Part 39

763 34 10
                                    

"Yang nyulik kamu itu Lintar sama Sion mereka itu temennya Dayat" Ucap Rio membuat Ify mengangguk paham
"Akhirnya anak bunda sama ayah ketemu jodohnya juga" Ucap Gina tersenyum
"Ayah setuju kalau kamu sama Rio, Fy" Ucap Hanafi membuat Ify terkejut
"Ayah serius ?" Tanya Ify yang dijawab anggukan dari Hanafi
"Makasih yah, bun" Ucap Ify memeluk kedua orang tuanya lalu menatap Rio senang
"Om minta sama kamu untuk jagain putri om satu satunya ini, jangan buat dia nangis karena om dan tante sendiri gak pernah buat dia nangis" Ucap Hanafi pada Rio
"Iya om, Rio janji akan jagain Ify dan gak akan buat Ify nangis om" Ucap Rio
"Om pegang janji kamu" Ucap Hanafi tersenyum
"Jadi sekarang ayah sama bunda gak perlu cariin calon suami untuk kamu lagi kan Fy ? Buktinya calon suami kamu dateng sendiri dan langsung minta restu ke rumah dan ini baru lelaki gentle yang buat ayah langsung setuju" Ucap Gina terkekeh
"Ya udah ayah sama bunda mau pacaran lagi dulu ya" Ucap Hanafi lalu meninggalkan Ify dan Rio berdua
"Ko bisa sih ayah setuju sama kamu ?" Tanya Ify penasaran
"Jadi waktu kamu pulang ke Jakarta kak Tian nyamperin aku ke hotel dan dia marah marah ke aku bahkan dia bilang kalau kamu mau balik ke Amerika. Aku waktu itu panik tapi aku gak bisa secepatnya nyusul kamu ke Jakarta sampai akhirnya tugas aku di Malang udah selesai dan bisa digantiin sama papah. Saat aku sampai di Jakarta aku langsung ke rumah kamu dan berhadapan sama ayah kamu" Ucap Rio sambil membayangkan saat ia kerumah Ify

"Mau ngapain kamu ke sini ?" Tanya Hanafi dingin pada Rio yang sudah duduk disofa ruang tamu
"Saya mau cari Ify om, Ifynya ada ?" Tanya Rio
"Mau apa kamu cari anak saya ? Jangan jangan kamu ya yang buat Ify nangis sepulang dari Malang kemarin" Ucap Hanafi menatap tajam Rio
"Iya om, saya kesini mau minta maaf sama Ify atas sikap saya kemarin ke dia" Ucap Rio, entah kenapa rasa takut Rio saat menghadapi Hanafi hilang begitu saja, saat ini yang ada difikirannya hanya Ify, Ify dan Ify
"Dia gak ada disini" Ucap Hanafi dingin
"Dia kemana om ? Tolong kasih tau saya om, saya mau minta maaf sama dia om. Saya bener benar cinta sama dia om, saya gak mau kehilangan dia" Ucap Rio
"Dia ada diBandung" Ucap Gina yang datang membawakan teh untuk Rio dan Hanafi
"Kamu Rio kan ? Pacarnya Ify dulu ?" Tanya Gina yang sudah duduk disamping Hanafi
"Iya tante" Jawab Rio tersenyum
"Kalau tante boleh tau kalian ada masalah apa ? Kenapa Ify sampai nangis kaya gitu waktu pulang dari Malang ?" Tanya Gina, Rio pun menjelaskan semuanya pada Gina dan Hanafi
"Kamu tau tidak ? Saya saja tidak pernah marah ataupun membentak Ify apalagi bersikap dingin pada Ify, kamu berani beraninya bersikap seperti itu pada Ify. Kamu kira kamu siapa ? Kamu tau tidak kalau perasaan Ify itu sangat lembut dan rapuh ?" Ucap Hanafi dengan nada naik beberapa oktaf
"Maafkan saya om, saya benar benar menyesal" Ucap Rio sambil menunduk
"Apa benar kamu cinta dengan Ify ?" Tanya Gina
"Benar tante" Jawab Rio mantap
"Kalau kamu memang benar mencintai Ify maka kamu harus berusaha menemukan Ify dan mendapatkan maaf dari Ify. Om dan tante gak bisa bantu banyak karena ini adalah masalah kalian berdua, om dan tante hanya bisa bantu memberi tahu kamu kalau sekarang Ify ada di Bandung untuk selebihnya kamu cari tahu sendiri" Ucap Gina
"Dengar kan saya baik baik anak muda, kalau kamu bisa menemukan Ify dan mendapatkan maaf dari Ify bahkan sampai Ify menerima lamaran kamu maka saya akan menyetujui hubungan kalian tapi kalau sampai sebaliknya maka jangan harap kamu bisa lepas dari saya" Ucap Hanafi dingin
"Pada intinya om dan tante hanya ingin yang terbaik untuk Ify lagi pula Ify juga sudah dewasa dan punya keputusannya sendiri jadi kami hanya bisa mendukungnya saja. Kamu tidak perlu takut pada om karena pada dasarnya om ingin yang terbaik untuk Ify" Ucap Gina tersenyum
"Terimakasih om, tante. Saya janji akan menemukan Ify dan mendapatkan maaf darinya" Ucap Rio
"Selamat berjuang Rio" Ucap Gina
"Kalau begitu saya pamit dulu om, tante" Ucap Rio

"Jadi gitu, padahal kamu kan tau sendiri kalau aku tuh takut banget sama ayah kamu tapi pada saat itu aku hanya kepikiran kamu sampai sampai aku lupa kalau yang aku hadapi saat itu adalah ayah kamu" Jelas Rio membuat Ify tersenyum
"Aku bahagia bisa dapetin kamu Yo" Ucap Ify tersenyum pada Rio
"Aku juga bahagia dapetin kamu Fy" Ucap Rio
"Wey ! Yang baru lamaran udah mesra mesraan aja nih" Ucap Gabriel
"Ck ganggu aja" Ucap Rio
"Weh bro, kalau tanpa kita lo gak mungkin kan tau kalau Ify ada di Indonesia. Lo tuh harusnya bersyukur punya kita" Ucap Cakka
"Betul tuh, kalau tanpa kita lo pasti masih jomblo sampai sekarang" Ucap Alvin
"Sialan lo pada" Ucap Rio
"Selamat ya Fy, akhirnya penantian lo gak sia sia juga" Ucap Via tersenyum pada Ify
"Akhirnya lo bisa bareng Rio lagi ya Fy, gue harap kalian langgeng deh" Ucap Shilla
"Akhirnya baby gue punya aunty yang gak jomblo lagi" Ucap Agni tersenyum membuat ketiga sahabatnya terkekeh
"Thanks guys" Ucap Ify tersenyum
"Ya udah kalau gitu kita mau menikmati hidangan dulu ya" Ucap Cakka lalu mereka pun pergi
"Hai Yo !" Sapa Dayat sambil bersalaman dengan Rio ala cowok
"Hai Yat ! Thanks ya udah bantuin gue jagain Ify" Ucap Rio
"Sama sama lagi pula gue seneng ko akhirnya lo ceria lagi setelah ketemu Ify, selera lo memang bagus ya Yo soal cewek. Jaga Ify baik baik biar gak lepas lagi" Ucap Dayat
"Pasti Yat" Ucap Rio
"Oh ya tadi kalian liat Sion sama Lintar gak ?" Tanya Dayat
"Kita belum liat mereka" Jawab Rio
"Ya udah deh gue cari mereka dulu ya" Ucap Dayat lalu setelah Dayat pergi tiba tiba muncullah dua cowok dihadapan Rio dan Ify
"Weh Yon, Tar ! Ko kalian disini ? Dayat nyariin kalian dari tadi, barusan aja dari sini" Ucap Rio
"Lah sih tuh bocah ya emang dasar pelupa, kan gue sama Lintar udah bilang mau ke toilet" Ucap Sion
"Eh ada Ify, lo pasti belum kenal ya sama kita ? Kenalin gue Lintar Abdi Prasetya yang tadi siang bius lo" Ucap Lintar
"Kalau gue Sion Martapura Adi Jaya yang waktu tadi siang ngawasin lo ditempat penyekapan" Ucap Sion
"Seneng berkenalan sama kalian" Ucap Ify tersenyum
"Sorry ya Fy kita ngebius lo bahkan sampai nyulik lo kaya gini, semua ini tuh perintah dari Rio Fy" Ucap Sion
"Lo kalau mau marah ke Rio aja ya karena kita kan sebagai teman yang baik hanya ingin membantu temannya" Ucap Lintar membuat Ify terkekeh
"Teman yang baik apaan ? Mana ada teman yang baik nyuruh Ify marah ke gue gara gara gue yang minta tolong ke kalian. Dasar lempar batu sembunyi tangan" Ucap Rio
"Kalian tenang aja gue gak marah ko sama kalian" Ucap Ify
"Syukurlah kalau lo gak marah sama kita" Ucap Lintar
"Ya udah kalau gitu kita ke Dayat dulu sebelum dia ngamuk gak nemuin kita berdua" Ucap Sion
"Mereka lucu ya Yo" Ucap Ify menatap Sion dan Lintar yang sedikit ribut mencari Dayat
"Lucuan juga aku Fy" Ucap Rio
"Iya kamu emang yang paling lucu dan paling bisa buat aku terkejut" Ucap Ify sambil mencubit kedua pipi Rio
"Aduh sakit dong Fy" Ucap Rio lalu Ify pun melepaskan cubitannya digantikan dengan usapan dipipi Rio
"Sakit ya, kasian banget sih tunangan aku kesakitan" Ucap Ify
"Hai calon kakak ipar !" Sapa Marshal dengan Dea yang berada disampingnya sambil menggendong Ayra
"Masih inget kan sama aku ?" Tanya Marshal
"Masih ko, kamu tuh adik Rio yang paling cemburuan waktu aku sama Rio pacaran" Ucap Ify membuat Marshal terkekeh
"Masih inget aja lo kak, ngomong ngomong selamat ya kak akhirnya lo jadi calon istrinya kak Rio juga. Gue seneng deh akhirnya kak Rio dapetin lo juga untuk dijadikan calon istrinya" Ucap Marshal
"Selamat ya Fy dan maaf sempat buat lo sama Rio salah paham waktu di party waktu itu" Ucap Dea
"Iya gak papa ko yang penting sekarang gue sama Rio udah bareng lagi" Ucap Ify tersenyum
"Ayra ini bude baru kamu salaman gih" Ucap Dea pada Ayra yang digendongannya, Ayra pun salaman pada Ify
"Semoga lancar ya pas acara nikahannya" Ucap Dea
"Aamiin, makasih doa nya" Ucap Ify
"Mamah mau kue" Ucap Ayra
"Kak gue ke sana dulu ya soalnya Ayra minta kue" Ucap Marshal lalu menggandeng tangan Dea
"Gimana ceritanya Marshal bisa nikah sama Dea ?" Tanya Rio
"Jadi selama aku kabur ke Jakarta mereka tuh deket terus pas aku pulang ke Manado mereka juga semakin deket sampai lulus kuliah akhirnya Marshal ngelamar Dea" Ucap Rio
"Padahal awalnya aku kira kamu nikah sama Dea gara gara kamu gak ada kabar" Ucap Ify membuat Rio langsung memeluk pinggang Ify
"Jangan nethink terus dong sayangnya Rio" Ucap Rio tersenyum
"Ekhm.." Dehem seseorang membuat adegan romantis Ify dan Rio terhenti
"Kak Tian ?" Ucap Rio
"Jadi udah baikan dan balikan nih ?" Tanya Septian
"Iya kak" Jawab Ify malu malu
"Sorry ya Yo atas kejadian dihotel waktu itu, pasti sakit banget ya dapat bogeman dari gue" Ucap Septian
"Iya kak gue maafin lagi pula kalau waktu itu lo gak dateng ke hotel dengan bilang seperti itu mana mungkin sekarang gue ada disini dan balikan sama Ify. Thanks ya kak udah kasih tau gue" Ucap Rio tersenyum
"Sama sama, sekarang tugas gue sebagai kakaknya Ify udah selesai dan tinggal lo sebagai calon suaminya melanjutkan tugas gue untuk menjaga Ify dan selalu ada untuk Ify. Jangan sampai ada setetes air mata pun yang jatuh dari mata indah adik gue ini, kalau sampai ada yang jatuh maka gue gak akan segan segan buat bikin wajah tampan lo itu hancur" Ucap Septian
"Iya kak" Ucap Rio
"Ify, kalau nanti Rio macam macam sama kamu langsung telfon kakak ya biar nanti kakak yang kasih pelajaran ke dia" Ucap Septian
"Iya kak" Ucap Ify tersenyum
"Semoga kalian berdua selalu bahagia ya" Ucap Septian
"Aamiin" Ucap Rio dan Ify bersamaan
"Ya udah kakak mau ke Nova dulu tadi dia lagi nganterin Reya ke toilet sih" Ucap Septian
"Jadi kamu ditonjok sama kak Tian Yo ?" Tanya Ify saat Septian sudah pergi meninggalkan mereka
"Iya Fy" Jawab Rio
"Tapi gak papakan ?" Tanya Ify
"Gak papa ko, lagi pula aku bersyukur waktu itu kak Tian samperin aku ke hotel karena dengan begitu aku tau kalau sikap aku ke kamu yang kemarin itu salah" Ucap Rio
"Maaf ya Yo kamu jadi terluka gini gara gara aku" Ucap Ify bersalah, Rio pun memeluk Ify
"Kamu gak salah Fy, lagian luka yang aku dapatkan karena ulahku sendiri" Ucap Rio lalu mencium puncak kepala Ify
"I love you Queen in my heart" Ucap Rio
"I love you to my sweet king" Ucap Ify

☆☆☆

Sudah sebulan sejak Rio melamar Ify dan sudah sebulan juga sejak penentuan tanggal menikah Rio dan Ify, tinggal seminggu lagi Rio dan Ify akan menikah kini adalah hari terakhir mereka bersama sebelum adanya tradisi pingitan. Kini Rio dan Ify tengah berada disalah satu taman yang berada di Jakarta, mereka tengah menikmati cuaca yang cukup cerah namun berawan disalah satu kursi taman.
"Mulai besok kita gak bisa ketemu atau komunikasi lagi ya Yo" Ucap Ify yang menyenderkan kepalanya dibahu Rio
"Iya ya Fy padahal gue tuh gak bisa sehari aja tanpa denger suara atau liat wajah lo karena hati gue ngerasa hampa" Ucap Rio
"Namanya juga tradisi Yo jadi mau gak mau harus dilakuin" Ucap Ify
"Emang kamu nanti gak bakal kesepian kalau gak ada aku ?" Tanya Rio cemberut membuat Ify menatap Rio
"Kesepian ? Kayanya enggak deh meningingat setelah acara tradisi ini kita bakal terus bersama sampai mau memisahkan" Jawab Ify
"Em.. calon istri aku nih bisa aja ya, jadi makin sayang deh" Ucap Rio memeluk Ify
"Harus sayang dong kalau gak sayang ngapain nikah" Ucap Ify
"Iya iya" Ucap Rio lalu melepaskan pelukannya
"Yo, aku mau es krim dong" Ucap Ify saat melihat ada seorang pedang es krim disebrang taman
"Kamu mau ? Aku beliin ya" Ucap Rio bangkit dari duduknya
"Aku ikut" Ucap Ify lalu ikut berdiri
"Kamu disini aja kau takut nanti kamu cape kalau ikut ke sana" Ucap Rio
"Kan deket Yo" Ucap Ify
"Udah deh nurut aja Fy" Ucap Rio yang dijawab dengan anggukan oleh Ify yang memasang wajah cemberut
"Jangan cemberut gitu dong sayangnya Rio" Ucap Rio
"Ya udah sana" Ucap Ify, Rio pun berjalan meninggalkan Ify. Saat sampai ditepi jalan Rio pun menyebrang setelah menengok kanan kiri namun saat ia sudah hampir sampai disebrang jalan ada sebuah truk yang menabraknya. Rio yang tak sadar bahwa ada truk yang mendekatinya pun terkejut saat truk itu tinggal beberap meter lagi didepannya hingga akhirnya truk itu menabrkanya dan membuat Rio terlempar jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Ify yang melihat kejadian itu pun langsung lari kearah Rio yang sudah tidak sadarkan diri dengan banyak dari dibagian kepalanya. Dengan terisak Ify pun langsung meletakkan kepala Rio dipahanya.
"Yo bangun Yo !" Tangis Ify
"Tolong panggilin ambulance ! Cepetan !" Teriak Ify pada orang orang yang mengelilinginya
"Yo bertahan Yo ! Jangan tinggalin aku !" Ucap Ify memeluk kepala Rio
"Mana ambulancenya ?!" Teriak Ify
"Sebentar lagi mba ambulance nya lagi menuju ke sini" Ucap salah seorang yang ada disitu hingga akhirnya ambulance pun tiba dan Rio pun dibawa kerumah sakit, Ify hanya bisa menangis melihat keadaan Rio yang tak sadarkan diri ditambah lagi para perawat memberikan pernafasan pada Rio


*

*****************************
Hai readers ! Gimana sama part kali ini ? Jujur aja author itu selalu buat satu part lengkap untuk langsung dipublish dan satu part lagi belum lengkap buat dipublish nanti (biasanya kalau idenya lagi ambyar jadi gak bisa mikir 😅 berasa curhat deh), saat author baca salah satu komen yang kemarin author rasa dia kaya peramal ya bisa nebak apa yang akan terjadi dipart ini 😂 Untuk yang kemarin komen dan komenannya benar selamat ya 😂 Untuk yang lainnya tetap komen, vote dan dukung UNCERTAINTY ya supaya author semakin semangat bikin ceritanya 😉

UNCERTAINTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang