Dijodohin bukan suatu perkara yang mudah. Kalo cerita orang nikah muda diawali sama ketidak setuju an. Ini gak sama kayak cerita gue sama Kak Mark. Semuanya berjalan lancar sampai hal yang kita anggap sepele malah jadi bom waktu buat kita berdua. Ap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
14 Februari 2020 Agak banyak peringatan hari ini ya hehehe Selamat ulang tahun Jung Jaehyunku, thank's for being my life❤. Happy Carat day, Cie yang tadi diucapin bapak leader❤. Happy valentine day buat yang merayakan... Aku gak merayakan, soalnya beli cokelat sendiri 2 minggu yang lalu, gak habis - habis makan sendiri hehehe Dan... 6 tahun memperingati erupsi Gunung Kelud
Ayo kita sama - sama berdoa untuk kebaikan semua orang🙏🖤
With love, Author Alya
Happy Reading . . . . .
"Kim Yugyeom, Bambam, Yoo Hani, keliling lapangan 5 kali saya lihat dari sini"
Ya, mau tidak mau, suka tidak suka, ikhlas tidak ikhlas mereka bertiga berjalan keluar kelas.
"EUNHA BAJINGAN SUMPAH!" Pekik Hani saat mereka sudah turun di lantai 1. Bambam dan Yugyeom terkejut.
"Apaan sih Han?" Yugyeom mengusap telinganya yang sempat tersentak. Begitu pun Bambam.
Gadis bersurai cokelat ini menghentakan kakinya kesal "Lo denger kan Gyeom kalo kemaren Eunha bilang mau ajarin gue. Tapi dia malah gak bilang kalo ada tugas"
"Lo kali yang gak nanya" celetuk Bambam seraya memasukkan tangan pada saku celana.
"Tadi dia bilang gak tau kalo ada tugas"
Gak kerasa, mereka udah sampai di lapangan. Keliatan luas dengan rerumputan hijau yang tumbuh subur. Tapi tetap tak bisa dipungkiri betapa panasnya cuaca siang ini hingga mampu mencubit permukaan kulit.
"Udah ayo buru lari, keburu tambah panas" ajak Yugyeom seolah bisa membaca pikiran dua sahabatnya ini.
Mereka mulai lari. Pak Kris bener - bener ngeliat mereka bertiga dari atas. Jaehyun, Yerin, dan Eunwoo ngeliat dari jendela karna emang tempat duduk mereka dekat jendela.
Baru dapet 1 putaran, rasanya mereka bertiga kayak mandi keringat. Hari yang dikira bakal berjalan dengan cepat karna guru rapat, malah jadi mimpi buruk karna gak ngerjain tugas.
2 putaran, rasanya kepala Hani berkunang - kunang, pusing, mual, padahal dia udah sarapan tadi. Hani bahkan sampai menarik ujung jas almamater milik Bambam dan Yugyeom, membuat keduanya berhenti.
Dia membungkuk sedikit, berharap pening kepalanya akan hilang walau nafas masih terengah - engah. "Han lo gak apa - apa?" Tanya Yugyeom khawatir. Sebenernya Hani ngangguk kecil, tapi mereka berdua tau kalau itu bohong.
