Bagian 7

3.1K 274 3
                                    

Happy reading ! :)

***
“Pinjam istrinya dulu, yaa !” ucap Lisa sambil nyengir kuda.

“Iya. Hati-hati ! Jangan sampai anak biniku kenapa-napa” sahut Karen.

“Ini. Beli apapun yang kamu mau. Jason juga, siapa tau dia mau beli mainan baru” Ale menerima kartu kredit yang diberikan Karen kemudian memasukkannya ke dalam tas kecil miliknya.

Ale mencium punggung tangan Karen yang dibalas dengan kecupan singkat di keningnya dari sang suami. Jason melakukan hal yang sama dan dibalas dengan kecupan di sekujur wajah Jason. Karen membantu Ale masuk ke dalam mobil orange McLaren milik Gary.

Ale duduk di kursi penumpang belakang dengan Jason yang duduk di pangkuannya. Ia tersenyum geli melihat Gary yang memanyunkan bibirnya kesal. Bagaimana tidak, Lisa ikut duduk di kersi penumpang bersama Ale membuat Gary berasa seperti sopir pribadi mereka.

“Kalian benar-benar tega membuatku jadi sopir ?” tanya Gary.

Lisa hanya mengangguk-angguk sebagai jawaban iya. Ale kembali tertawa melihat wajah kecut Gary.

“Jangan jauh-jauh dari Lisa dan Gary !” teriak Karen saat Gary mulai melajukan mobilnya.

“Cinta benar-benar luar biasa yaa. Preman saja bisa berubah jadi malaikat !” seru Gary sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ale dan Lisa terkekeh mendengarnya. Mereka tahu jelas siapa yang Gary maksud.

“Kayak kamu nggak aja !” balas Ale membuat tawa ketiganya pecah.

Pagi-pagi sekali Lisa dan Gary datang ke rumah mereka dan mengajak Ale untuk menemaninya fitting wedding dress mereka. Awalnya Ale menolak, tapi Lisa memaksanya. Katanya, Ale juga perlu mengukur ulang baju seragamnya karena ia lebih kurusan dari yang terakhir kali. Dan juga baju untuk Jason yang tentu saja sekarang jauh lebih besar dari dua tahun lalu.

Lisa memang sengaja membuat baju seragam untuk keluarganya. Termasuk Ale yang sudah seperti keluarganya sendiri.

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota mereka. Ale turun lebih dulu kemudian membuka pintu penumpang depan. Ia melepas sabuk pengaman Jason sebelum membantu pria kecilnya keluar. Pada akhirnya, Gary tidak mau berangkat sebelum ada yang mau duduk di sampingnya.

Terpaksa Jason yang duduk di depan menemani Gary daripada mereka tidak akan berangkat. Selama dalam perjalanan, Ale dan Lisa membahas model dress yang diinginkan Ale. Apakah tetap memakai desain lama atau ia ingin desain baru.

Dan yang membuat Ale takjub, ternyata baju seragam keluarga Lisa didesain dan dijahit sendiri olehnya. Ia merasa bangga bisa dipercaya untuk membuat baju seragam itu. Dan Ale memilih untuk tetap memakai desain lama. Ia hanya mengganti desai baju seragam untuk Jason menjadi lebih simple tapi terkesan cool. Sayangnya bukan dia yang akan menjahitnya karena Karen melarangnya menyentuh mesin jahit untuk beberapa waktu ke depan.

“Padahal aku mau bangat menjahitnya sendiri” desah Ale saat mereka menyerahkan desain baju untuknya dan juga Jason pada seorang penjahit yang katanya rekan kerja Ale dulu. Meski ia sama sekali tidak mengingatnya.

Ale masih tetap memakai bajunya yang dulu. Ia hanya meminta penjahit itu untuk mengubah ukuran di beberapa bagian karena tubuhnya yang lebih kurusan.

“Sebaiknya kau buang jauh-jauh keinginanmu itu, Ale ! Atau kau mau melihat calon suamiku dimutilasi Karen sebelum hari pernikahan kami tiba jika kau nekat melakukannya ? Karen tidak akan suka jika kau membantahnya. Dan lagi, ujung-ujungnya kami yang dia salahkan. Suamimu seram kalau lagi kalap !” cerocos Lisa panjang lebar. Ale hanya tertawa mendengarnya.

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang