Sesampainya di rumah Ify pun segera masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur.
"Kenapa masalah datang bertubi tubi seperti ini ? Yang pertama mamah dan papah yang gak ngehubungin gue selama dua bulan terakhir, yang kedua masalah Rio dan sekarang kak Debo yang koma. Gue tahu kalau Tuhan sayang sama gue makanya Dia nguji gue saat ini, tapi gue merasa terlalu berat untuk melaluinya sendirian tanpa ada seseorang untuk dijadikan tempat berbagi. Andai Rio gak punya maksud lain waktu dekat dengan gue mungkin sekarang gue sudah menceritakan semuanya ke dia dan mungkin gue juga udah ngerasa sedikit lega setelah dengar saran dari dia" Ucap Ify lalu menghembuskan nafasnya kasar
"Gue harap semua akan indah pada waktunya" Ucap Ify lalu memejamkan matanya dan terlelap.☆☆☆
Malam harinya Ify memutuskan untuk duduk dibalkon kamarnya sambil merenungi kejadian yang akhir akhir ini datang dikehidupannya. Diawali dengan terbongkarnya kebohongan Rio yang membuatnya kini merasa sesak, lagi lagi Ify merasa sedih ketika mengingat Rio. Ify pun mengambil gitar yang berada dikursi yang berada di balkonnya lalu mulai memetiknya.
Ku sadari keras watakku padamu
Mungkin ku salah menyakitimu
Atau mungkin pernah ku menduakanmu
Memang ku kurang menghargaimuIfy kembali teringat akan pertemuannya dengan Rio, ia juga teringat akan segala perkataan dan perbuatannya kepada Rio bahkan saat Debo datang membuat perasaan Ify sedikit tak karuan.
Dan kini lantang hati bicara
Takkan pernah ku buat kau kecewa
Pastikan ku berubahSaat ini Ify sadar bahwa ia telah berubah berkat Rio meski tak semuanya berubah namun sifat dingin Ify berangsung angsur mulai hilang karena Ify merasa nyaman dengan Rio namun Ify yang tak bisa jujur akan hal itu pada Rio dan membuat Rio kecewa.
Kau buat hatiku bicara
Cinta sungguh ku cinta
Dan kau buat hatiku terus berkata
Cinta sungguh ku cintaSaat Rio pergi semuanya terungkap tentang perasaannya yang sebenarnya ia rasakan pada Rio. Saat Rio tak ada disampingnya lagi Ify merasakan sesuatu kekosongan dihatinya atau bisa dibilang kehilangan dan kehampaan. Dan fikiran Ify pun terus saja memutarkan segala seuatu yang berhubungan dengan Rio membuat hatinya berteriak bahwa ia telah mencintainya dan sekarang ia merasa kehilangannya.
Ify pun menyelesaikan lagunya sambil melamun memikirkan Rio, tanpa Ify sadari ada seseorang yang mengamati Ify dari balik pohon yang berada disebrang rumah Ify.
"Lo gak akan gue lepaskan Fy, gue akan dapetin lo sekarang juga" Ucap orang lalu pergi
"Kenapa gue kepikiran Rio terus sih ? Nih otak udah error kali ya" Ucap Ify kesal
"Dari pada gue mikirin Rio mending gue telfon mamah" Ucap Ify lalu mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja samping kursi, Ify segera menghubungi mamahnya dan yang terdengar hanya nada sambung hingga akhirnya terdengar suara operator yang membuat Ify langsung memutuskan sambungan telfonnya
"Lagi lagi gak diangkat, mamah sama papah gak lupakan kalau disini masih ada Ify ?" Tanya Ify memandang sendu langit malam yang ditemani bulan tanpa adanya bintang
"Mamah sama papah sibuk banget ya sampai sampai gak angkat telfon Ify ataupun menelfon balik Ify" Ucap Ify sedih
"Ify kangen kumpul sama papah dan mamah" Ucap Ify yang mulai neteskan air mata
"Ify harap kalian disana baik baik aja, disini Ify akan selalu doain kalian. Meski Ify khawatir sama kalian tapi Ify hanya bisa mendoakan kalian dari sini" Ucap Ify☆☆☆
Pagi harinya Ify berangkat ke kampus, sebenarnya Ify malas sekali untuk berangkat ke kampus hari ini karena entah kenapa rasanya ia ingin menemani Debo saja di rumah sakit namun Septian menolaknya dan memaksa Ify untuk berangkat kuliah. Setelah terjadi perdebatan yang cukup panjang akhirnya Ify pun menuruti ucapan Septian dan berangkat ke kampus.
