Kini Ify dan Rio sudah berada didalam mobil.
"Lo tadi itu tulus beneran nyanyi untuk gue atau cuman buat manas manasin kak Debo ?" Tanya Rio sambil menyalakan mesin mobilnya
"Buat apa coba gue manas manasin kak Debo ? Kurang kerjaan banget" Jawab Ify ketus
"Berarti lo tulus nyanyiin lagu itu untuk gue ?" Tanya Rio yang mulai menjalan mobilnya
"Ya, enggak gitu juga. Emang kenapa sih ? Lo baper ya dibawain lagu itu sama gue ?" Tanya Ify
"Kalau iya emang kenapa ? Inikan pertama kalinya lo bersikap manis ke gue jadi jangan salahkan gue yang baper atas sikap lo tadi" Jawab Rio
"Terserah lo deh mau nganggepnya apa dan gimana, yang jelas gue gak ada maksud apa apa bawain lagu itu tadi" Ucap Ify
"Jangan ngambek dong Fy, kalau lo ngambek nanti gue ngobrol sama siapa ? Lo tega ngeliat gue ngoceh sendirian ? Masa nanti orang orang nganggep gue orang gila ganteng sih" Ucap Rio
"Ngomong tuh sama kaca biar lo bisa narsis terus" Ucap Ify ketus
"Ya elah Fy, lo jahat amat ke pacar sendiri. Kan hati abang Rio jadi sakit hiks hiks hiks" Ucap Rio dramatis
"Drama lo bikin gue mual tau gak" Ucap Ify ketus
"Gak papa dong dari pada drama gue bikin lo nangis" Ucap Rio membuat Ify terdiam
"Oh iya Fy, kata kak Debo dulu lo pake behel ya ? Kenapa dilepas ?" Tanya Rio yang tidak menyadari keterdiaman Ify
"Fy ! Woy ! Ya elah Fy, gue tanyain malah ngelamun. Ngelamunin apa sih ? Apa kurang ganteng cowok lo ini sampai sampai lo asik sama lamunan lo ?" Tanya Rio
"Eh iya, sorry Yo. Tadi lo tanya apa ? Behel ya ? Ya gue lepas behel soalnya gigi gue udah rapih jadi gak perlu pakai behel lagi" Ucap Ify
"Apa jangan jangan dulu kak Debo nolak lo karena lo pake behel lagi, jangan jangan waktu lo pake behel lo keliatan jelek makanya kak Debo gak mau sama lo" Ucap Rio membuat Ify termenung
"Tapi lo tenang aja Fy, gue setia ko sama lo. Gue suka lo apa adanya tanpa memandang fisik lo, lagi pula kalau suka karena fisik kan percuma karena fisik bisa berubah suatu saat nanti" Ucap Rio yang lagi lagi membuat Ify terdiam
"Sekarang enaknya kemana ya ? Lo punya saran gak Fy ?" Tanya Rio sambil melirik ke Ify yang masih melamun
"Fy ! Ify ! Sayang !" Panggil Rio
"Eh.. i-iya Yo, kenapa ?" Tanya Ify
"Apa mesti gue panggil sayang dulu baru lo nyaut ?" Tanya Rio tersenyum geli pada Ify
"Ha ? A-apaan sih, gaje banget" Ucap Ify
"Jadi sekarang kita mau kemana ? Mumpung belum terlalu siang" Ucap Rio
"Terserah lo" Ucap Ify
"Ya udah kalau gitu lo gak boleh protes ya" Ucap Rio yang dijawab dengan deheman Ify, Rio pun menambah kecepatan mobilnya menuju suatu tempat yang ia fikirkan tadi☆☆☆
Setelah menghabiskan waktu perjalanan selama setengah jam akhirnya mereka pun sampai di tempat yang Rio maksud.
"TMII" Ucap Ify bingung
"Iya, ayo kita bersenang senang" Ucap Rio menarik tangan Ify menuju wahana pertama yaitu Sky world
"Ayo kita jadi astronot hari ini" Ucap Rio setelah membayar tiket masuk
"Astaga Yo, lo kaya bocah TK tau gak. Ngapain sih masuk ke wahana bocah kaya gini" Ucap Ify yang merasa geli dengan tingkah Rio yang seperti anak TK yang masuk ketaman bermain
"Biarin aja kaya bocah, lagi pula gue tuh lebih suka jadi bocah daripada orang dewasa. Perasaan bocah tuh gak pernah bohong Fy, bocah tuh selalu ngungkapinn apa yang mereka rasakan secara jujur baik lewat tindakan maupun perkataan" Ucap Rio yang menggandeng tangan Ify menuju sebuah gambar baju astronot dengan background luar angkasa
"Ayo Fy kita foto disitu" Ucap Rio menarik tangan Ify
"Ogah, lo aja. Kalau gue ikut foto nanti yang foto in lo siapa ? Udahlah gue gak usah ikutan foto biar lo ada yang fotoin" Tolak Ify
"Gak mau, pokoknya lo harus ikut foto sama gue" Ucap Rio seperti anak kecil
"Terus yang mau fotoin kita siapa ?" Tanya Ify malas, Rio pun menatap sekitar mencari seseorang yang bisa dimintai tolong
"Permisi, boleh minta tolong dek ? Tolong fotoin kakak sama pacar kakak dong" Ucap Rio pada seorang gadis remaja
"Oh iya kak, boleh ko" Ucap gadis remaja itu lalu Rio pun menyerahkan ponselnya
"Ayo Fy" Rio pun menarik tangan Ify ke belakang gambar baju astronot
"Siap ya kak, satu.. dua.. tiga.. lagi kak, satu... dua.. tiga.. sekali lagi, satu.. dua.. tiga.." Ucap gadis remaja itu
"Makasih ya dek" Ucap Rio mengambil ponselnya
"Sama sama kak" Ucap gadis remaja itu lalu pergi
"Fy, fotonya bagus bagus ya" Ucap Rio melihat hasil foto mereka. Gaya pertama mereka bersikap biasa, gaya kedua Rio memasang wajah tersenyum sedangkan Ify datar dan gaya ketiga Rio tertawa sedangkan Ify kesal sebab Rio menginjak kaki Ify
"Tapi kaya bocah Yo, fotonya juga jelek semua guenya" Ucap Ify
"Biarin lah, untuk sehari ini aja kita bersikap kaya bocah untuk bersenang senang ok" Ucap Rio
"Hfftt.. terserah lo deh, percuma juga gue ngomelin lo kalau lo nya aja gak dengerin gue" Ucap Ify
"Kita foto disana yuk" Ucap Rio menarik tangan Ify menuju sebuah roket
"Mbak, boleh minta fotoin ?" Tanya Rio pada seorang wanita
"Boleh" Jawab wanita itu lalu Rio pun menyerahkan ponselnya
"Ayo Fy" Ucap Rio menarik Ify mendekat ke roket tersebut
"Siap ya, satu.. dua.. tiga.." Ucap wanita itu, Rio merangkul Ify
"Lagi, satu... dua.. tiga.." Ucap wanita itu, Ify dan Rio bertatapan. Sejujurnya Ify menatap Rio ingin protes namun sayangnya Rio malah tersenyum manis padanya dan membuat wanita itu memfoto mereka
"Sekali lagi, satu.. dua.. tiga..." Ucap wanita itu, Rio mencium kening Ify. Gaya kali ini awalnya disebabkan Ify yang melotot pada Rio karena Rio merangkulnya namun Rio malah dengan sengaja mencium kening Ify
"Wah, kalian ini romantis banget ya. Baru jadian ya ? Semoga langgeng terus ya sampai ke pelaminan" Ucap wanita itu memberikan ponsel Rio
"Aamiin.. makasih mbak atas doanya" Ucap Rio tersenyum
"Kalau gitu saya permisi dulu ya" pamit wanita itu
"Lo apa apaan sih Yo ? Gayanya norak banget tau gak" Ucap Ify kesal
"Ya kan biar romantis Fy" Ucap Rio
"Malesin banget sih lo" Ucap Ify meninggalkan Rio
"Ya elah tuh bocah malah ngambek" Ucap Rio lalu mengejar Ify dan menggenggam tangan Ify namun Ify langsung berusaha melepaskan
"Jangan ngambek Fy" Ucap Rio mempertahankan genggaman tangannya
"Sorry deh kalau gue keterlaluan tadi" Ucap Rio namun tak diperdulikan oleh Ify
"Janji deh gak bakal diulangin" Ucap Rio yang diabaikan oleh Ify
"Fy, jangan diem aja dong. Lo kalau marah mending langsung ngomel aja deh kalau perlu lo tampar gue biar gue gak bingung dengan sikap diam lo ini Fy" Ucap Rio pasrah
"Berisik tau ! Ayo masuk, udah mau dimulai" Ucap Ify menarik Rio masuk kedalam suatu ruangan
"Jangan berisik, gue mau menikmati tontonan kali ini" Ucap Ify saat melihat Rio hendak berbicara
'Sebenarnya dia marah atau enggak sih ? Kalau udah ngomong kaya gini sih berarti udah gak marah kan ya' batin Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAINTY
RomanceSeorang gadis yang tidak pernah pernah tersenyum pada siapapun kecuali sahabat dan keluarganya membuat seorang pemuda yang merupakan anak baru dikampus tersebut tertarik. Kira kira apa yang terjadi pada gadis tersebut hingga membuatnya begitu tertut...