"Non, ditungguin sama tuan di ruang tengah" ucap Bi Ipah yang baru aja masuk ke kamar.
"Oke Bi" Gue langsung menuju ke ruang tengah buat nemuin Papa. Karena kalo sampe telat dikit pasti gue bakal kena omelan.
Setibanya di ruang tengah, ternyata disana sudah ada Papa,Mama,dan Kak Royyan.
Mereka mau ngomongin apa ya tumben banget deh ngumpul gini.
"Duduk sini nak" pinta Papa yang menyuruh gue untuk duduk di sampingnya.
"Tumben Papa ada dirumah, benar-benar pemandangan yang langka" tukas Gue yang baru aja duduk.
"Nah makanya, malam ini obrolan kita sifatnya penting buat masa depan kamu sama kakak" lanjut Papa sambil mengelus puncak rambut gue.
"Mau ngomongin apa sih emang?' tanya Gue yang udah mulai kepo.
Papa tersenyum ringan."Kakak kamu malam ini mau taaruf sama si Zahra---" Belum sempat Papa melanjutkan omongannya gue langsung menyela pembicaraan.
"Malam ini? kok ga ada yang bilang sama aku sih" sela Gue sambil melipat kedua tangan di depan dada.
"Karna lo gak penting hahahah" ledek Kak Royyan.
"Hush udah udah, biarin papa ngomong dulu dong. Kalian ini ga sopan amat deh" titah Mama yang melerai perdebatan yang baru mulai antara Kak Royyan dan Gue.
"Eh? maaaf pa" ujar Gue sambil garuk garuk kepala.
Papa menggelengkan kepalanya."Omongan papa tadi sampe mana ya?"
"Kak Royyan mau taaruf malam ini" ulang Gue mengingatkan.
"Nah Kak Royyan akan taaruf malam ini, dan pernikahannya bakal dilaksanain minggu depan, lalu setelah itu Sheila harus nyusul secepatnya" jelas Papa dengan nada yang santai.
Gue tertegun."Lah? kok gitu sih?"
"Kamu tau kan papa sibuknya kayak gimana? belum lagi Kak Royyan juga udah mau punya keluarga sendiri, kalo dia udah nikah, siapa lagi yang bakal ngejagain kamu coba? jadi papa pikir kamu harus nyusul secepatnya, karena jika suatu saat papa sama kakak sibuk, kamunya udah ada yang jagain dan papa juga ga bakal khawatirin kamu lagi" ujar Papa panjang lebar.
"Kan masih ada mama" Gue lagi memberi pembelaan terhadap diri sendiri.
"Nih anak daritadi banyak omong banget ya, ikutin aja apa kata papa dan lo bakal bahagia" sosor Kak Royyan dengan tatapan sinisnya.
"Tapi aku nikahnya sama siapa coba?" tanya gue dengan muka yang sangat berpikir keras.
"Sebelum papa turun tangan buat cariin kamu jodoh, papa kasih satu kesempatan buat kamu untuk milih pasangan yang kamu mau" jawab Papa yang sontak membuat gue kaget.
Gue menggeleng cepat."Iya iya, aku bisa cari sendiri kok"
"Kakak kelas kamu yang dulu gimana La? pak ketos itu lohh, siapa namanya?" tanya Mama dengan tersenyum jahil.
"Kak Fariz, iya kan?" lanjut Mama.
Papa mengernyitkan dahinya."Kamu ada hubungan apa sama dia La? pernah pacaran?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dan Harapan
Teen Fiction[SUDAH TERBIT & PART MASIH LENGKAP] *** Apa hal yang bisa membuat kamu menjadi seorang pengagum rahasia? Apa alasan kamu bisa bertahan dalam kurun waktu yang lama? Atau apa yang bisa membuatmu menjadi sosok yang bisa dibilang tahan banting? Apa yang...