.oOo.Tuan Wang menyeringai, mendesis bagai ular, "Permaisuri Lee Soo Hyuk?!!"
Bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.
Matanya kosong, persetan dengan suara penuh cemooh yang baru saja dilemparkan. Bukan pada Ibu Suri yang sudah terkulai di atas tanah gersang ini. Melainkan pada gadis Yuan di sebelah wanita tua itu, Eum Na terpaku.Ryung Rae, gadis itu sudah mati dengan luka penuh darah ditubuhnya.
Tak jauh dari balai pengadilan, Beom Hyuk baru saja sampai dengan nafas tersengal habis berlari, ia nampak memeriksa tempat ini lalu matanya tertuju pada Soo Hyuk lalu Eum Na, ia mengepalkan tangannya dan hendak berlari lagi ke arah titik pengadilan. Tapi, seorang pengikutnya menahan bahkan menarik Beom Hyuk menjauh meski laki-laki itu memberontak.
"R-ryung rae-ah ...."
Disana, dapat Beom Hyuk dengan jelas Eum Na bangkit dari duduknya, ingin melihat Ryung Rae. Gadis itu terbujur kaku bersampingan dengan Pil Nam, keduanya terbujur dengan bercak darah dimana-mana, mereka mati. "Pil Nam-ah!"
Namun, belum sempat sampai pada temannya, satu-persatu cambukan kembali menyapa punggungnya.
Eum Na jatuh lagi dengan dengkul bertumpu pada tanah. Punggungnya mulai berdarah, tapi ia seakan kehilangan kewarasannya. Perempuan itu menyeret tubuhnya, sampai lagi-lagi cambukan menyapa punggungnya berulang hingga Eum Na tersungkur, tengkurap diatas tanah.
Ia menangis, tak bisa melakukan apapun. Gadis itu mencoba berangkat dari jatuhnya walau sia-sia, Eum Na hanya bertahan pada posisi duduk. Cambukan itu seolah tak mengenal ampun dan terus melukai punggungnya.
"HENTIKAN ITU TUAN WANG!" suara seorang pria menahan amarah membahana di balai pengadilan, suara itu menarik seluruh perhatian orang-orang.
Bahkan Eum Na, ia seakan merasakan sebuah desiran. Tapi karena rasa sakitnya, Eum Na tak bisa melakukan banyak hal. Tubuhnya tak leluasa.
GREBBB.
Saat dengan susah payah Eum Na memposisikan dirinya untuk duduk, tiba-tiba sebuah pelukan hangat menghampiri.
Memeluknya erat sarat akan kerinduan, aroma gadis ini masih tidak berubah. Aroma bunga yang menenangkan, ia berujar dalam pandangan yang sedang Eum Na coba netralkan, "Eum Na-ya!"
Namun ada getar sedih yang merapai perasaannya ketika aroma darah menyengat, bau yang dihasilkan dari luka demi luka pada sekujur tubuh perempuan mungil ini.
Mata cantik itu mengerjap beberapa kali, lalu berhenti dan diam tak berkedip.
Kaisar Beom Jun.
Saat Eum Na menyadari satu nama itu, ia kebingungan. Padahal beberapa saat lalu pikirannya hanya pada suaminya, Soo Hyuk. Tapi, pria ini tiba-tiba muncul di antara hubungan rumit ketiganya.
Eum Na sakit memikirkan untuk bersyukur atas berkah kehidupan yang di miliki Beom Jun atau memikirkan mungkinkah pria pemimpin serangan dan pelengseran tahta Soo Hyuk adalah Beom Jun.
Semua mendadak gelap, ia terkulai, bebannya menumpuk dalam satu waktu. Di saat luka bertubi yang ia terima, Soo Hyuk menyaksikan istrinya jatuh dalam pelukan pria lain.
Raja dan Ratu yang lengser itu berpisah, Eum Na di gendong langsung oleh Beom Jun memasuki istana. Sedangkan Soo Hyuk di seret bak binatang oleh orang-orang Jun menuju sel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Leaves | LENGKAP✓ |
أدب تاريخيKisah ini berawal dari kalahnya kelompok pemberontak Ruosi dengan Dinasti Goryeo. Atas kekalahan tersebut, kelompok Ruosi harus memberikan upeti kepada Goryeo, berupa harta, uang serta orang-orang Ruosi, termasuk Puteri pemimpin Ruosi atas permintaa...