GABUT

1.7K 107 237
                                    

Haii gaiss...
Gimana Kabar kalian hari ini?

Sebelum baca, Aku mau ngadain Pre-Question dulu, biar makin Akrab sama kalian 😆 tolong jawab di inlinenya yah.

Kalian Umur berapa?

Kalian Askot mana?

Kalo kalian lagi gabut di kelas, ngapain aja? (Bagi yang udah selesai sekolah, bisa dijawab berdasarkan pengalaman)

Kenangan yang paling sulit kalian lupakan saat sekolah apa?

Kalian suka enggak cerita ini?

Ada saran dan komentar gak untuk cerita ini.

Sebelum baca cerita ini. Kalian klik dulu video yang dibawah ini #Maksa. Biar ngerti apa yang di nyanyiin sama Trio Wek-wek nanti 😀

Happy reading~

Kelas gue jadi kelas kosong pelajaran hari ini. Tugas, sih, dikasih. Tapi, karna kelas gue ini kekompaknya tidak perlu untuk diragukan lagi, tidak adapun satupun murid yang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru piket.

Suasana kelas udah tidak beraturan, sebagian anak cewek bergosip hahahihi sambil benerin make up mereka biar cetar. Padahal, jika ketahuan memakai make up oleh Buk Atin, beh ... habis tuh make up mereka bakalan dihancurin sama Buk Atin, wakil kepala sekolah yang paling galak seantero SMA Merdeka ini. Sebagian anak cowok dan cewek yang lagi ngumpul di meja guru. Lagi buat video tiktok untuk memperbarui feed tiktok kelas. Iya ... kelas gue punya akun tiktok dan instagram. Biar ada gitu akun kebersamaan.

Ada juga beberapa anak cowok yang males buat gabung tim manapun milih untuk rebahan di sudut kelas, Kayak gue sekarang, lebih milih rebahan di tikar plastik yang kita beli patungan bareng Rovan.

"Van, gue gabut nih," ujar gue sambil males-malesan.

"Kalo gabut, gabung sono sama Guntur, buat tiktok," jawabnya cuek.

"Males gabung sama mereka, lagi gak mood tiktokkan," rengek gue menarik-narik lengan bajunya.

"Lah, terus mau ngapain coba?" tanya Rovan bingung.

"Ngeband yok?"

"Hah? Ngeband di mana?" tanyanya bingung.

"Ya di kelaslah odong," jawab gue rada nyolot.

"Mau ngeband pakai apaan, gak ada drum sama gitar odong!"

"Gue ada ide, bentar gue panggil Guntur dulu." Gue berteriak memanggil Guntur agar segera menghampiri kita.

"Apaan?"

"Gue ada ide, sini gue bisikkin lo bedua." gue merangkul keduanya, lalu membisikan ide cemerlang yang terlintas di otak encer gue Ini. Mereka berdua angguk-angguk, setuju dengan ide gila gue. Tak lama kemudian, Rovan mengambil dua sapu yang berada di sudut kiri kelas. Guntur membenarkan kursi dan meja guru, setelah mengusir beberapa murid yang masih latihan buat video tictok.

"Tes, Tes, satu dua tiga tes," gue berseru di ujung sapu tepat pada cantolan sapu.

"Harap tenang~ ini ujian," ujar gue terkekeh, lalu diikuti oleh para murid yang mulai fokus sama gue.

"Hai ... buat sayang-sayangku yang masih menggosip di pojokkan kelas, ayo dong merapat ke depan," Gue berseru memanggil kerumunan para anak cewek yang masih menggosip itu. Mereka merespon dengan melambaikan tangan, lalu mulai merapat kebarisan bangku depan.

Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang