HAI SEMUANYA!!
WELCOME BACK TO MY NEW STORY!
UDAH BERAPA BULAN NGGAK UPDATE DI WP NIH? I'M SORRY GUYS, ADA SOMETHING YANG HARUS AKU SELESAIKAN DULU YANG SUSAH BUAT AKU JELASIN.
AND YEAH, KINI JODOH HALUNYA MAS BRIGHT UDAH COMEBACK. SO? MARI KITA RAMAIKAN LAPAK INI.
WARNING! (PERSIAPKAN MENTAL UNTUK BACA CERITA INI)
LET'S GO!
HAPPY|READING
••••
Seorang gadis dengan rambut terurai tengah duduk di bangkunya dengan menahan amarah yang sedari tadi ia pendam ketika dijahili oleh gadis yang duduk di belakangnya.Dari mulai melepas ikatan rambutnya, menyembunyikan buku tugasnya, mencoret-coret tasnya, sampai yang terakhir gadis itu mengolok-olok pekerjaan ayahnya.
"Bokap lo, jualan bakso aci ya Ar?" Gurau gadis yang sedari tadi menjahilinya.
Arda, gadis yang sedari tadi dijahili itu hanya diam di tempatnya, namun tidak dengan tangannya yang sudah mengepal kuat.
"Ups! Salah ya? Oh iya lupa, bokap lo kan Direktur utama di perusahaan—"
"Bacot! Bisa diem gak sih lo?!" Potongnya.
Melihat Arda yang mulai tersulut, gadis itu menyunggingkan senyum kemenangannya karena berhasil memancing emosi Arda. Ia pun semakin gencar untuk menggoda kembali. "Nah gitu dong, kalo diajak ngobrol tuh jawab"
Arda mendengus kesal, ia kemudian memajukan kursinya agar sedikit menjauh darinya.
"Oh iya, denger-denger, bokap sama nyokap lo mau cerai ya Ar?" Pancingnya lagi.
Megan sialan!
Arda bangkit dari duduknya dan langsung menggebrak keras meja Megan, gadis yang sedari tadi menjahilinya.
BRAKK!!
Gebrakan Arda begitu keras hingga seluruh siswa yang berada di kelas menatapnya.
"Tutup mulut lo! Dari tadi gue udah sabar ngadepin lo ya Gan, tapi lo malah ngelunjak! Lo gak ada kerjaan sampai ngurusin hidup orang, hah?!"
Prok! Prok! Prok!
Seperti tak ada kapok-kapoknya, Megan kini tersenyum bangga seraya bertepuk tangan. "Nah gitu dong, itu baru namanya Arda"
"Mau lo apa sih? Gue gak pernah ganggu hidup lo, tapi kenapa lo selalu ganggu hidup gue, hah?!"
Megan bangkit dari duduknya. "Lo keganggu? Padahal niatnya gue cuma bercanda, baperan amat sih lo" ucapnya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"Bercanda? Otak lo di mana Megan?!"
"Di mana ya? Gue gak tau tuh. Kira-kira di mana ya Ar?" Tanyanya seraya terkekeh.
Emosi Arda semakin memuncak. "Jangan main-main Megan, atau nama lo bakal ada di daftar rumah sakit." Ucapnya dengan mengepalkan kuat tangannya yang siap meluncur kapan saja.
"Ih takut," balas Megan seraya memasang wajah pura-pura takutnya.
Arda mencoba mereda emosinya dengan pergi dari hadapan Megan.
"Mau kemana Ar? Lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Bener, bokap sama nyokap lo mau pisah?" Ucapan Megan barusan berhasil membuat Arda kehilangan kesabarannya.
Arda langsung memutar balikkan tubuhnya menuju Megan dan langsung meninju rahang Megan dengan keras untuk menyalurkan emosi yang sedari tadi ia pendam.
BUGH!
Tinjuannya itu tepat mengenai rahang Megan hingga membuatnya terpental sampai kepalanya membentur sudut meja dan mengeluarkan banyak darah sampai ke lantai.
Semua orang di dalam kelas yang melihat kejadian itu pun langsung berlarian menghampiri Megan yang sudah tak sadarkan diri di tempatnya.
Sementara Arda gemetar menatap tangannya sendiri. Cewek itu kemudian mundur perlahan dengan menggelengkan kepalanya.
Takut untuk disalahkan, ia kemudian berlari keluar kelas.
••••
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK HYUNG!
SIAPKAN JANTUNG YANG KOKOH UNTUK MEMBACA PART 1:)
FOLLOW AKUN WATTPAD AKU UNTUK YANG BELUM.
-Tetap jaga kesehatan dan tetap patuhi protokol kesehatan (3M)-
SEE U NEXT PART
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE A
Teen Fiction[BERESIKO MEMBUAT JANTUNG LEMAH. JANGAN BACA KALO TAKUT MATI MUDA] ••• "Mau taruhan?" "Enggak Kak, maaf" "Jadi pacar gue kalo lo kalah dari gue." "Aku nggak mau Kak," "Pilihannya cuma 'Iya'. Jadi pacar plus pindah ke sekolah gue kalo lo kalah." Pern...