Setelah puas semalaman di Malang Night Paradise membuat Ify kelelahan pada pagi harinya. Hingga seharian ini Ify habiskan didalam kamar hotel untuk istirahat.
Keesokkan malamnya Ify pun bersiap untuk datang ke acara ulang tahun perusahaan koleganya bersama Septian. Ify tampak cantik dengan polesan make up tipis diwajahnya ditambah rambutnya yang ia gelung dengan menyisakan anak rambut disisi wajahnya.Setelah dirasanya sudah cukup perfect Ify pun turun menuju lobby hotel sebab Septian sudah mengirim pesan padanya bahwa ia sudah berada dilobby hotel.
"Hai kak !" Sapa Ify yang sudah berada dihadapan Septian, Septian pun terpana akan penampilan Ify malam ini yang terlihat begitu cantik
"Kak ! Kak Tian ! Kak ! Kok ngelamun sih, ada yang salah ya sama penampilan gue malam ini ?" Ucap Ify sambil melihat pakaiannya
"Eh.. e-eng-enggak Fy, lo cantik banget malam ini. Gue sampai gak ngenalin lo" Ucap Septian membuat Ify sedikit salah tingkah
"Makasih kak" Ucap Ify tersenyum malu
"Ya udah yuk kita berangkat sekarang" Ucap Septian☆☆☆
Ify dan Septian pun sampai disebuah gedung yang menjadi tempat perayaan ulang tahun perusahaan koleganya.
"Rame banget ya kak" Ucap Ify saat masuk kedalam gedung setelah sebelumnya melakukan pengecekan undangan terlebih dahulu
"Iya Fy, namanya juga perusahaan besar" Ucap Septian
"Gue mau sapa kolega gue dulu ya Fy" Ucap Septian lalu menuju koleganya dan meninggalkan Ify sendirian
"Gue ambil minum aja deh" Ucap Ify namun saat ia ingin mengambil minum tanpa sengaja ada seseorang yang menabraknya
"Aduh sorry banget, gue gak sengaja" Ucap orang itu
"Iya gak papa" Ucap Ify tersenyum lalu menatap orang yang menabraknya
"Loh ! Mba yang waktu itu nemuin Ayra kan di Malang Night Paradise ?" Tanya orang itu terkejut
"Iya, tapi jangan panggil saya mba dong saya gak setua itu dan lagi kita kaya nya seumuran deh" Ucap Ify terkekeh membuat wanita itu ikut terkekeh
"Jadi saya harus panggil apa ?" Tanya wanita itu
"Ify aja" Ucap Ify tersenyum lalu mengulurkan tangannya
"Dea" Ucap wanita itu menyambut uluran tangan Ify, mendengar nama 'Dea' membuat Ify membeku
'Gak mungkinkan kalau dia itu Dea yang dijodohin sama Rio dulu' batin Ify
"Hm.. Fy ! Ify !" Panggil Dea
"Eh.. ekhm.. mm.. i-iya" Ucap Ify gugup
"Kenapa ngalamun ?" Tanya Dea
"Gak papa, gue cuman ngerasa familiar aja sama nama lo" Ucap Ify tersenyum canggung
"Gue kirain kenapa" Ucap Dea tersenyum
"Ngomong ngomong Ayra kemana ?" Tanya Ify
"Lagi sama papahnya, lo sama siapa ke sini ?" Ucap Dea
"Sama kak Septian" Jawab Ify
"Pacar lo yang waktu itu ketemu di Malang Night Paradise ?" Tanya Dea membuat Ify terkekeh
"Emang segitu mesranya ya gue sama kak Septian sampai sampai orang orang nganggap gue sama kak Septian pacaran" Ucap Ify terkekeh membuat Dea menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Ya habisnya kalian lengket banget jadi gue kira kalian pacaran" Ucap Dea
"Kak Tian itu kakak kelas gue yang udah gue anggap sebagai kakak gue sendiri jadi wajar kalau kita keliatan deket banget, lagi pula kak Tian juga udah punya istri dan anak" Ucap Ify
"Oh gitu, sorry gue gak tau" Ucap Dea
"Gak papa ko" Ucap Ify tersenyum
"Oh iya gue ke Ayra dulu ya takut rewel soalnya tadi gue ijin ke toilet sama dia, nanti kita ngobrol lagi ya" Ucap Dea yang diangguki oleh Ify lalu pergi meninggalkan Ify
"Terkadang kita dipertemukan oleh orang orang ditempat yang tak terduga ya, dunia itu bener bener sempit kaya daun kelor" Ucap Ify terkekeh
"Tes.. tes.." Terdengar suara microfon dari atas panggung membuat semua tamu undangan menatap seseorang yang berada diatas panggung tersebut
"Selamat malam semuanya, pertama tama saya ucapkan terima kasih kepada para tamu undangan karena sudah datang memenuhi undangan perayaan perusahaan kami. Dalam perayaan ulang tahun kali ini kami ingin mengenalkan anak kami yang selama ini bekerja dibalik layar perusahaan yang membuat Corner Group menjadi maju seperti sekarang sekaligus yang akan menggantikan kedudukan saya sebagai CEO di Corner Group, maka dari itu kita beri tepuk tangan yang meriah untuk Corner Lierio Pramuja" Ucap orang itu lalu naiklah seorang pemuda tampan dan gagah dengan texudo nya
"Ekhm.. selamat malam semuanya, saya ucapkan terima kasih banyak karena telah hadir malam ini. Saya juga berharap kepada para tamu undangan sekalian yang merupakan kolega dari perusahaan kami dapat berkerja sama dengan baik dengan saya yang akan menggantikan posisi bapak Zethavi Corner. Untuk itu mohon bantuan dan kerja samanya" Ucap pemuda itu lalu berjalan menuruni panggung, Ify sejak tadi diam membeku ditempatnya saat nama Rio dipanggil. Jadi ini Rio yang selama ini ditunggunya ? Jadi dia merupakan anak dari pemilik perusahaan IT terbesar di Asia ? Kenapa Rio tidak bilang dari dulu ? Apakah Rio masih ingat dengan janjinya dengan Ify ? Apakah ini akan menjadi akhir dari penantiannya ? Entah lah Ify tidak tahu, sudah banyak pertanyaan yang berputar difikirannya saat melihat Rio. Perasaan sedih, rindu, sesal dan sesak pun menjadi satu saat ia melihat Rio yang bertambah tampan dan gagah sekarang. Ingin sekali Ify berlari menuju Rio lalu memeluk Rio erat namun sayangnya Ify tidak bisa saat ia melihat Rio menghampiri Dea yang menggendong Ayra.
"Fy.." Panggil Septian yang kini sudah disampingnya, Ify hanya diam menatap Rio yang bercanda dengan Ayra yang berada digendongan Dea
"Fy, jangan diliatin terus" Ucap Septian menatap Ify sedih. Merasa tidak ada respon dari Ify, Septian pun menarik Ify menuju kolam renang yang berada dibagian belakang gedung yang cukup sepi lalu memeluk Ify erat membuat Ify menangis kencang
"Ssstt.. udah Fy jangan nangis" Ucap Septian mengusap punggung Ify
"Kak.. Rio.. kak.. dia.. dia.. udah punya anak" Tangis Ify dipelukan Septian
"Fy, jangan negatif thinking dulu. Mungkin aja itu anak sama istri saudaranya" Ucap Septian
"Enggak kak, enggak. Jelas jelas nama ibunya Ayra itu Dea kak, Dea itu orang yang dijodohin sama Rio dulu" Tangis Ify semakin kencang
"Udah Fy jangan nangis, kalau pun Rio jodoh lo dia gak akan kemana ko. Lagipula didunia ini masih banyak cowok yang mau sama lo Fy" Ucap Septian namun Ify hanya menangis
"Lo udah cantik Fy malam ini jangan buat diri lo yang cantik ini jadi jelek karena air mata lo ini" Ucap Septian
"Lo boleh nangis kalau itu bisa nenangin hati lo tapi lo gak boleh terus terusan nangis kaya gini karena air mata gak akan merubah apapun" Ucap Septian
"Udah ya Fy jangan nangis" Ucap Septian melepaskan pelukannya lalu mengahapus air mata Ify sedangkan Ify masih sesenggukan
"Udah ya jangan nangis lagi cantik" Ucap Septian tersenyum pada Ify
"Mau ke toilet dulu gak buat benerin make up lo ? Itu ingusnya kemana mana tuh" Canda Septian
"Ih kakak sih jorok" Ucap Ify
"Hehehe udah jangan nangis, cuci muka sana biar gak keliatan kaya habis nangis" Ucap Septian
"Iya kak, kakak tunggu didalem aja nanti gue nyusul" Ucap Ify lalu melangkah menuju toilet wanita
"Untung make up gue anti air jadi gak bakal berantakan walau nangis kaya tadi" Ucap Ify mencuci mukanya lalu menambahkan sedikit bedak dan lipgloss
"Apa gue masih sanggup ya liat Rio disana ?" Tanya Ify tertunduk lalu berjalan keluar toilet menuju tempat pesta. Ify yang berjalan menunduk pun berhenti saat melihat ada sepasang sepatu dihadapannya.
"Jangan nunduk kaya gitu nanti nabrak" Ucap orang itu membuat Ify menatap orang tersebut lalu membeku. Ya orang itu adalah Rio. Kini Rio menatap Ify datar tanpa ekspresi apapun membuat Ify semakin kaku
"Mahkota lo bisa jatuh kalau lo nunduk kaya gitu" Ucap Rio datar lalu berjalan meninggalkan Ify yang berdiri kaku, lagi lagi air matanya jatuh
"Rio" Ucap Ify lirih
"Kenapa dia dingin kaya gitu ? Apa dia lupa sama gue ?" Tanya Ify lirih☆☆☆
"Duh.. si Ify kemana sih ? Ke toilet aja lama banget" Ucap Septian khawatir
"Dia gak macem macem kan ditoilet ?" Tanya Septian
"Aduh Ify.. cepetan balik dong" Ucap Septian lalu tak jauh darinya terlihat Ify yang berjalan lesu kearahnya
"Ko lama banget sih Fy ?" Tanya Septian namun Ify tak menjawab
"Lo kenapa ? Ko tiba tiba jadi murung lagi kaya gini ?" Tanya Septian
"Rio" Ucap Ify lirih
"Rio ?" Alis Septian pun terangkat sebelah tak mengerti
"Lo ketemu Rio tadi ?" Tanya Septian yang dijawab anggukan oleh Ify membuat Septian membulatkan matanya
"Dia ngapain lo tadi ?" Tanya Septian sedikit panik dijawab dengan gelengan oleh Ify
"Dia lupa sama gue kak" Ucap Ify lirih, Septian pun langsung merangkul Ify dan mengusap bahu Ify
"Udah ya Fy, lo tenang aja kalau pun Rio lupa sama lo berarti dia bukan jodoh lo. Lupain semua tentang dia bahkan semua janji yang dulu dia pernah bilang ke lo karena itu hanya akan menyakiti lo ketika lo ingat kalau dia udah lupa sama lo" Ucap Septian sambil mengusap bahu Ify
"Sakit kak hati gue" Ucap Ify dengan mata berkaca kaca
"Gue ngerti Fy, apa lo mau pulang aja sekarang ?" Tanya Septian
"Iya kak, kita pulang aja sekarang" Ucap Ify
"Ya udah kita pulang yuk" Ucap Septian lalu berjalan keluar gedung tanpa melepaskan rangkulannya☆☆☆
Sesampainya dikamar hotel Ify pun langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur. Sebenarnya Septian benar benar khawatir dengan kondisi Ify saat ini namun selama perjalanan tadi Ify berusaha meyakinkan Septian bahwa ia baik baik saja. Kini Ify memandang langit langit kamar hotel, bayangan akan kejadian pertemuannya dengan Rio tadi berputar seperti kaset. Air mata pun mulai menetes membasahi pipi Ify.
"Lo lupa sama gue Yo ? Lo lupa sama janji lo ?" Tangis Ify sambil menggenggam cincin liontinnya
"Sia sia, semua penantian gue sia sia karena lo udah lupain gue Yo" Tangis Ify pun pecah
"Kalau lo lupain gue kaya tadi berarti gue juga harus bisa lupain lo, gue harus bisa ikhlasin lo sama keluarga baru lo" Ucap Ify
"Tapi hati gue masih belum terima kalau lo udah menikah sama Dea bahkan udah punya anak kaya si Ayra" Tangis Ify
"Hati gue sakit banget Yo" Tangis Ify
"Gue akan lupain lo" Ucap Ify tegas lalu menarik kalungnya hingga lepas dari lehernya
"Mungkin ini pilihan yang terbaik untuk gue, mulai sekarang gue akan melupakan lo Yo. Gue akan belajar membuka hati gue untuk cowok lain karena semua penantian gue udah lo sia sia in dengan lo menikah sama Dea. Gue akan pergi dari kehidupan lo Yo, gue gak akan muncul lagi dihadapan lo karena gue gak sanggup melihat lo bahagia dengan Dea dan Ayra" Ucap Ify memandangi cincin liontin tersebut☆☆☆
Keesokkan harinya Ify memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Septian hanya bisa menghela nafas sedih melihat Ify yang begitu kacau karena Rio.
"Harus berapa kali lo berada posisi se down in Ify ?" Tanya Septian di mobil setelah mengantar Ify ke tol
"Gue harus ngomong sama Rio" Ucap Septian lalu ia pun segera menuju hotel yang ditempati Rio
"Permisi mbak, kalau kamar hotel Corner Lierio Pramuja nomer berapa ya mbak ?" Tanya Septian pada resepsionis hotel
"Bapak Liero berada dikamar nomor 139 dilantai 3" Jawab resepsionis tersebut
"Terimakasih mbak" Ucap Septian lalu segera masuk kedalam lift dan menuju lantai 3, sesampainya dilantai 3 Septian pun langsung menuju kamar RioTing.. Tong.. Ting.. Tong..
Dengan tidak sabaran Septian menekan tombol bel kamar Rio hingga akhirnya pintu kamar Rio pun terbuka.
"Kak Tian ?" Ucap Rio terkejutBugh
Septian pun langsung melayangkan pukulan mengenai rahang Rio.
"Puas lo ! Puas lo buat Ify terpuruk lagi ?! Kalau memang lo gak bisa tepatin janji lo harusnya lo gak buat janji sama dia ! Lo buat Ify menunggu sendirian selama bertahun tahun ! Tapi setelah ketemu kenapa lo malah lupain dia ! Dasar brengsek !" Bentak Septian lalu memukul rahang Rio kembali
"Kak, gue bisa jelasin" Ucap Rio setelah Septian melayangkan sebuah pukulan kembali
"Apa yang mau jelasin sialan ?! Lo mau jelasin kebusukan lo itu ?! Cuih ! Gue gak akan percaya !" Bentak Septian lalu ia pun melemparkan sesuatu kearah Rio yang ditangkap oleh Rio
"Udah cukup Ify nunggu lo ! Dia berhak bahagia dan bahagianya itu bukan dengan bajingan macam lo !" Ucap Septian, Rio menatap kalung berliontin cincin yang dilempar Septian dengan nanar
"M-maksud kakak a-apa ? Kenapa ini ada di kakak ?" Tanya Rio
"Lo masih tanya maksud dari ini ?! Dasar bego ! Ify sekarang udah menyerah untuk menunggu lo yang melupakan dia ! Jadi jangan pernah ganggu Ify lagi !" Ucap Septian
"Tap-tapi kak.."
"Gue gak mau denger apapun dari lo, yang jelas sebelum Ify balik ke Jakarta dia nitip ini ke gue untuk dikasihin ke lo. Dia cukup terluka sama perilaku lo semalam yang gak mengenali dia, bahkan hatinya benar benar hancur saat tau lo udah punya keluarga sekarang" Ucap Septian yang mulai meredam amarahnya
"Kalau lo memang mau minta maaf sama dia maka lo harus cepat cepat temuin dia karena gak lama lagi dia bakal balik ke Amrik" Ucap Septian lalu berjalan meninggal Rio yang masih mematung
'Gue harap lo sadar Yo, gue harap Ify akan mendapatkan yang terbaik setelah ini' batin Septian******************************
Hai readers ! Makasih buat vote, komen dan dukungannya ya 😊 Tetap setia nunggu update an UNCERTAINTY ya ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAINTY
عاطفيةSeorang gadis yang tidak pernah pernah tersenyum pada siapapun kecuali sahabat dan keluarganya membuat seorang pemuda yang merupakan anak baru dikampus tersebut tertarik. Kira kira apa yang terjadi pada gadis tersebut hingga membuatnya begitu tertut...