🍁Fallen Leaves🍁
Sejak di alih tugaskan hanya pada istana Jenderal, pekerjaan Eum Na jadi tidak begitu berat sekarang. Walau tidak berat, ia lebih sulit untuk mengunjungi anaknya karena harus disana tiap waktu sampai jam istirahat tiba.
Meski masih tidak tahu bagaimana wajah Jenderal itu, dari sejak pagi ia sudah sibuk bolak-balik mengambilkan beberapa kebutuhan untuk Jenderal.
Kali ini gadis itu mengambilkan pakaian kebesaran Jenderal Lee seperti yang orang-orang sebutkan. Pertama-tama, dari luar tirai bewarna merah gelap itu, Eum Na menyerahkan celana untuk Jenderal. Eum Na cukup bingung, bagaimana pemimpin perang yang terkena luka parah sampai harus dibawa pulang ke kerajaan malah bisa melakukan kegiatan sendiri. Malah ia tidak ingin dibantu, biasanya sebagai orang penting dalam istana, bahkan untuk berpakaian saja dibantu oleh pelayan, kenapa Jenderal ini melakukan hal itu sendiri?
Tangan kekar itu menyenggol lengan Eum Na, memberi sinyal agar Eum Na memberikan hanbok atasan untuknya, ada desir merinding yang entah kenapa Eum Na rasakan.
Sejenak Eum Na terpaku, berpikir jadi ada dimana letak luka yang Jenderal itu dapatkan? Bagusnya pria itu berdiru membelakanginya hingga Eum Na bisa dengan lelausa melihat cara pria itu bergerak.
Lancar.
Ia mengenakan hanbok dengan gerakan yang santai dan tenang, itu seolah-olah tak ada luka parah yang menyabit tubuh kekarnya. Semakin haru, mamin banyak keanehan saja yang ia rasakan, banyak pertanyaan yang berputar dalam kepala Eum Na, sebelum Jmederak berbalik ia sudah berbalik terlebih dahulu dan bergegas keluar untuk menyiapkan makan.
Eum Na berjalan membawa nampan makanan untuk Jenderal.
Kaki ini, diistana Jenderal ada peraturan sendiri. Para pelayan tetap di istana tersebut punya kegiatan yang harua diutamakan, contoh Eum Na, tugasnya adalah mengurus kebutuhan Jenderal serta menngurus kamar pria itu atau contoh lain, ada yang bertugas membersihkan istana Jenderal bagian dalam, berarti menyapu, membersihkan debu, mengepel, menata rapi tiap detail istana Jenderal bagian dalam begitu pula yang bertugas dibagian luar istana, berarti kegiatannya diluar ruangan.
Eum Na ingin merutuki pekerjaannya, kenapa ia hanya sendiri? Menyebalkan, tapi itu sekua hanya sampai hatinya saja, kalau ada waktu banyak bercerita dengan ketiga temannya, ia pasti akan mengeluhkan semua itu.
Kepalanya menggeleng pelan, menepis semua yang ada dipikirannya tentang Jenderal itu, terlebih sepertinya Sang jenderal adalah orang yang dingin. Bisa dilihat dari cara ia berinteraksi? Atau karena luka itu ia kesulitan berbicara, ah, biarlah, semuanya jadi memungkinkan karena pria itu dikabarkan terluka parah. Jadi orang-orang awam, termasuk dirinya, bahkan orang pentimg dalam kerajaan tidak bisa memberi asumsi sembarangan.
Beberapa hari sudah terlewati, kini Eum Na bisa bernafas lega dalam bekerja karena anaknya dijaga oleh anak dari Tabib Ong, gadis kecil berusia 10 tahun, ia gadis yang baik.
Musim semi juga sudah terlawati dari seminggu yang lalu, kini masuklah musim gugur. Eum Na berniat kalau ada kesempatan melihat gugurnya bunga sakura ditempat biasa ia dan Kaisar kunjungi.
Semakin hari, di istana Jenderal, makan ada saja hal yang membuat Eum Na tidak bisa untuk berpikir baik-baik pada Jenderal Lee. Entah ada apa pada dirinya? Terlebih Jenderal Lee baru juga beberapa hari terkena luka yang parah sudah memiliki waktu mandi seperti orang yang sehat.
Apalagi ketika ia mandi sendiri tanpa bantuan tabib yang sering datang ataupun prajurit, apa ia mampu? Pikir Eum Na.
Lagi dan lagi, Obat yang diberikan tabib tidak ia gunakan. Saat Eum Na membereskan obat-obatan pasti obat iti tak tersentuh sama sekali. Entah apa yang bersarang dikepala Jenderal itu, apa ia pikir dirinya akan sembuh secara ajaib? Sangat tidak sehat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Leaves | LENGKAP✓ |
Fiksi SejarahKisah ini berawal dari kalahnya kelompok pemberontak Ruosi dengan Dinasti Goryeo. Atas kekalahan tersebut, kelompok Ruosi harus memberikan upeti kepada Goryeo, berupa harta, uang serta orang-orang Ruosi, termasuk Puteri pemimpin Ruosi atas permintaa...