HULK KALO DI LIHAT-LIHAT MANIS JUGA

2K 145 190
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini ke teman-teman kalian juga ya...

Happy reading~

Hoaam ... gue merentangkan tangan seraya menghirup udara segar pagi ini, melakukan peregangan agar dapat merilekskan semua otot-otot di tubuh gue.

"Gue Masih belekkan kayak gini aja udah ganteng, apalagi gue siap mandi coba? Tapi gue heran deh, si Maimunah kenapa enggak terpesona yah sama gue?" gue bermonolog di depan cermin sebelum menyikat gigi.

"Haah ... haah ...." gue mengembuskan aroma napas ke arah kaca, kemudian mengendus kembali aroma yang baru saja gue keluarkan.

"Tuh kan gue wangi kalo ngomong. Tapi kenapa, yah, setiap maimunah ngomong sama gue, bawaannya emosi mulu."

Gue mengeluarkan sabun pembersih wajah pada telapak tangan. Membaur foam itu dengan air sehingga membentuk busa yang berlimpah. Lalu membalurkan busa itu keseluruhan area wajah, memijitnya lembut sehingga menjadi gerakan rileksasi pada wajah.

"Wah, gila sih ini. Baru cuci wajah aja gue udah mirip Dilan gantengnya. Apalagi siap mandi entar? Dilan mah lewat gantengnya gue buat." Celetuk gue rada songong, setelah merasa cukup memandangi wajah ganteng nan gagah ini. Akhirnya gue bergegas untuk membersihkan diri.

Hari ini ada acara bulan bahasa di sekolah, gue memasukan seragam basket dan sepatu olahraga ke dalam tas. Beralih pada cermin seraya mengancingkan seragam putih abu-abu.

"Wah, benerkan gue ganteng banget," ucap gue seratus persen yakin. Hari ini gue harus tampil maksimal, karna akan tampil basket dan cerdas cermat.

Gue yah, bandel-bandel gini. Apa-apa selalu jadi perwakilan kelas, kadang juga dipilih untuk menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti pertandingan lainya. Sesuailah dengan moto hidup gue. Bandel boleh, prestasi harus wow dong.

Gue sampai di gerbang tepat saat lonceng tanda masuk berbunyi. Sekolah ini punya dua gerbang. Gerbang pertama, isinya sih cuman Pos satpam, Taman sekolah dan Parkiran. Lalu gerbang kedua berada di dalam ruang lingkup sekolah, gerbang kedua ini yang sering banget dikunci biar murid-murid tidak bisa kabur. Jadi kalo telat, kita bisa masuk gerbang pertama, tapi yah, gitu, berurusan sama para Hulk kedisiplinan atau sama Pak Sutomo guru bidang studi Bimbingan Konseling yang kebetulan menjabat sebagai ketua kesiswaan.

Gue menghampiri maimunah yang saat ini berdiri di meja piket guru. Matanya menelisik ke arah gerbang, melihat siapa aja yang datang terlambat lima menit, sebelum pintu gerbang kedua akan dikunci.

"Hai Mai, gue hari ini gak telat loh."

"Ya terus?"
Ettdah ... juteknya kumat.

"Gak ada apresiasi untuk gue gitu." gue mencebik terang-terangan di hadapannya.

"Harus banget lo di apresiasi?" ketusnya, lalu mengembok gerbang kedua.

Ya Tuhan, Ini cewek PMS kali yah? Pagi-pagi udah ketus aja.

"Yah, gak gitu juga sih," cicit gue.

Aduh susah banget yah, bangun komunikasi yang baik sama si hulk satu ini.

"Woi! Ngapain lo masih disitu. Cepattan ke kelas. Kita absen dulu," seru Rovan dari lapangan voli.

Kebetulan kelas gue ada disamping lapangan voli.

"Iya, ini otw kelas. Deluan aja lo," seru gue seraya mengusir dia.

"Eh Mai, gue kelas dulu ya. Atau lo mau bareng ke kelas sama gue?" tawar gue basa-basi.

"Enggak deluan aja. Gue mau kasih kunci ke Pak Sutomo,"

"Oh, oke deh,"

"Ade ...,"

Baru saja gue jalan beberapa langkah, Maimunah sudah memanggil gue, Ada apakah gerangan? Tumben banget Maimunah manggil gue gak pakai otot dulu.

"Iya, Kenapa Mai?"

"Makasih untuk jaket lo semalam," ujarnya lembut, lalu tersenyum menampilkan dua lesung pipinya.

Aduh, Tuhan ... apakah hamba akan terkena diabetes melihat manisnya senyum hambamu yang satu itu?

Coba aja maimunah sering senyum kayak gini, kayaknya tidak sampai satu tahun lagi, gue udah positif terkena diabetes karna overdosis senyuman manis maimunah.

"Udah kewajiban seorang laki-laki Mai, untuk menjaga wanita," jawab gue sok cool, kali aja habis denger jawaban gue maimunah jadi klepek-klepek.

"Ya ampun, si udel satu ini. Udah dipanggilin dari tadi untuk absen kagak nonggol-nonggol," seru Guntur.

"Cepattan masuk, Buk Finda mau kasih materi untuk cerdas cermat nanti," seru guntur teriak-teriak dari ujung teras kelas.

Aduh, si kampret ganggu suasana aja.

"Ya udah, gue ke kelas ya Mai, udah di panggil sama Buk Finda,"

Maimunah menggangguk cuek, lalu segera melangkah menuju ruangan Pak Sutomo. Yah, gagal deh buat lebih deket sama maimunah. Keluh gue dalam hati.

Ade yang baru selesai mandi, selfi dulu biar makin ganteng 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ade yang baru selesai mandi,
selfi dulu biar makin ganteng 😉

Ade yang baru selesai mandi, selfi dulu biar makin ganteng 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam sayang ❤️
Dari Ade calon mantu idaman.

Ditulis : Sabtu, 18 Januari 2020
Dipublikasikan : Sabtu, 18 Januari 2020. Pukul 09:30 Wib

Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang