Bagian 28

1.9K 166 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa !

Vote dari kalian adalah penyemangatku untuk menulis !😙 Please, komen kalau ada typo !
Stay healthy and be happy !😉😙😙

"Menangis memang tidak bisa menyelesaikan masalah. Menangis juga bukanlah sebuah solusi. Tetapi, setidaknya mampu menjadi obat penenang !"

~Angga~

***
"Alexy !" panggil seseorang.

Membuat Ale yang hendak masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibuka oleh Angga menghentikan pergerakannya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

Ale berbalik dan matanya berhasil membulat sempurna saat melihat siapa yang memanggilnya. Perempuan terakhir yang ingin ia temui di dunia ini. Apalagi setelah mengetahui semuanya. Rasanya, hatinya seperti tersayat belati tajam saat melihat perempuan itu ada di sana.

Secepatnya Ale mengubah raut wajahnya seperti semula sebelum Desi menyadarinya. Ia berjalan mendekati perempuan berwajah cantik dengan dress selutut yang membungkus pas tubuhnya. Seperti biasa.

Ale sedikit mengerutkan keningnya saat menyadari perubahan tubuh Desi. Pada bagian-bagian tertentu jadi lebih besar. Dia terlihat lebih gemuk dari yang terakhir kali dia lihat.

Dan Ale lagi-lagi dibuat tercengang saat baru menyadari perut Desi yang sedikit membuncit. Dan juga, sesuatu yang sedang perempuan itu tenteng. Vitamin yang sama dengan yang sedang ada dalam genggamannya. Lengkap dengan sekotak susu ibu hamil.

Deg...

Desi juga hamil.

Seperti tersambar petir di siang bolong. Tanah yang sedang dipijaknya seakan amblas. Membuatnya jatuh ke dalam lubang yang teramat dalam.

Apa lagi ini ?

Bukankah mereka mempunyai suami yang sama ?

Berarti, itu juga adalah anak Karen kan ?

Kenapa rasanya begitu sakit ? Kenapa dia harus bertemu Desi sekarang ? Itu hanya akan membuatnya semakin sakit. Rasa sakit yang dirasakannya jadi semakin komplit.

Ahh, sebut saja dia lemah. Ale bahkan hampir meneteskan air matanya sekarang. Hatinya benar-benar sakit. Sakit sekali. Dan rasanya, rasa sakit itu membunuhnya secara perlahan-lahan. Membuat penderitaan Ale jadi terasa semakin menyiksa.

"Aku mau bicara denganmu !" kata Desi dengan raut wajah yang jelas tidak bersahabat.

Ale berjalan mendekatinya diikuti Angga yang mengekorinya seperti anak ayam. Ale sudah melarang Angga mengikutinya tapi saat mengetahui itu adalah istri kedua Karen, Angga semakin tidak ingin membiarkannya berada di dekat perempuan itu seorang diri. Itu tidak aman untuk Ale.

"Siapa dia ? Pacarmu ? Kamu selingkuh ? Wow ! Hebat sekali !" cerocos Desi. Ia menatap Angga dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Bukannya dia...aktor Korea yang terkenal itu ? Ahh, tapi tidak mungkin pacar kamu, sih. Aktor setampan dia mana mau sama perempuan kayak kamu !" lanjut Desi.

Ale hanya diam dengan wajah datar yang tidak bisa ia tutupi.

"Sayangnya, Anda salah bu ! Saya memang mencintai Ale. Sangat sangat mencintainya !" ucap Angga serius membuat Desi ciut.

"Heh ! Aku ini masih muda yaa, jangan panggil-panggil ibu ! Nyesal aku nge-fans sama kamu !" Angga menyeringai mendengarnya.

"Masa, sih ? Kupikir kamu sudah umur 40-an. Wajah kamu kelihatan tua, sih. Wajah emak aku aja masih jauh lebih cantik daripada kamu !" Desi mengerang tertahan mendengar ejekan Angga.

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang