Tiga orang most wanted sekolah memasuki kantin sampai berhasil memusatkan perhatian banyak pasang mata tertuju pada ketiganya. Meskipun ini bukan hal baru, tapi tetap saja, pemandangan lelaki tampan yang berpengaruh di SMA Bakti Darma ini tidak akan mereka biarkan untuk dilewati begitu saja.
Alva, Rey, dan Damian memilih makan di bangku tengah. Daffa tidak ikut makan bersama ketiganya, karena tiba-tiba ada rapat ekskul menari yang diikutinya. Tadi, Daffa dan Rey sempat mengucapkan salam perpisahan, padahal perginya tak kurang dari 1 jam juga, mereka saja yang berlebihan.
Jadi gak aneh kalau sekarang Rey jadi gila sendirian.
Setelah beberapa detik duduk, Rey kemudian berdiri untuk menanyakan makanan yang akan mereka pesan.
"Selamat datang para cogan tapi jomblowers. Tuan mau pesan apa?"
"Gue mau pesen bakso mang Ujang, tidak pake saos tidak pake sambal, juga tidak pake kol," kata Damian menimpali dengan nada menirukan salah satu lagu anak-anak.
Rey terkekeh mendengarnya. "Njerr lawak lo ketos!"
Damian ikut tertawa. "Al, kalo lo mau pesan apa?" ucap Damian melirik Alva di sebelahnya.
"Samain."
Setelah mendengar jawaban singkat Alva, Damian kembali menatap Rey.
"Pelayan, baksonya jadi 2 ya, es teh manisnya juga 2. Gak pake lama, ya! "
"Oke tuan tunggu sebentar ya." Rey membungkukkan badannya sambil tersenyum hormat, persis seperti pelayan-pelayan di restoran hingga Damian tidak tahan untuk tidak berkomentar tentang bakat terpendam Rey.
"Cocok lo Rey kalo jadi pelayan!"
Rey yang sudah berjalan beberapa langkah membalikkan badan, mengusap rambutnya ke belakang disertai senyuman nakal.
"IYA DONG! GUE KAN PELAYAN HATI SETIAP CEWEK!" teriak Rey kencang, sengaja buat cari perhatian para cewek.
Damian menggelengkan kepalanya sembari tertawa. "Temen lo tuh, Al."
"Dasar gak tau malu," cerca Alva.
"Bukannya malu, dia malah pake kesempatan ini buat tebar pesona."
Alva mengangguk membenarkan. Ia baru sadar, ternyata kehidupannya memang banyak dikelilingi oleh orang-orang aneh.
Tangan Alva bergerak mengambil ponsel di saku celananya ketika dirasa bergetar. Rupanya ada pesan whatsapp.
[081236******]
Hai!
12.05 pmAlva mengernyit bingung membaca pesan singkat dari nomer tak dikenal. Dari mana ia mendapatkan nomernya? Padahal Alva sudah menyimpan nomer ponselnya rapat-rapat agar tidak tersebar. Hanya beberapa temannya saja yang tau.
Alva ini Bella. Lo lagi di mana?
12.07 pmSetelah membaca pesan kedua, Alva jadi merasa memiliki beban hidup yang sangat besar. Rasanya tidak ada lagi ruang untuk menghirup udara bebas!
Alhasil, ia hanya menscroll isi pesannya, tanpa berniat untuk mengetikkan balasan.
Tadi gue ke kelas lo, tapi lo nya gak ada.
Bales dong!
12.09 pmGue dah simpen makanan di kolong meja buat lo, nanti dimakan ya.
Oh ya jangan lupa wadah bekalnya dibalikkin ya, nanti tunggu aja di depan gerbang.
Yaudah, deh. Alva jangan chat ke no ini sebelum Gue yang chat duluan, soalnya ini HP nya Nayla. Nanti Alva selingkuh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SKY
Fiksi Remaja[UPDATE SETIAP HARI RABU, SABTU, DAN MINGGU] *** Ini Tentang Bella yang mengejar Alva, langitnya. Bella terus berusaha agar menjadi cahaya mentari yang mampu menghangatkan sikap dingin Alva. Berulangkali Alva tolak, tak jua membuat gadis itu genc...