"Pagi Fy" Sapa Via yang baru saja sampai dikelas
"Hm" Balas Ify
"Pagi Cupit" Sapa Alvin yang baru saja masuk kelas
"Pagi juga Kopit" Jawab Via dengan senyuman manis
"Pagi pagi udah alay aja" Celetuk Agni
"Apaan sih lo, iri aja" Ucap Via
"Tapi kenapa lo gak sekalian dipanggil cubit aja Vi kan biar sekalian lo dicubit pipinya pas dipanggil" Ucap Shilla
"Enak aja lo kalau ngomong nanti kalau pipi gue tambah melar gimana" Protes Via
"Gak gimana gimana karena bagaimanapun lo gue akan tetap suka sama lo" Ucap Alvin yang tiba tiba sudah duduk disamping Via
"Kopit bisa aja deh" Ucap Via malu
"Kalian berdua dari tadi manggil kopit dan cupit, emang itu apaan sih ? Gak ngerti gue" Ucap Ify yang mulai jenuh dengan obrolan mereka
"Jadi cupit itu singkatan dari cubby sipit sedangkan kopit itu singkatan dari koko sipit, gue sama Alvin kan pasangan sipit terfenomenal dikampus ini jadi panggilannya juga harus fenomenal dong" Ucap Via bangga
"Padahal gue kira kopit itu kopi pahit terus cupit itu curut kejepit tapi ternyata salah ya" Ucap Ify membuat Via mendengus kesal sedangkan Agni dan Shilla sudah tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Ify
"Lo kira gue curut Fy ? Masa temen sendiri dikatain curut sih" Ucap Via
"Ya gue kan gak tau Vi" Ucap Ify dengan wajah tanpa bersalah
"Tapi boleh juga tuh arti singkatan yang Ify buat" Ucap Agni
"Enak aja lo kalau ngomong, artinya jelek kaya gitu dibilang boleh juga" Protes Via namun saat Agni ingin membalas protesan Via, bu Winda sudah masuk terlebih dahulu ke dalam kelasnya
'Jadi dia beneran udah pergi' batin Ify menatap kursi kosong sebelah Alvin
"Gue tau lo kehilangan dia Fy, mungkin dia udah keterlaluan karena memanfaatkan lo dan membohongi lo tapi nyatanya selama ini semua sikapnya ke lo itu tulus Fy bukan sebuah kebohongan. Please Fy jangan bikin diri lo tambah menyesal karena kepergiannya" Ucap Via saat melihat Ify yang menatap kursi Rio, Ify pun menghela nafas berat
"Via gue gak ngerti sama apa yang lo omongin tentang dia karena yang gue tau kedatangannya hanya sekedar menunggu keberangkatan selajutnya yang berarti gue hanyalah tempat persinggahannya bukan tempatnya untuk menetap. Gue bukanlah alasan dia untuk pulang atau dengan kata lain gue bukan rumah untuknya pulang dan gue juga bukanlah seseorang yang bisa membuatnya menetap" Ucap Ify
"Kenapa lo bisa ngomong kaya gitu Fy ? Apa lo gak yakin kalau Rio benar benar mencintai lo ? Apa lo gak percaya bahwa suatu saat nanti bisa aja kalian dipertemukan kembali" Ucap Via
"Gue yakin kalau suatu saat gue akan bertemu lagi dengan dia tapi bukan untuk bersatu dalam hubungan yang kalian harapkan" Ucap Ify
"Fy, gue cuman mau ngingetin lo untuk lebih bijaksana lagi dalam mengambil keputusan supaya lo gak menyesal dengan hasil yang akan lo dapatkan nantinya. Lo udah beberapa kali kecewakan dengan keputusan yang lo ambil ? Seperti tentang kak Debo dan Rio. Gue rasa itu bisa lo jadikan pelajaran untuk kedepannya dan gue harap lo bisa lebih bijak dan dewasa lagi dalam menyikapi segala hal" Ucap Via lalu kembali fokus dengan pembahasan bu Winda sedangkan Ify hanya terdiam mencerna kata kata Via
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCERTAINTY
RomanceSeorang gadis yang tidak pernah pernah tersenyum pada siapapun kecuali sahabat dan keluarganya membuat seorang pemuda yang merupakan anak baru dikampus tersebut tertarik. Kira kira apa yang terjadi pada gadis tersebut hingga membuatnya begitu tertut...