"Gimana keadaannya dok ?" Tanya Agni pada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan Septian
"Pasien masih belum sadarkan diri mungkin diakibatkan benturan yang sangat kuat dibagian kepalanya membuat ia kehilangan kesadaran hingga saat ini, kondisi tangannya pun cukup parah karena tulang lengannya terjadi pergeseran, bagian tulang lehernya pun mengalami retak hingga ia harus menggunakan penyangga leher terlebih dahulu hingga tulang lehernya yang retak sembuh total" Jelas dokter
"Kira kira kapan dia akan sadar dok ?" Tanya Cakka
"Mungkin nanti sore, kalau begitu saya tinggal dulu" Ucap dokter
"Kka, gimana ini ? Ify hilang, kak Tian luka parah. Apa yang harus kita lakuin ?" Tanya Agni terduduk lesu dikursi tunggu
"Lo yang sabar ya Ag, lebih baik sekarang lo jernihin dulu fikiran lo. Setelah sahabat sahabat kita datang nanti kita cari solusinya bareng bareng ya" Ucap Cakka merangkul Agni
"Ag, kak Tian kenapa ?" Tanya Via yang datang bersama Shilla, Alvin dan Gabriel
"Ify mana ?" Tanya Shilla
"Kak Tian masih belum sadar guys, dia kecelakaan. Dan soal Ify... dia hilang" Ucap Agni
"Ha ? Lo gak bercandakan Ag ? Masa Ify hilang sih ? Ify kan udah gede, masa ilang sih" Ucap Shilla
"Gue juga gak tau kejadian sebenarnya itu seperti apa karena gue tiba tiba aja ditelfon sama pihak rumah sakit mengenai kak Tian yang kecelakaan" Ucap Agni
"Terus lo taunya Ify hilang darimana ?" Tanya Via
"Gue tau dari kak Tian yang sebelumnya bilang akan bareng sama Ify terus hari ini, apalagi tadi kak Tian sama Ify habis dari makamnya kak Debo dan mereka juga belum pulang kerumah sama sekali" Jawab Agni
"Jadi Ify beneran hilang ? Atau jangan jangan diculik ?" Tanya Alvin
"Gue tak tau" Jawab Agni
"Guys, gue rasa kita harus nunggu kak Tian sadar dulu deh supaya tau kejelasan dari semua ini" Ucap Gabriel yang diangguki oleh semuanyaSetelah menunggu selama tiga jam akhirnya Septian pun sadar. Agni dan kawan kawan pun masuk kedalam kamar rawat Septian.
"Lo udah sadar kak ? Ada yang sakit ? Mau dipanggilin dokter ?" Tanya Via membuat Septian menatap sayu Via
"Enggak usah Vi, Ify mana ?" Tanya Septian membuat semuanya diam
"Kak mending lo istirahat dulu deh" Ucap Shilla
"Ify mana ?" Tanya Septian sekali lagi dengan nada yang lebih tegas
"Em.. itu.. Ify.." Ucap Shilla gugup
"Jangan bilang dia hilang" Ucap Septian menatap mereka yang berada diruangan ini yang menunduk
"Jadi benar ?" Tanya Septian
"Kak, emang sebenarnya apa sih yang terjadi ? Kenapa lo sampai terluka parah kaya gini ? Ditambah lagi Ify yang hilang" Ucap Agni
"Gue gak tau Ag tapi yang jelas dari pemakaman Debo tadi tiba tiba ada yang ngikutin kita" Ucap Septian
"Jangan jangan Ify diculik" Ucap Via panik
"Astaga ! Kenapa jadi kaya gini sih ? Sekarang itu kita lagi berduka atas meninggalkanya kak Debo tapi kenapa ada aja orang yang memanfaatkan keadaan ini untuk nyulik Ify" Ucap Agni
"Gue akan coba nyuruh orang orang gue untuk mencari Ify" Ucap Shilla
"Gak perlu Shill, tadi gue sempat nyimpan GPS ditasnya Ify jadi kita bisa ngelacak dia lewat GPS itu" Ucap Septian
"Ya udah kalau gitu sekarang juga kita lacak Ify, gue gak mau Ify kenapa napa" Ucap Shilla
"Guys, perasaan gue ko gak enak ya" Ucap Via
"Positif thinking aja ya cupit" Ucap Alvin
"Biar kita ngelacaknya pakai laptop gue aja" Ucap Gabriel sambil mengeluarkan laptopnya dari tasnya
"Untung lo bawa laptop Yel" Ucap Cakka
"Pacar gue kan memang selalu bisa diandalkan" Ucap Shilla bangga
"Gak usah bangga deh karena gak guna mending juga langsung cari tau dimana letak Ify" Ucap Agni ketus, Gabriel pun mulai melacak keberadaan Ify
"Guys" Panggil Gabriel membuat mereka semua menatap Gabriel
"Kayanya modem gue habis deh" Ucap Gabriel dengan cengirannya, Cakka dan Alvin yang mendengar ucapan Gabriel pun dengan senang hati mendaratkan sebuah jitakan ganda ke kepala Gabriel
"Aw.. Gila lo berdua, kalau jitak kira kira dong. Kalau gue gegar otak gimana gara gara dijitak sama kalian berdua" Protes Gabriel sambil mengusap kepalanya yang dijitak oleh Cakka dan Alvin
"Mungkin kalau gue sehat juga gue akan ikutan jitak lo Yel" Ucap Septian
"Gak ada sejarahnya orang dijitak terus langsung gegar otak ya" Sewot Cakka
"Percuma laptop bagus tapi modemnya habis" Ucap Alvin
"Jadi ini PACAR YANG BISA DIANDALKAN punya lo Shill" Ucap Via membuat Shilla tersenyum malu
"Ya udah pake hotspot gue aja" Ucap Agni
"Gak perlu Ag kalau kuota juga gue masih ada, gue cuman lupa aja beli kuota modem" Ucap Gabriel lalu menghubungkan hotspot ponselnya pada laptop
"Nah guys ketemu nih" Ucap Gabriel setelah beberapa menit mencoba melacak keberadaan Ify
"Dimana dia Yel ?" Tanya Via
"Di gudang bekas pabrik gak terpakai, kayanya sih plosok gitu" Jawab Gabriel
"Plosok ? Maksud lo ?" Tanya Via tak mengerti
"Tempatnya terpencil dipinggiran kota Jakarta bisa dibilang perbatasan gitu sih" Jawab Gabriel
"Ya udah kalau gitu kita ke sana sekarang" Ucap Agni
"Gue ikut" Ucap Septian mencoba untuk duduk
"Lo mau ikut ? Are you kidding me ? Lo gak liat keadaan lo sekarang kaya gimana kak ? Lo mau sok sok an ikut sama kita buat nyelamatin Ify ? Yakin lo bisa bantu kita ?" Tanya Agni
"Kak mending lo disini aja, lo butuh istirahat kak supaya cepat sehat. Luka yang terima akibat kecelakaan aja parah banget jadi mending lo disini aja ya Kak" Ucap Shilla halus
"Tapi gue kan mau ikut bantuin" Ucap Septian
"Kalau lo mau bantuin mending lo bantuin kita lapor ke polisi aja deh" Ucap Cakka
"Ya udah kalau gitu gue akan bantu lapor polisi, kalian hati hati ya. Kalau ada apa apa langsung telfon gue" Ucap Septian yang diangguki oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAINTY
RomanceSeorang gadis yang tidak pernah pernah tersenyum pada siapapun kecuali sahabat dan keluarganya membuat seorang pemuda yang merupakan anak baru dikampus tersebut tertarik. Kira kira apa yang terjadi pada gadis tersebut hingga membuatnya begitu tertut...