Happy reading.😉😙
"Karena cinta bisa meluluhlantakkan kebencian. Sekeras apapun itu."
==============================
Ale berjalan setengah berlari menuju kelasnya. Masih dengan seragam olahraga yang melekat di tubuh mungilnya. Padahal pelajaran selanjutkan sebentar lagi akan dimulai.
Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya. Matanya merah karena menahan tangis. Juga karena emosinya yang benar-benar sudah sampai ke ubun-ubun. Dia harus segera menemukan si brengsek itu. Dan melampiaskan amarahnya yang sudah membuncak.
Brakk . . .
Seluruh penghuni kelas sontak melirik ke arah sumber suara. Alexy Bonhan. Ternyata si siswi emas-lah yang menjadi pelakunya. Ia baru saja menggebrak meja Karen dengan cukup keras. Kedua matanya menatap tajam pria bermata hitam kelam itu.
Karen diam tak bergeming untuk beberapa saat. Hingga akhirnya dia mengangkat kepala, menatap balik gadis yang kini berdiri tepat di depannya.
Ale semakin menguatkan kepalan tangannya, membuat kuku-kukunya yang mulai memanjang menusuk telapak tangannya. Amarahnya semakin meledak melihat tatapan pria itu sama sekali tidak menampakkan rasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan kepadanya.
Hatinya semakin terenyuk. Seperti diremas begitu kuat. Pria brengsek itu benar-benar sudah keterlaluan. Dan kesabarannya sudah sampai di batas maksimum. Ale tidak akan diam lagi. Dia akan balas menggigit.
Plaakkk . . .
Sepertinya Ale benar-benar sudah sampai di ambang batas kesabarannya. Lihat saja, dia sampai berani menampar pria itu dengan cukup kuat hingga menghasilkan suara tamparan yang cukup keras pula.
Karen bahkan sampai menoleh ke samping. Semua semakin dibuat tercengang dengan keberanian Ale. Manusia mana yang berani dengan srigala berbulu singa itu?
Jawabannya, hanya Ale.
"Lo benar-benar keterlaluan! Salah gue apa sama lo, hah!?" teriak Ale emosi. Dadanya naik turun dengan napas yang memburu.
"Maksud lo apa?!" Karen balas membentak.
Karen mendorong mejanya kuat, membuat Ale yang berdiri di depannya ikut terdorong hingga punggungnya mendarat mulus di atas lantai.
Semua tahu itu pasti sangat sakit. Dan Karen benar-benar sudah keterlaluan. Dia bahkan tidak segan-segan berlaku kasar pada Ale. Hanya saja, semua sudah terlalu paham dengan sikap brutal yang dimiliki seorang Karen sang penguasa sekolah, dan mereka sama sekali tidak merasa terkejut lagi.
Sebenarnya, kenyataan tentang Karen yang selalu mem-bully Ale sudah lama menjadi rahasia umum. Bahkan itu sudah berlangsung sejak hampir 1 tahun yang lalu. Saat mereka baru saja naik ke bangku kelas XII.
Sebenarnya mereka bingung, karena pada awalnya Ale adalah satu-satunya yang lolos dari bully-an Karen. Namun, semua berubah sejak mereka naik ke kelas XII.
Tak ada yang tahu mengapa Karen akhirnya mem-bully Ale. Dan tidak ada yang berani untuk menghentikannya. Karena siapapun yang berurusan dengan pria itu bisa dipastikan akan berakhir di rumah sakit keesokan harinya.
Sepertinya hati pria itu benar-benar sudah tidak berfungsi lagi.
Ale bangkit dengan susah payah. Bokongnya yang baru saja menghantam lantai terasa remuk. Air matanya sudah tidak bisa ia bendung lagi.
Tidak.
Bukan karena rasa sakit akibat terjatuh. Tapi hatinya yang benar-benar sudah tak berbentuk lagi karena pria brengsek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END✅]
RomanceAlexy Bonhan. Saat dia terbangun dari tidurnya, tiba-tiba 7 tahun telah berlalu. Tiba-tiba dia sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dia menikah dengan pria yang paling dia benci sekaligus pria yang paling dia ci...