Setelah menaiki perahu angsa, mereka pun kembali memilih wanaha yang akan mereka nikmati.
"Lo takut ketinggian gak ?" Tanya Ify tiba tiba
"Enggak, emang kenapa ?" Ucap Rio, Ify pun menarik Rio menuju tiket kereta gantung. Setelah mendapatkan tiketnya mereka pun segera memasuki gerbong kereta gantung itu
"Kalau mau naik ini bilang aja langsung gak usah nanya gue takut ketinggian apa enggak" Ucap Rio yang duduk disamping Ify
"Gue kan harus memastikan dulu lo takut ketinggian atau enggak supaya lo gak histeris atau pingsan nantinya" Ucap Ify
"Tapi lo pinter juga ya cari wahana" Ucap Rio tersenyum manis pada Ify sedangkan Ify menaikkan satu alisnya seakan bertanya 'kenapa'
"Karena dikereta gantung ini kita bisa berduaan sambil menikmati pemandangan indah yang ada dibawah kita, kita jadi makin romantis deh Fy" Ucap Rio senyum senyum
"Kenapa sih lo hobi banget overthinking ? Bikin gue kesel tau gak" Ucap Ify
"Karena gue mau romantisan sama lo Fy, gitu aja gak peka" Ucap Rio merajuk
"Jadi lo mau romantisan sama gue ? Tapi sayangnya gue bukan tipekal orang yang romantis tuh" Ucap Ify
"Ya udah kalau gitu gue aja yang romantisin lo, lo cukup diam dan rasakan hal hal romantis yang gue berikan" Ucap Rio tersenyum penuh percaya diri
"Silahkan aja" Ucap Ify santai
"Tapi ciuman dikening tadi juga termasuk romantis sih, gue gak bakal cuci mulut gue selama seminggu supaya ciuman dikening lo itu gak hilang dibibir gue" Ucap Rio
"Najis banget sih Yo, jorok tau gak. Kalau lo gak mau cuci mulut lo terus gimana caranya lo sikat gigi ? Gimana caranya lo makan ? Gimana caranya lo minum ?" Tanya Ify sebel
"Iya ya, nanti gue bisa bisa mati kelaparan ya" Gumam Rio
"Jangan bego sih Yo" Ucap Ify kesal
"Gue bego juga karena lo Fy, lo tau gak sih arti ciuman bagi sepasang kekasih ?" Tanya Rio yang dijawab dengan Ify yang mengangkat kedua bahunya
"Kalau cowok cium cewek di pipi tandanya dia gemes dan suka sama si cewek, kalau cowok cium cewek dibibir namanya nafsu dan obsesi, tapi kalau cowok cium cewek dikening tandanya si cowok sayang dan cinta sama si cewek. Masa gitu aja lo gak ngerti sih Fy" Ucap Rio
"Mana gue peduli soal begituan" Ucap Ify cuek
"Ya lo harus peduli Fy soal itu supaya lo tau mana cowok yang beneran sayang sama lo dan mana cowok yang hanya terobsesi sama lo" Ucap Rio
"Hm.." Dehem Ify sebagai jawaban
"Fy, gue mau nanya sesuatu boleh ?" Tanya Rio
"Apa ?" Tanya Ify menatap mata Rio
"Apa kak Debo cinta pertama lo ?" Tanya Rio
"Iya" Jawab Ify cepat
"Apa lo masih cinta sama kak Debo ?" Tanya Rio
"Sedikit" Jawab Ify yang lagi lagi seolah tanpa berfikir
"Apa lo akan balik lagi ke kak Debo kalau kak Debo putus sama kak Zahra ?" Tanya Rio
"Gak" Jawab Ify tanpa jeda sedikitpun
"Kenapa ? Katanya lo masih ada rasa sama kak Debo tapi kenapa lo gak mau balikan ?" Tanya Rio heran
"Karena gue gak akan jatuh cinta dengan orang yang sama untuk kedua kalinya, cukup sekali gue jatuh cinta sama seseorang dan biarkan orang itu yang buktikan cintanya ke gue karena gue hanya memberi dia satu kesempatan. Bukankah gue udah bilang ke lo tadi kalau gue bukanlah tipekal orang yang bisa percaya lagi dengan orang yang sudah ingkar janji ? Gue gak peduli kesalahan yang dia perbuat sekecil atau sebesar apa, yang jelas gue gak akan memberi dia kesempatan kedua dikemudian hari karena gue gak mau mengulang cerita yang sama dengan orang yang sama dan bisa jadi juga menjadi pemberi luka yang sama" Jelas Ify dengan tegasGlek
Seketika tenggorokan Rio tercekat ketika mendengar pernyataan Ify itu. Apakah ia takkan mempunyai harapan lagi jika saat ini ia mengecewakan Ify ? Tapi bukankah ia sudah memberitahu Ify kosekuensi yang akan datang dimasa depan ? Apakah Ify tidak akan memberikan kesempatan padanya ? Astaga, Rio memang salah memanfaatkan orang. Gara gara Ify, Rio jadi mengenal rasa suka sekaligus ketakutan atas apa yang akan terjadi dimasa depan yang sudah Rio tebak akan menjadi seperti apa
"Yo ? Rio ? Yo ? Lo kenapa ngelamun ?" Tanya Ify saat Rio tak menanggapi ucapannya
"Eh.. ehm.. mm.. eng-enggak papa Fy" Jawab Rio gugup
"Kenapa lo gugup ?" Tanya Ify
"Eh.. mm.. gue.. emm.. gue.. gue cuman takut mengecewakan lo Fy dan gue takut lo gak akan bisa memberi gue kesempatan lagi" Ucap Rio ketika menemukan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ify
"Kalau lo takut mending lo jauhin gue dari sekarang sebelum gue benar benar jatuh cinta sama lo dan gak memberi lo kesempatan ke dua ketika lo kecewain gue" Ucap Ify, Rio pun meruntuki perkataannya
"Ya bukan gitu juga Fy" Ucap Rio gelisah
"Yo, apapun yang terjadi dimasa depan biarlah terjadi karena kita gak bisa mengantisipasinya saat ini sebab masa depan adalah misteri yang tidak bisa diketahui oleh siapapun. Tapi setidaknya lo udah kasih tau gue tentang kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan supaya gue gak kaget dengan itu, mungkin untuk lo akan ada sedikit toleransi kalau lo melakukan kesalahan kecil" Ucap Ify
'Tapi kesalahan yang gue perbuat itu terlalu besar Fy, apa lo akan mentolerirnya ?' Batin Rio
"Yo, lo pernah punya mantan ?" Tanya Ify
"Gak pernah, emang kenapa ?" Ucap Rio
"Ko gue gak percaya ya sama jawaban lo barusan" Ucap Ify
"Kenapa gak percaya ?" Tanya Rio
"Tampang kaya lo masa gak pernah punya mantan" Jawab Ify membuat Rio terkekeh
"Emang tampang gue kaya gimana Fy ? Mirip JB ya ?" Tanya Rio sambil terkekeh
"Jauh banget lo sama JB sih. Tampang lo tuh tengil, SKSD banget sama orang yang belum dikenal, hobi gombal dan gue akui tampang lo itu manis bikin cewek cewek itu bertekuk lutut dihadapan lo" Jawab Ify
"Kalah tengil sih mungkin udah bawaan lahir kali ya Fy, kalau soal gombal dan SKSD gue belajar dari Cakka. Lagi pula kalau pun tampang manis gue ini bisa buat cewek cewek bertekuk lutut dihadapan gue, kenapa lo enggak ? Emangnya lo bukan cewek ?" Ucap Rio
"Gue itu cewek tapi bukan cewek cabe cabean yang suka deketin cowok kaya lo macam si Angel" Jawab Ify
"Iya ya Fy, lo kan spesies cewek langka didunia ini" Ucap Rio terkekeh
"Lo kata gue hewan yang hampir punah apa ?!" Ucap Ify kesal
"Bukan hewan tapi sejenis cewek yang hampir punah populasinya" Ucap Rio
"Terserah lo, capek gue ngeladenin cowok macam lo" Ucap Ify sedangkan Rio terkekeh sebentar lalu menatap wajah Ify serius dengan senyuman dibibirnya, Ify merasa diamati pun menatap Rio
"Lo ngapain sih" Ucap Ify kesal
"Memperhatikan lo. Gue lebih suka lo yang sekarang ketimbang lo yang dulu, lo yang sekarang serasa lebih manusiawi Fy" Ucap Rio tanpa mengalihkan pandangannya membuat Ify sedikit gugup
"A-apaan sih. Emangnya dulu gue gak manusiawi apa ?" Ucap Ify
"Iya, lo yang dulu kan kurang manusiawi karena selalu aja datar dalam menanggapi segala hal" Jawab Rio
"Gue suka lo yang sekarang meski terkadang lo terkesan datar tapi lo mulai bisa menunjukkan emosi lo Fy" Lanjut Rio membuat Ify terdiam
"Yuk turun" Ucap Rio saat sampai dipemberhetian kereta gantung
"Udah sore Fy, mau kemana lagi ?" Tanya Rio
"Balik aja deh, gue capek" Jawab Ify
"Ya udah yuk" Ucap Rio lalu menggandeng tangan Ify menuju parkiran mobil☆☆☆
Kini Rio dan Ify telah sampai dirumah Ify. Baru saja Ify dan Rio duduk disofa ruang tamu tiba tiba ponsel Ify berdering menandakan telfon masuk
"Halo" Ucap Ify
"Halo, Fy. Lo tuh ditelfonin dari tadi malah gak diangkat angkat, kemana aja sih lo ? Sekarang lo dimana ? Sama siapa ? Ngapain aja lo seharian ini sampai sampai telfon gue gak lo angkat ?" Ucap Via
"Astaga Vi, kalau ngomong pelan pelan. Lo ngomong kaya orang lagi kumur kumur aja" Ucap Ify
"Jawab pertanyaan gue Calista Olifya Angelita" Ucap Via kesal
"Tadi pagi gue dari acara nikahannya kak Rico terus gue ke TMII dan sekarang gue udah balik atau lebih tepatnya baru sampai rumah. Gue sama Rio seharian ini dan gue juga gak sempet cek HP dari tadi pagi makanya gue gak tau kalau ada telfon dari lo" Jelas Ify
"Jadi lo ngedate sama Rio ? Lo beneran udah pacaran sama Rio ? Jangan bilang lo ke acara pernikahannya kak Rico buat ngenalin Rio sebagai pacar lo" Ucap Via
"Terserah lo mau anggap apa, gue lagi gak mood buat jelasin apa apa sekarang" Ucap Ify
"Pokoknya besok lo harus jelasin semuanya ke kita" Ucap Via
"Hmm.." Dehem Ify
"Ya udah kalau gitu, see you" Ucap Via lalu memutuskan sambungan telfonnya
"Siapa Fy yang nelfon ? Ko ngomongnya mirip burung beo sih ?" Tanya Rio
"Via" Jawab Ify
"Pantes aja mirip burung beo ternyata emang si kereta ekspres yang nelfon" Ucap Rio
"Gue mau bikin coklat panas, lo mau gak ?" Tawar Ify
"Boleh deh" Ucap Rio
"Tunggu sebentar" Ucap Ify lalu menuju kedapur. Sambil menunggu Ify yang membuatkan coklat panas, Rio pun memainkan ponselnya hingga sebuah pesan masuk mengusiknya
"Tumben ada yang sms gue" Ucap Rio lalu membuka pesan tersebutFrom : Unknow
Lierio kamu akan menyesal karena memilih gadis itu, cepat atau lambat kamu pasti akan kembali ke sini. Saya tidak akan pernah melepaskan kamu Lierio
Rahang Rio pun mengeras saat membaca pesan tersebut, tidak salah lagi bahwa yang mengirim pesan ini adalah orang itu
"Sialan ! Mau apa lagi sih tuh orang ?! Apa dia lupa sama janjinya ?! Dasar licik !" Umpat Rio
"Kenapa Yo ?" Tanya Ify yang berjalan ke arah Rio sambil membawa dua gelas coklat panas
"Eh gak papa ko Fy, si Gabriel chat gue nyuruh gue ke rumahnya nanti" Ucap Rio tersenyum pada Ify
"Diminum dulu" Ucap Ify setelah meletakkan secangkir coklat panas dihadapan Rio
"Makasih Fy" Ucap Rio
"Sama sama" Ucap Ify. Setelah menghabiskan coklat panasnya Rio pun langsung pamit pada Ify
"Lo jaga diri baik baik dirumah, jangan biarin siapapun masuk kecuali orang yang lo kenal. Jangan lupa tutup dan kunci semua pintu dan jendela. Gue pergi dulu" Ucap Rio yang terburu buru masuk kedalam mobilnya
"Tumben banget buru buru kaya gitu" Gumam Ify saat melihat mobil Rio mulai menjauh dari rumahnya☆☆☆
Kini Rio sudah berada didalam kamar Gabriel bersama Cakka dan Gabriel yang masih setia menunggu cerita Rio
"Jadi kenapa lo ngumpulin kita disini ?" Tanya Gabriel
"Orang itu ngirim pesan ke gue" Ucap Rio lalu melemparkan ponselnya pada Cakka
"Gila tuh orang, dia ngancam lo. Ditambah tuh orang tau juga tentang Ify" Ucap Gabriel setelah membaca pesan dari orang itu
"Kenapa orang itu gak ngelepasin lo sih Yo ? Bukannya kalau lo udah punya cewek tuh orang bakal lepasin lo ?" Tanya Cakka
"Mungkin karena orang itu tau kalau Ify bukanlah cewek yang kuat seperti keinginannya padahal penilainnya tentang Ify itu salah, orang itu hanya menilai Ify dari luarnya saja. Gue rasa orang itu gak akan benar benar melepaskan gue dan gue rasa orang itu juga bakal misahin gue sama Ify. Gue heran, tuh orang dapat informasi tentang Ify darimana coba" Ucap Rio
"Yo, lo lupa ? Bokapnya Ify kan pengusaha manufaktur terbesar jadi gampang bagi orang orang untuk mencari tahu tentang Ify" Ucap Gabriel
"Astaga, gue lupa" Ucap Rio
"Jadi apa yang akan lo lakukan sekarang Yo ?" Tanya Cakka
"Gue akan berusaha menjaga Ify, gue gak mau Ify tau semuanya tentang gue. Gue gak mau Ify kecewa sama gue. Gue mohon sama kalian guys, Ify baru aja mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya jadi kalian jangan pernah kasih tau dia tentang gue. Gue gak mau Ify terpuruk lagi. Kalaupun suatu saat gue harus balik ke sana, gue harap kalian bisa menjaga Ify sampai gue menjemputnya lagi" Ucap Rio
"Kenapa lo ngomong gitu Yo ? Apa lo mau balik kesana lagi ? Kenapa lo jadi pesimis begini sih ?" Tanya Gabriel kesal
"Gue udah gak tau harus apa lagi guys, gue cuman gak mau membuat Ify terluka lagi. Apapun gue akan lakukan demi Ify walaupun gue harus mengorban hidup gue, Ify terlalu rapuh untuk gue jadikan tameng. Jadi gue mohon sama kalian, janji sama gue soal ini" Ucap Rio menatap kedua sahabatnya serius
"Hhh.. kalau itu keputusan lo kita cuman bisa mendukung lo" Ucap Gabriel pasrah
"Thanks Yel" Ucap Rio
"Gue harap lo gak akan kembali kesana Yo" Ucap Cakka
"Gue pun inginnya seperti itu Kka tapi takdir orang kan gak ada yang tau" Ucap Rio tersenyum miris pada Cakka
"Semoga ini adalah jalan yang terbaik untuk lo Yo" Ucap Gabriel
"Semoga" Ucap Rio sendu
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAINTY
RomansSeorang gadis yang tidak pernah pernah tersenyum pada siapapun kecuali sahabat dan keluarganya membuat seorang pemuda yang merupakan anak baru dikampus tersebut tertarik. Kira kira apa yang terjadi pada gadis tersebut hingga membuatnya begitu tertut...