semakin merasa aneh.

"Ehmm..iya kalo udah takdir, kita mau gimana lagi coba?" lanjut Sheila dengan santai.

"Andai aja gue bisa merubah takdir" sambung Karin sinis.

Sheila mengernitkan dahinya. "Maksud lo?"

Karin menggeleng cepat. "Ngga papa hehe"

"La minumannya di minum dulu atuh, gue udah pesanin khusus buat lo tadi" lanjutnya.

Sheila yang kebetulan daritadi haus banget langsung meminum minuman yang berada tepat di depannya saat ini.

"Wih lo haus banget ya? sampe di habisin 3 kali tegukan doang" ledek Karin dengan sedikit tertawa.

Sheila ikut tertawa mendengar ledekan Karin.

"Enak ngga minumnya?"

Sheila mengangguk."Makasih ya"

Setelah itu mereka berdua pun larut dalam percakapan tentang SMA nya. Walaupun masih ada rasa canggung di antara mereka, tapi keduanya terlihat menikmati pembicaraan tersebut.

Akan tetapi, percakapan mereka terhambat karena Sheila tiba-tiba saja merasa pusing.

"Sheila, lo kenapa?" tanya Karin sambil memegang bahu Sheila.

Rasa dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang