Part 31

790 32 1
                                    

"Lo lagi ngapain disini ?" Tanya orang itu sedangkan Ify tak ada niatan untuk menjawab dan memutuskan untuk memilih cemilan kembali
"Kemana cowok lo ? Udah putus ya ? Berarti gue ada kesempatan dong" Ucap orang itu membuat Ify menatapnya tajam
"Lo gak akan pernah punya kesempatan untuk menempati hati gue" Ucap Ify dingin
"Ayolah Fy, kapan sih seorang Ray mengajak cewek berpacaran untuk kedua kalinya ? Lo itu cewek spesial yang gue ajak untuk pacaran meski lo udah pernah nolak gue Fy" Ucap Ray
"Karena gue spesial makanya gue gak mau jadi pacar lo" Ucap Ify ketus
"Lo kenapa sih gak pernah mau nerima gue ? Padahal gue itu ganteng, tajir, famous, pinter, terus kurang apa lagi ?" Tanya Ray
"Lo kurang otak dan perasaan" Ucap Ify
"Maksud lo ?" Tanya Ray sedangkan Ify memutuskan untuk menuju kasir
"Ini aja mbak ?" Tanya penjaga kasir
"Iya" Jawab Ify sambil menyerahkan sekeranjang cemilan
"Fy, lo jawab dulu dong pertanyaan gue tadi" Ucap Ray sedangkan Ify terus diam tak meladeni Ray
"Totalnya jadi tiga ratus tujuh puluh dua ribu mbak" Ucap pelayan kasir, Ify pun segera membayarnya lalu keluar dari mini market tersebut dengan Ray yang terus mengikutinya
"Fy jawab dulu" Ucap Ray membuat Ify menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Ray tajam
"Lo kurang otak untuk melakukan segala hal didunia ini ! Dan lo kurang perasaan untuk memahami perasaan orang lain ! Jelas !" Ucap Ify lalu melanjutkan perjalanannya meninggalkan Ray yang menggeram kesal
"Lo akan menyesal Fy" Gumam Ray menatap punggung Ify yang semakin menjauh

☆☆☆

Setelah mengantarkan belanjaannya Ify pun pamit pulang, sesampainya dirumah ia merebahkan tubuhnya dikasur hingga pandangannya jatuh pada sebuah kotak kecil yang tersimpan dimeja samping tempat tidurnya. Ify pun mengambil kotak tersebut.
"Inikan titipan dari Rio yang dikasihin lewat Marshal kan, kira kira apa ya isinya ? Kenapa juga bukan Rio sendiri yang kasih ke gue ? " Ucap Ify memandang sedih kotak itu, Ify pun menatap sebuah kalung dengan cincin sebagai liontinnya
"Rio" Ucap Ify lirih dengan mata yang berkaca kaca, Ify pun melihat ada sebuah kertas yang tersimpan dibawah kalung tersebut lalu membacanya.

Dear Ify,

Fy, sorry kalau gue buat lo nangis. Sorry gue gak bisa nepatin janji gue ke bokap lo untuk jagain lo. Sorry kalau gue juga gak bisa nepatin janji gue untuk membuat lo selalu tersenyum.
Mungkin saat lo membaca surat ini gue udah gak ada di Jakarta lagi. Gue sudah memutuskan untuk kembali ke Manado saat lo meminta gue untuk menjauhi lo. Sebenarnya menjauhi lo adalah hal yang berat untuk gue, mungkin karena cinta yang udah tumbuh dihati gue untuk lo membuat gue sulit untuk berjauhan dengan lo.
Sorry ya Fy kalau bukan gue sendiri yang kasih kalung ini ke lo. Gue kan udah janji sama lo akan jauhi lo makanya gue gak bisa kasih kalung ini langsung ke lo. Lo harus tau betapa susahnya gue membujuk Marshal untuk mau mengantarkan kalung ini ke lo, bahkan dia mengajukan banyak pertanyaan ke gue karena gue nyuruh dia ngasih ini ke lo tapi gak gue jawab karena gue gak sanggup Fy.
Fy, saat ini kita memang berjauhan tapi lewat kalung ini kita akan terasa dekat. Kalau lo tanya kenapa liontin dari kalung ini adalah cincin maka akan gue jawab dengan alasan gue ingin melamar lo. Gue harap lo bisa jaga baik baik kalung dan cincin ini Fy sampai kita bisa dipertemukan kembali. Gua harap lo masih bersedia untuk menjaga pemberian dari gue. Gue juga berharap saat waktu dimana kita dipertemukan, saat itu juga lo mau jadi calon istri gue.
Sekali lagi gue minta maaf sama lo atas semua kebohongan yang gue buat selama ini. Tapi percayalah Fy kalau sikap gue ke lo selama ini itu tulus. Gue akan selalu mencintai lo Fy, gue akan menunggu waktu yang tepat agar kita bisa dipertemukan kembali.

I LOVE YOU NOW AND FOREVER

With love,

C. Lierio Pramuja

Ify pun terisak membaca surat dari Rio, sebegitu cintanya Rio pada dirinya hingga Rio sudah mempersiapkan ini untuknya padahal selama ini Ify tidak memperlakukan Rio dengan baik.
"Yo.. gue janji akan jaga kalung dan cincin ini.. gue janji akan menerima lo saat kita dipertemukan lagi.. gue janji gak akan melepaskan lo lagi nanti.. makasih Yo karena lo sebegitu sabarnya dengan gue.. makasih karena lo udah siapin ini semua untuk gue.. maafin gue yang belum bisa jujur sama lo.. maafin gue yang belum sempat bilang.. kalau gue juga mencintai lo..." Isak Ify menggenggam erat kalung pemberian Rio
"Semuanya memang terasa berharga saat sudah hilang dan gue merasakannya sekarang. Gue benar benar menyesal" Isak Ify hingga ia kelelahan dan tertidur

UNCERTAINTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang