KEBUCINAN TERHAKIKI

1K 75 244
                                    

Haii semuaaa...
Ade comeback dalam edisi 1K...
Thankyu banget untuk kalian semua yang mau baca ceritaku ini 😆

Seperti biasa, jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian juga 😇

Happy reading~
.
.
.
.
.

Setelah kejadian di UKS, gue sama Maimunah udah gak pernah ngobrol lagi. Gue bukan berhenti deketin Maimunah, tapi Maimunah yang seakan selalu ngasih jarak dari gue.

Gue berjalan menuju kantin yang melewati kelas Maimunah, dari jauh gue udah tau kalo Maimunah udah sempat lihat gue sekilas, tapi buru-buru pergi melangkahkan kakinya.

"Mai" Gue berlari mengejar Maimunah dari belakang, tapi Maimunah pura-pura enggak denger, dan lanjut jalan gitu aja.

Anjirr, gue di kacangin man...

Sampai sekarang gue gak ngerti salah gue dimana, bukanya kemarin Maimunah yang dorong gue sampai terjatuh dari kursi? Kok malah sekarang, kayak gue yang merasa bersalah?

"Mai tunggu... " seru gue yang sekarang udah melangkah sejajar sama dia.

"Apa?" tanya Maimunah tanpa basa-basi.

"Gue lihat, beberapa kali lu kayak ngindarin gue gitu. Gue ada salah ya sama lu?" tanya gue to the point. Dari pada gue capek nebak si Maimunah kesambet apa sampai ngindarin gue gitu, mending gue tanya langsung ke orangnya.

"Enggak kok, perasaan lu aja kali."

"Tapi beneran, lu kayak hindari gue gitu. Buktinya tadi, lu udah liat gue, tapi jalan gitu aja, padahal udah gue panggilin dari tadi loh." keluh gue.

"Lah, gue emang gak denger kali."

"Gak usah nyangkal deh Mai. Kelihatan jelas loh Mai."

"Ya terus kalo gue memang ngindarin lu kenapa?." sekarang gue yang kicep ditantang Maimunah dengan pertanyaan ini.

"Yah, gak papa. Gue kan jadi binggung, salah gue dimana. Kenapa lu tiba-tiba jauhin gue gitu."

"Gak ada alasan khusus kenapa gue harus jauhin lu, emang sebelumnya kita sedekat apa sih?. " tanya Maimunah dengan senyuman. Tapi anehnya, gue gak suka sama senyuman Maimunah yang kayak gini, berasa ada yang nganjel dihati gue.

"Lu lagi PMS yah Mai? Kok galak bin ketus gini jawabannya."

"Serah deh." seru Maimunah meninggalkan gue.

Astagfirullah, ini yang salah siapa sih?
Tau ah, kesel gue sama Maimunah.

***

Gue menceritakan kejadian tadi pada Guntur dan Rovan, sekarang kita sedang berada di rumah Guntur untuk menghabiskan kue kacang buatan emak Guntur yang gak pernah mengecewakan ini.

"PMS kali dia." seru Rovan santai. Kini dia mulai memainkan Stik PS yang berada di depannya menggantikan Guntur yang sedang mengambil minuman.

"Cewek emang gitu bro, makhluk tuhan yang paling susah di mengerti." sahut Guntur dari belakang membawa seteko sirup.

"Cewek mah, lebih ribet dari soal logaritma yang dikasih Pak Agung Kemarin." kita sekarang udah tertawa mendengar celetukan Rovan.

"Tapi nih ya, kalo dari cerita lu, kayaknya dia mulai denial gitu deh."

"Denial? Maksudnya?." tanya gue bingung dengan pernyataan Guntur.

"Coba deh pikir, setelah kejadian di UKS yang menurut cerita lu dia kelihatan salting gitu. Apalagi yang perlu dia lakuin kalo gak melakukan penyangkalan? Gini loh, cewek galak seperti Maimunah, cewek yang selalu rasional di dalam segala tindakan. Kalo ekspresi dia udah kebaca, apalagi yang perlu dilakukan selanjutnya? Yah yang kayak di lakukan Maimunah sekarang."

Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang