END

1.1K 42 4
                                    

Kini Ify dan Rio berada di Belanda. Dihari pertama mereka mengunjungi rembrandt house museum, disana mereka melihat lihat lukisan yang ada pada dinding musium tersebut yang dibuat oleh pelukis ternama pada masanya. Hari kedua mereka di Belanda, mereka mengunjungi vondel park yang merupakan tempat wisata dengan menyewa perahu untuk menjelajahi sungai atau biasa disebut kanal oleh orang orang Belanda. Hari ketiga mereka mengunjungi efteling yang merupakan tempat hiburan yang bertemakan negeri dongeng. Hari keempat mereka mengunjungi madurodam yang merupakan taman dalam skala kecil kota Belanda. Dihari kelima mereka mengunjungi jordaan yang merupakan tempat yang terkenal dengan tempat tongkrongan keren dan hits, disana mereka juga membelikan oleh oleh untuk keluarga mereka. Hari keenam Rio mengajak Ify kesuatu tempat dengan syarat mata Ify harus ditutupi kain sedangkan Ify yang bingung pun hanya menyetujuinya saja. Saat tiba ditempat tujuan, Rio pun membukakan pintu untuk Ify lalu menuntun Ify menuju tempat yang ia siapkan.
"Sekarang kamu boleh buka mata kamu" Ucap Rio saat mereka sampai ditempat yang Rio maksud, Ify pun membuka kain yang menutupi matanya lalu ia terkejut saat melihat disekelilingnya hamparan bunga tulip yang berwarna warni.
"Yo, ini keukenhof ? Kamu tau dari mana aku pengen kesini ?" Tanya Ify dengan takjub
"Iya sayang ini keukenhof" Jawab Rio terkekeh melihat Ify yang begitu berbinar binar melihat bunga tulip disekitarnya
"Kamu tau dari mana Yo aku mau ke sini ?" Ulang Ify sambil menatap Rio tak percaya
"Apa sih yang gak aku tau tentang istri aku" Ucap Rio sambil mencubit hidung Ify gemas
"Aw.. Rio sakit ih.." Ucap Ify saat hidungnya dicubit
"Mana yang sakit sini aku obatin" Ucap Rio lalu mencium hidung Ify
"Udah gak sakit kan ?" Tanya Rio sedangkan Ify hanya diam menyembunyikan pipinya yang merah dan kesalah tingkahannya
"Aduh istri aku bulshing nih" Goda Rio
"Ih Rio.. malu ih.." Ucap Ify membuat Rio tertawa lalu mendekap Ify
"Makasih Yo udah buat aku bahagia, makasih udah kasih kejutan kaya gini" Ucap Ify dipelukan Rio
"Sama sama sayangku, mulai sekarang aku akan coba buat kamu untuk selalu bahagia. Aku akan buat kamu jadi wanita yang paling beruntung dimuka bumi ini karena sudah mendapatkan seorang pemuda bernama Lierio ini" Ucap Rio mendekap Ofy erat lalu mencium puncak kepala Ify

☆☆☆

9

bulan kemudian..

Seorang wanita cantik tengah duduk diayunan belakang rumahnya sambil mengelus perutnya yang buncit dengan usia kandungan 9 bulan.
"Tinggal nunggu kamu lahir aja sayang, mom udah gak sabar mau liat kamu" Ucap wanita itu sambil tersenyum menatap perutnya yang tengah dielusnya
"Dad juga udah gak sabar nunggu kamu lahir ke dunia ini" Ucap seorang pria yang tiba tiba memeluk leher wanita itu
"Rio, kamu ngagetin aku aja deh" Ucap wanita itu yang tak lain adalah Ify
"Hehehe maaf ya sayang aku ngagetin kamu" Ucap Rio lalu mencium pipi Ify
"Hm.. Yo, menurut kamu aku bakal kuat gak saat lahiran nanti ?" Tanya Ify membuat Rio menatap Ify dari samping
"Kenapa kamu ngomong kaya gitu ? Aku percaya ko kalau kamu akan kuat saat ngelahirin jagoan kita karena buktinya kamu aja kuat ngandung anak kita selama 9 bulan ini dengan segala macam hal yang terjadi dari mulai morningsicknes, ngidam, lemes dan lainnya" Ucap Rio mencium puncak kepala Ify
"Tapi kamu janji ya Yo kalau nanti ada apa apa kamu tetep jadi ayah yang baik untuk anak kita" Ucap Ify membuat Rio beralih kedepan Ify lalu berlutut dihadapan Ify
"Kenapa kamu ngomong kaya gitu Fy ? Apapun yang terjadi nanti kita akan merawat anak kita sebaik mungkin, jadi kamu jangan ngomong kaya gitu aku gak suka. Kamu ngomong kaya gitu seolah olah kamu akan ninggalin aku dan anak kita Fy" Ucap Rio lalu menggambil tangan Ify dan menciumi punggung tangan Ify
"Aku gak bisa janji apapun sama kamu Yo saat persalinan nanti, tapi aku sangat bersyukur karena memiliki kamu sebagai suami aku, pemimpin rumah tangga ini" Ucap Ify dengan mata berkaca kaca
"Aku juga beruntung punya kamu dikehidupan aku sebagai istri aku dan ibu dari anak anak aku Fy" Ucap Rio lalu memeluk Ify
"Makasih Yo buat semuanya" Ucap Ify menangis dipelukan Rio
"Aku juga sayang" Ucap Rio
"Rio.. aw.. ssthh. Perut aku Yo.. sakit banget.." Ringis Ify membuat Rio panik dan melepaskan pelukannya
"Kamu kenapa Fy ?" Tanya Rio panik
"Sakit Yo..." Ringis Ify
"Kita kerumah sakit sekarang" Ucap Rio lalu menggendong Ify ala bridal style

☆☆☆

Sesampainya dirumah sakit bersalin Ify segera dibawa keruang IGD.
"Rio sakit Yo" Ringis Ify diatas brankar
"Dok, istri saya kenapa ?" Tanya Rio panik
"Istri anda akan melahirkan sekarang sudah pembukaan lima" Ucap dokter tersebut
"Sayang kamu harus kuat ya, sebentar lagi kita akan bisa ngeliat anak kita" Ucap Rio menguatkan Ify
"Yo panggil mamah dan bunda Yo" Ucap Ify sambil memegang perutnya yang terasa sakit
"Tadi aku udah telfon mereka ko waktu dijalan" Ucap Rio
"Aduh Ify.. kamu kenapa nak ?" Tanya Gina yang langsung masuk keruangan bersama Manda sedangkan Zeth dan Hanafi hanya menunggu diluar
"Bunda, maafin Ify ya kalau selama ini Ify nakal ke bunda, maafin Ify kalau selama ini belum bisa menjadi anak yang membanggakan bunda, maafin Ify masih suka bohong ke bunda, maafin Ify yang masih suka susah dibilangin sama bunda, maafin Ify ya bun" Ucap Ify sambil menangis
"Iya sayang bunda maafin, sekarang kamu harus kuat ya" Ucap Gina mengelus rambut Ify
"Mah, maafin Ify kalau Ify belum bisa menjadi menantu yang baik buat mamah, maafin Ify kalau Ify belum bisa buat mamah bangga punya menantu seperti Ify" Ucap Ify
"Iya sayang mamah maafin lagi pula kamu udah menjadi menantu yang ideal untuk mamah sayang" Ucap Manda
"Aw Rio.. sakit.." Ringis Ify mencengkam tangan Rio lebih kuat
"Permisi ibu ibu silahkan kalian boleh keluar sepertinya sudah saatnya ibu Calista untuk melahirkan biar suaminya saja yang menemani disini" Ucap dokter lalu Manda dan Gina pun keluar
"Kamu harus kuat sayang" Ucap Rio mencium kening Ify
"Sekarang ibu tarik nafas lalu hembus kan perlahan, tarik lagi hembuskan" Ucap dokter, Ify pun mengikuti ucapan dokter
"Sekarang ibu dorong keluar bayinya" Ucap dokter lalu Ify pun segera mendorong bayinya dengan susah payah
"Ayo Fy kamu bisa, demi anak kita Fy" Ucap Rio menyemangati Ify
"Lagi bu" Ucap dokter lalu Ify pun mendorong lagi
"Kepalanya sudah kelihatan, ayo bu sedikit lagi" Ucap dokter lalu

Oek.. oek.. oek..

"Alhamdullah bayinya sudah keluar dengan selamat, silahkan diazani terlebih dahulu pak" Ucap dokter lalu Rio pun mengazani anaknya
"Fy liat ini anak kita" Ucap Rio setelah selesai mengazani anaknya
"Fy ? Ify ?" Panggil Rio namun Ify tetap saja memejamkan matanya
"Dok, Ify dok ! Istri saya kenapa gak bangun dok ?" Tanya Rio panik
"Suster tolong mandikan bayinya" menyerahkan bayi tersebut kepada salah satu suster
"Bapak silahkan keluar dulu biar saya tangani ibu Calista" Ucap dokter lalu Rio pun keluar
"Yo kenapa ?" Tanya Gina cemas
"Ify bun, dia gak sadarkan diri sekarang" Ucap Rio sedih
"Mungkin dia kecapean Yo makanya pingsan" Ucap Manda yang mencoba berfikir positif meski hatinya sudah tak karuan
"Rio takut Ify pergi mah, bun" Ucap Rio dengan buliran bening yang jatuh dipipinya
"Kamu sekarang berdoa aja Yo supaya istri kamu baik baik aja" Ucap Zeth
"Iya pah" Ucap Rio

Tak beberapa lama dokter pun keluar dari ruangan Ify.
"Gimana dok ?" Tanya Rio cemas
"Maaf Tuhan punya kehendak lain" Ucap dokter
"Gak ! Gak mungkin ! Ini gak mungkin ! Gak mungkin Ify ninggalin saya ! Dokter bercandakan ?" Ucap Rio histeris namun dokterpun hanya terdiam, Rio pun masuk kedalam ruangan tersebut lalu melihat istrinya yang diam terbujur kaku diatas brankar

"Gak.. enggak mungkin.. IFY.... shshsh..." Teriak Rio yang langsung terduduk dengan wajah penuh air mata, Rio pun memandang sekitar ternyata ia sedang ada dikamarnya dengan Ify

Cklek

"Kamu kenapa Yo ?" Tanya Ify mendekati Rio yang sudah berkeringat dingin
"Aku mimpi kamu ninggalin aku waktu lahirin Karel" Ucap Rio yang langsung memeluk Ify yang duduk ditepi ranjang, Ify pun mengusap punggung Rio
"Itu kan udah berlalu Yo, sekarang aku disini dalam keadaan baik baik aja jadi kamu gak usah takut" Ucap Ify
"Aku takut kalau kamu akan ninggalin aku lagi Fy" Tangis Rio dipelukan Ify
"Aku janji gak akan ninggalin kecuali maut yang memisahkan kita" Ucap Ify melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Rio
"I love you" Ucap Rio
"I love you too" Ucap Ify tersenyum

UNCERTAINTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang