|TS|13. Misi Mereka

464 35 2
                                    

Bella bertepuk tangan riang, sedang Nayla sudah memulai aksinya. Dimulai dengan masuk ke aplikasi pencarian dilanjutkan dengan jarinya yang begitu lihai mengetik huruf per huruf dikeyboard laptopnya membentuk sebuah kalimat,

'Cara mujarab mendapatkan hati gebetan.'

Sejurus kemudian, beberapa opsi muncul. Nayla menekan opsi pertama hingga keluar lah beberapa kalimat.

Alis Bella nampak berkerut membaca deretan huruf di layar laptop itu.

"Langkah pertama. Tunjukkan ketulusanmu, kedua antarkan makanan kesukaan gebetanmu setiap hari, ketiga bersikap lembut di depan gebetan, keempat buat dia nyaman disisimu dengan mencari topik pembicaraan yang menyenangkan. Terakhir buatkan rangkaian kata-kata indah untuk sang gebetan," katanya membacakan kiat-kiat itu.

Bella semakin dibuat bingung, ia lalu menggaruk kepalanya secara asal.

"Nah dari teori-teori yang tadi gue bacain, yang udah lo lakuin nomer berapa aja?"

"Eum, kalo tulus kan dari awal ketulusan gue emang udah terpancar, jadi no 1 udah gue lakukan sejak awal jatuh cinta."

Nayla mengangguk-angguk paham. "Kalo yang no dua gimana?"

"Gue setiap hari anter makanan kok buat Alva tapi gak suka diterima, kira-kira yang kurang apa, ya master?" tanyanya serius, Bella bahkan sudah mengganti nama panggilan Nayla dengan sebutannya itu.

"Lo anter makanannya apa dulu? Yakin kesukaan Alva?"

"Ya gak tau. Boro-boro gue nanya makanan kesukaannya apaan, setiap gue tanya dia cuma nengok pake wajah galaknya. Tanpa dijawab. Gak jelas banget kan? Untung aja gue sayang!"

"Hm kalo gitu lo harus cari info tentang Alva ke siapa ya?"

Bella mengedikkan bahu tak tahu.

"... Ah ya! Rey sama Daffa! Mereka kan temennya Alva, gue yakin mereka pasti tau dong semua hal tentang temennya. Lo temuin aja tuh mereka."

"Ide bagus! Lo bantu ya, lo kan mantannya Rey, pasti gam-"

Nayla langsung melotot. Dalam hal ini ia angkat tangan untuk ikut campur. Maklum, ada manusia setan alias mantan. Ups!

Sedikit informasi, karena Rey yang terkenal sebagai playboy cap jempol di sekolahnya, hampir semua kaum hawa 'pernah' bucin dengan dirinya. Termasuk juga Nayla!

Dan mereka adalah pasangan yang telah kandas yang jikalau bertemu pasti sigap mengibarkan bendera peperangan. Lebih tepatnya Nayla yang seperti itu, mungkin menyesal dan tidak habis pikir kenapa dirinya mau terjerat dengan buaya satu itu.

"Gak mau, gak mau! Tadi aja gue minta nomer Alva ke si buaya males banget, yang ada dia makin kegeeran dan mikir kalo gue pengen minta balikan. Jibang banget iyuh! Lo tanya sendiri lah, gue yakin lo pasti bisa, gila lo kan ampir setara lah sama mereka."

"Oke master! Tapi hamba ingin mengajukan satu pertanyaan."

"Apa itu wahai muridque?"

"Bikin rangkaian kata indah tuh kayak gimana, ya?" tanya Bella sambil nyengir gak jelas.

Rasanya Nayla ingin musnah saja mendengarnya, keluguan yang sungguh natural. "Lo dapet nilai bahasa Indonesia berapa sih di sekolah?"

Bella mengetukkan jari di dagunya, nampak berpikir. "Semester kemarin dapet nilai 82 eh engga, engga, 75 eh engga deh, berapa ya?"

"Stop ah! Aneh lo, kemarin dipelajaran fisika dapet nilai sempurna tapi ini aja gak tau, lo pelihara dedemit ya?"

"Ais. Ngga lah! Itu murni gue sendiri yang kerjain."

THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang