BADBOY DI SEKOLAH

9K 319 245
                                    

Happy reading~

Gue melompati pagar belakang sekolah. Melirik kanan dan kiri, memastikan tidak ada Pak Sutomo dan sejenis golonganya yang sedang patroli di sini. Hah, aman! Gue membersihkan celana dari kotoran yang menempel disaat mendarat tadi.

Bandel - bandel begini, masalah kebersihan gue nomor satu, paling anti sama yang namanya debu dan kotoran. Sama halnya dengan murid bandel pada umumnya, tidak perlu gue jelaskan lagi seberapa sering loncat pagar sekolah saat terlambat ke sekolah. Skill loncat-melompat sudah menjadi keahlian dasar, selama satu tahun sekolah di SMA Merdeka ini.

Btw, gue belum memperkenalkan diri. Perkenalkan, gue Adelard. Dan beken gue Ade. Artinya, gagah berani. Salah satu murid bandel di SMA Merdeka ini, untung masih jajaran murid bandel ya, Bukan murid badung. Eh, sama aja gak sih artinya? Buat kalian yang merasa pinter, ayo jawab.

Kalo gue jelaskan, sudah sebanyak apa pelanggaran yang udah gue buat. Lo semua bakalan geleng-geleng kepala, takjub akan keajaiban yang sudah gue ukir dengan indah di buku keramat Pak Sutomo. Hihihi...

Gue menuju lorong kelas 11 IPS . Lo taulah, gue gak mungkin masuk kelas IPA, malas banget kalo harus ketemu Fisika dan Kimia setiap hari, bisa mumet nih otak! Saat akan berbelok ke lorong kelas. Sebuah penggaris kayu menghadang langkah kaki gue.

Wah gila, sih, ini. Hulk mana lagi yang hadang jalan gue?

"Kamu telat tiga puluh menit," ucap seorang siswi melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Ajigilee~ cakep bener nih cewek. Neng, waktu emak lo hamil, ngidam apaan sih? bening banget." Gue berdecak kagum melihat makhluk Tuhan yang paling cantik di depan gue ini.

Dia melotot mendengar pertanyaan gue. Cute banget, mirip salah satu member girl grup yang sering nyanyi Lets kill this love itu, loh.

"Kamu telat tiga puluh menit, silahkan ikuti saya ke ruang Pak Sutomo!" tukasnya galak.

"Cuman ke ruangan Pak Sutomo aja, Neng? Gak ke KUA sekalian?" gue mengedipkan sebelah mata, kali aja, habis ini jadi terpesona sama kecakepan gue.

"Cepatan jalan. jangan banyak tingkah!" Sungutnya ketus, lali mendorong penggaris kayu itu pada bahu gue.

Gue? seorang murid bandel yang diperlakukan secara tidak manusiawi seperti ini?? ON NOO!!

Ini Hulk anak organisasi bagian apa sih? Galak banget! Tapi bukan Adelard namanya kalo langsung nurut gitu aja, saat didorong-dorong kayak gini, sekalian aja lari sekenceng-kencengnya.

Sejenak gue menoleh ke arah belakang, lalu memeletkan lidah. Memberikan ejekan kepada si Hulk cantik yang mulai ngos-ngosan ngejar gue.

Tuh cewek, lumayan kencang juga larinya.

Gue mempercepat langkah kaki, dan berbelok dengan gesit ke lorong lainnya. Untungnya, ada toilet cowok di depan sana. Gue segera berlari, lalu memutuskan untuk bersembunyi di toilet ini.

Rasain lo! mana bisa masuk toilet cowok.

Dari sela pintu, gue lihat dia celingukkan mencari keberadaan gue. Lantas berlari ke arah depan.

Mungkin dia kira gue berlari ke lorong depan kali ya? Gue cekikikan dalam hati.

Gue menyembulkan kepala secara berlahan dan melirik kanan-kiri, untuk memastikan tidak ada Hulk dan Pak Sutomo yang kebetulan sedang patroli di lorong ini.

Yuhu~ akhirnya satu Hulk sudah terbasmi. Gue bersiul dengan santai, mengintip keadaan kelas dari kaca jendela. Keadaan kelas sudah kacau balas. Di sudut kiri, ada sekumpulan anak cowok yang sedang bermain ludo, ada juga yang tiduran di atas meja. Dan di pojokan depan kelas, sebagian siswi sudah bergosip ria, ada yang sedang memoles lipstiknya, lalu ditambahkan dengan sade warna lain. Ada yang sedang tiktokan dan banyak kelakukan lainnya yang membuat kepala gue terasa berdenyut saat masuk ke kelas ini.

"Woi, De, dari mana? jam segini baru nongol," tanya Rovan yang sedang bermain ludo.

"Ada masalah tadi," jawab gue santai menyelonjorkan kaki.

"Masalah apaan?" tanya Guntur menghampiri gue.

"Ada hulk yang ngejar-ngejar gue tadi. Untung aja gue larinya cepat."

"Hulk? Sejak kapan hulk ada di sekolah kita?" Tanya Guntur menyerit bingung.

"Bukan hulk yang dikartun-kartun itu dodol! hulk versi Ade itu yang sejenis sama Pak Sutomo," beber Rovan seraya menoyor kepala Guntur.

Gue tertawa mendengar celetukkan Rovan, dan sekarang, mereka saling toyor satu sama lain.

"Btw, anggota osis udah pada ganti, yah?"

"Udah, lo sih kemaren bolos tiga hari. kemarin heboh-hebohnya pemilihan Ketua dan Anggota Osis yang baru."

"Pantesan, tadi ada seksi kedisplinan yang ngehadang gue. Cewek, bening banget!"

"Maksud lo, Maimunah?"

"What? Maimunah?" gue tertawa mendengar namanya.

"Cewek mata sipit yang galak itu kan?"

"Iya."

"Jadi Hulk yang lo maksud, Maimunah?" tebak Rovan.

"Iya kali."

"Wah, Mampus! Siap-siap aja urusan lo bakalan panjang sama dia."

"Lah, emang dia siapa?"

"LO GAK TAU MAIMUNAH?" teriak Rovan dan Guntur bersamaan. Gue dengan polos mengelengkan kepala.

"Dia itu anak Pak Kepsek, dan terpilih menjadi ketua Kedisplinan Priode Osis tahun ini," Imbuh Guntur.

"Sumpah orangnya galak, untung aja sih, cantik. Kalo enggak, udah gue palakkin tuh cewek."

"Segalak apa?"

"Intinya lebih galak dari pada emak lo!" sahut Rovan.

"Siap-siap aja, hidup lo enggak bakalan tenang kalo berurusan sama dia," ucap Guntur menimpali.

Lah, emang gue takut? Kita lihat aja besok, siapa yang akan kalah, GUE ATAU DIA??













Salam cinta dari Ade 😘😘

Ditulis : Kamis, 9 Januari 2020
Dipublikasikan : Kamis, 9 Januari 2020. Pukul 14:10 WIB

Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang