50. Kita Selesai

38 2 0
                                    

Rayhan membawa Thania ke restoran Ibu Thania yang sudah di reservasi olehnya untuk makan malam romantis mereka berdua. Rayhan menutup kedua mata Thania dengan kain merah maroon yang di bawanya. Rayhan menuntun perjalanan Thania hingga sampai di ruangan yang sudah lelaki minta untuk di hias seromantis mungkin dengan taburan bunga lily dimana-mana. Bunga kesukaan Thania.

"Rayhan eye liner sama maskara aku rusak kalo di tutup gini." protes Thania,

Rayhan tertawa geli, "Nggak apa-apa rusak, yang penting aku tetap Cinta." balasnya,

Thania berdecak pelan, "Buka dong Rayhan! Gelap banget ini." kata Thania lagi,

Rayhan melihat ke sekelilingnya sudah siap kemudian segera mendekat ke belakang Thania melepaskan ikatan penutup di matanya sembari tetap menyuruh Thania untuk tetap memejamkan matanya.

"Jangan ngintip, awas aja ngintip." tegur Rayhan sembari menghadap ke arah Thania,

"Iya bawel ah, buruan..." balas Thania tidak sabaran,

Rayhan menghembuskan nafas panjang sembari menatap Thania sembari tersenyum manis. "Buka matanya...." kata Rayhan,

Thania membuka matanya dan menutup mulutnya terkejut sekaligus kagum dengan pemandangan yang ada di sekelilingnya. Banyak bunga lily bertebaran dimana-mana dan ada banyak foto polaroid Thania dan Rayhan yang bergelantungan di atas langit-langit ruangan.

"Rayhan, ini kamu yang siapin?" tanya Thania masih mengagumi keindahan ruangan tersebut,

Rayhan mengangguk pelan, "Iya, dibantu sama pelayan di sini juga sih." jawabnya sembari mempersilahkan Thania duduk di kursi yang di pegangnya kini.

Thania melihat ke arah Rayhan sembari tersenyum manis duduk di kursi dengan meja yang di hiasi hidangan makan malam. Rayhan juga melakukan hal yang sama segera duduk di kursi sembari membalas tatapan Thania. Keduanya menikmati makanan yang telah tersedia, Rayhan memilih menu makanan yang di sukai oleh Thania.

"Kamu pesan ini semua buat aku?" tanya Thania,

"Ya, apa kamu suka?" jawab Rayhan,

"Suka banget, karena ini semua makanan kesukaan aku, di restoran ini Gulaschsuppe adalah menu paling banyak diminati sama orang Asia. Karena rasanya yang emang dekat sama rasa orang Asia." kata Thania sembari menunjuk sup kental yang berisi daging sapi tersebut,

Rayhan mengangguk membenarkan, "Iya sih, aku kemarin juga sudah nyobain. Tante Naila juga bilang begitu."

Thania mengangguk setelah itu kembali memakan makanannya, setelah hampir 15 menit. Thania dan Rayhan segera berdiri memandangi foto-foto polaroid yang tergantung di depannya. Thania tersenyum geli saat melihat tulisan di foto-foto tersebut, yang di tulis sendiri oleh Rayhan.

"Kenapa kamu nulis kata-kata alay begini sih?" kata Thania tertawa geli sembari memegang sebuah foto bertuliskan, cintaku hanya untukmu sayangku Thania...

Rayhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersenyum malu-malu menatap Thania. "Emang itu alay ya?" tanyanya meringis dalam hati,

Thania masih tertawa, "Enggak kok, becanda doang." jawabnya sembari memegang foto-foto lainnya,

"Ini foto kita waktu di puncak ya kan?" tanya Thania menghadap ke arah Rayhan yang berada di belakangnya.

Rayhan menganggukkan kepalanya mengiyakan, "Iya itu waktu kita lagi di puncak, pas libur semester berapa ya?"

"Semester 3 deh kayaknya, iya kalau nggak salah. Lupa juga aku."

"Tapi kenangan di sana nggak lupa kan?"

Aku, Kamu dan Dia (COMPLETE) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang