HAI.....
aku kembali...
jangan lupa tinggalin jejak ya, Happy reading :*
.
.
.
.
Gue menunduk lesu, berjalan menuju Ruang Terbuka Hijau yang tidak jauh dari kompleks perumahan ini. Mengingat permintaan Pak Kepsek tadi, mendadak bikin gue gak bersemangat untuk ngelakuin apapun hari ini.
Seharusnya, tadi gue mendengarkan perkataan Papa untuk beristirahat dan tidak melakukan aktivitas apapun hari ini. Mungkin sekarang gue lagi rebahan, dan tidak akan galau seperti ini.
Ah, nasi sudah menjadi bubur... Gak ada yang perlu gue sesalin lagi.
Sebuah mobil Suv merah berhenti, tampak Mama yang sedang turun dari mobil dengan berdecak pinggang. dari belakang Mama, ada tante yang menyusul mengikuti.
"Disuruh istirahat, malah kelayapan di sini kamu." omel Mama.
Gue meringis, tidak menyangka bakalan ke gep sama Mama.
"Tante kira, jomblo mana tadi yang lagi merenungkan nasib di sini." cablak tante, lalu tertawa melihat ekspresi masam gue.
Gue mendelikkan mata dengan kesel, tante kalo ngomong tidak pernah di filter terlebih dahulu, nyelekit.
"Kenapa bisa di sini?"
"Tadi mau main ke rumah Maimunah bentar Ma, tapi Mai lagi enggak di rumah." keluh gue, lalu menyandar pada tiang gazebo.
"Hey, kenapa nih tiba-tiba mode galau kayak gini? Kayak anak perawan putus cinta aja." celetuk tante.
Mama menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan gue, serta cablakan tante yang tifdak pernah hilang itu.
"Kepala Ade tiba-tiba pusing Tante."
Pusing karna mikirin permintaan Pak Kepsek tante, kayaknya gak bisa deh tan, keponakanmu ini jauh-jauh dari calon bidadari surganya.
"Ya sudah, Mama anter pulang ya?"
"Lah, Mama sama Tante mau kemana?"
"Belanja untuk acara tujuh bulanan Tante, mau ikut?" ajak tante gue.
"Jangan, istirahat aja di rumah." tegas Mama. Gue langsung cemberut dengar perintah mama.
"Mama sama Tante lama belanjanya, nanti kamu keburu bosen. Mending istirahat aja di rumah."
"Di rumah lebih bosen." keluh gue.
"Papa kan ada, belajar sama Papa."
Yah, belajar lagi.
"Ajak aja kak, mungkin Ade memang bosen di rumah." bujuk tante.
"Sebentar, telepon Papa kamu dulu, biar sekalian keluar bareng-bareng."
Mampus, bakal ketahuan kalo gue kabur dari rumah.
"Jangan Ma, Ade ke rumah Guntur aja deh." kekeh gue.
Mama menyeritkan kening ketika mendengar perkataan gue. "Kamu keluar rumah gak ijin Papa yah?"
Gue nyengir mendengar pertanyaan Mama, memang ya, feeling seorang ibu gak pernah salah.
Mama menghembuskan nafas kesal, berdecak sebal melihat kelakuan gue yang tidak pernah berubah. "Pulang sekarang," perintah mama untuk yang ketiga kalinya nyuruh gue pulang, gue berjalan lesu mengikuti Mama dan tante menuju mobil.
![](https://img.wattpad.com/cover/208553815-288-k489728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END
Romance[Close feedback ] Sedang masa revisi. Gais ... Gais, jangan skip cerita ini ya, Cerita ini bukan tentang, si kutu buku yang over dengan pelajaran matematika. Bukan juga tentang, murid teladan yang selalu menang lomba matematika, tapi ini kisah...