Part 40

873 34 8
                                    

Begitu sampai dirumah sakit Rio langsung dibawa keruang IGD, Ify yang sejak tadi menangis menghubungi Manda, bunda.
"Halo mamah" Ucap Ify sambil menangis
"Halo Fy, ada apa ?" Tanya Manda
"Rio mah, Rio kecelakaan dan sekarang ada diruang IGD" Ucap Ify
"Apa ?! Rumah sakit mana Fy ?" Tanya Manda yang suaranya mulai parau
"Dirumah sakit Permata Bunda" Jawab Ify
"Ya udah mamah sama papah kesana sekarang" Ucap Manda lalu menutup telfonnya, Ify pun menghubungi bundanya
"Halo Fy" Ucap Gina
"Bunda.." Tangis Ify
"Kamu kenapa Fy ? Ko nangis ?" Tanya Gina khawatir
"Rio masuk rumah sakit bun, dia kecelakaan" Ucap Ify
"Astagfirullah, kamu sekarang ada dirumah sakit mana Fy ?" Tanya Gina
"Permata Bunda" Jawab Ify
"Ya udah bunda kasih tau ayah dulu ya nanti bunda ke sana sama ayah" Ucap Gina
"Iya bun, cepetan ya bun" Ucap Ify lalu memutuskan sambungan telfonnya
"Permisi dengan keluarga pasien ?" Tanya dokter yang baru menangani Rio diruang IGD
"Saya tunangannya dok" Ucap Ify
"Pasien mengalami benturan yang keras pada otaknya tapi kami belum tau apakah ada tengkorak kepalanya yang retak atau tidak kami juga tidak tau apakah ada saraf otaknya yang terkena atau tidak maka dari itu pasien harus di ct scan terlebih dahulu, jika memang ada kerusakan pada saraf ataupun tengkoraknya maka kita harus segera ambil tindakan" Ucap dokter tersebut membuat tangis Ify semakin kencang
"Apapun dok apapun, tolong lakukan yang terbaik untuk Rio dok. Saya akan bayar berapapun asalkan Rio bisa kembali sadar" Ucap Ify sambil menangis
"Baik kalau begitu saya akan melakukan tes ct scan terlebih dahulu, silahkan anda membayar administrasinya" Ucap dokter lalu masuk kembali keruang IGD
"Fy ! Rio gimana Fy ? Kenapa bisa jadi kaya gini ?" Tanya Manda yang baru saja datang dengan Zeth
"Mamah, maafin Ify mah. Kalau aja Ify gak minta beliin es krim ke Rio pasti Rio gak akan ketabrak kaya sekarang" Tangis Ify dipelukan Manda
"Kamu jangan salahin diri kamu sendiri Ify, ini mungkin memang sudah takdir Tuhan" Ucap Manda mengusap punggung Ify
"Tapi mah, Rio kecelakaan gara gara ketabrak truk saat ingin membelikan Ify es krim" Tangis Ify
"Jangan salahkan diri kamu seperti ini terus Fy, Rio pasti gak mau kamu menyalahkan diri kamu seperti ini" Ucap Zeth
"Terus keadaan Rio gimana Fy ?" Tanya Manda melepaskan pelukannya
"Belum tau mah kata dokter Rio harus dict scan dulu biar tau apa ada kerusakan pada bagian kepalanya atau enggak" Ucap Ify
"Papah mau bayar administrasinya dulu ya" Ucap Zeth
"Kamu yang sabar ya Fy" Ucap Manda mengusap bahu Ify

Setelah menunggu satu jam akhirnya dokter yang menangani Rio pun keluar.
"Bisa ikut keruangan saya ?" Tanay dokter lalu berjalan keruangannya diikuti Ify dan Manda
"Silahkan duduk" Ucap dokter lalu mereka berdua pun duduk
"Setelah melalui tes ct scan tadi kami mendapatkan hasil bahwa ada pendarahan pada bagian otaknya yang mungkin disebabkan oleh benturan yang keras saat kecelakaan, tulang bahu sebelah kanannya juga mengalami keretakan yang mungkin diakibatkan saat dia mendarat setelah ditabrak" Jelas dokter
"Apa anak saya bisa disembuh dok ?" Tanya Manda yang sudah menangis bersama Ify
"Bisa dengan cara operasi stereotactic clot aspiration, karena pendarahan otak yang dialami oleh pasien berada dibagian otak dalam" Ucap dokter
"Lakukan apapun untuk anak saya dok" Ucap Manda
"Operasi akan kami lakukan nanti jam 3" Ucap dokter

☆☆☆

Ify terdiam ditaman rumah sakit, ia menangis dalam diamnya untung saja taman rumah sakit saat ini sedang sepi hingga tidak ada seorang pun yang memperhatikan Ify.
"Kenapa lagi lagi kaya gini ? Kenapa lagi lagi orang yang gue sayang harus masuk rumah sakit ? Gue benci rumah sakit !" Tangis Ify
"Andai gue gak minta beli es krim pasti sekarang Rio baik baik aja" Tangis Ify
"Kak Debo, gue mohon sama lo kalau lo ketemu Rio tolong bilang sama dia untuk jangan tinggalin gue lagi. Gue udah gak sanggup lagi kak kehilangan orang yang gue sayang" Tangis Ify yang semakin terisak
"Fy" Panggil seseorang disamping Ify membuat Ify menengok ke samping
"Fy, kita ikut sedih ya" Ucap Shilla yang duduk disebelah kanannya sedangkan Via disebelah kirinya
"Shilla, Via... kenapa hal kaya gini terjadi lagi sama gue ? Apa gak cukup dengan kak Debo aja ? Gue benci rumah sakit ! Rumah sakit cuman mengingatkan gue sama semua hal yang menyakitkan" Ucap Ify, Shilla pun menarik Ify kedalam pelukkannya
"Sstt.. udah Fy, tenangin diri lo" Ucap Shilla
"Gue gak bisa tenang Shill, gue yang nyebabkan Rio gak sadar sampai sekarang ! Andai gue gak minta beli es krim ke Rio pasti dia gak akan ketabrak truk Shill" Ucap Ify
"Ini udah takdir Fy, lo gak bisa melawan takdir" Ucap Via yang mengusap bahunya
"Gue gak mau ngeliat orang yang gue sayangi sakit kaya gini Shill, Vi. Gue gak mau ngeliat mereka pergi dari gue satu per satu" Tangis Ify
"Fy, Tuhan sayang sama lo makanya dia sekarang nguji lo lewat Rio" Ucap Via
"Kenapa harus Rio ? Kenapa bukan gue aja ? Kalau Tuhan memang ingin menguji gue harusnya gue yang ketabrak Vi" Ucap Ify
"Sstt.. udah Fy, kasian Rio kalau lo nangis terus sekarang" Ucap Shilla
"Andai gue tau kalau ada truk yang mau lewat mungkin gue bisa memperingatkan Rio, tapi nyatanya semua terlalu tiba tiba. Truk itu datang dengan cepat begitu aja tanpa ada klakson sampai akhirnya Rio tertabrak dan gak sadarkan diri kaya sekarang, andai gue lebih hati hati lagi pasti semua ini gak akan terjadi" Ucap Ify
"Fy, lo tenang dulu ya. Jangan nangis lagi, lo harus berdoa supaya Rio baik baik aja" Ucap Via, Ify pun menangis dalam pelukan Shilla hingga tanpa sadar Ify tertidur dipelukan Shilla
"Shill, lo ngerasa ada yang aneh gak sih dari cerita Ify tadi ?" Tanya Via pada Shilla yang sedang menghapus jejak air mata dipipi Ify
"Iya Vi, masa ada truk lewat tapi gak tau sih ? Udah gitu masa gak klakson sih" Ucap Shilla
"Lo sepemikiran gak sama gue ?" Tanya Via yang diangguki oleh Shilla

UNCERTAINTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang