Bagian 22

1.8K 171 4
                                    

Happy reading !😉😙😙

"Bolehkah Ale egois sekali ini saja ? Bolehkah Karen hanya menjadi miliknya ? Bolehkah Karen hanya mencintainya ? Bolehkah Karen hanya memandang ke arahnya ? Bolehkah Karen hanya memilihnya ?"

***
Karen menuruni anak tangga setelah memindahkan Jason ke kamarnya. Di bawah sana istrinya sedang duduk di sofa. Ia terlihat sangat sibuk dengan laptop di pangkuannya. Jari-jari lentiknya sejak tadi asyik menari-nari di atas keyboard dan sesekali ia menghentikan aktivitasnya seperti meneliti sesuatu di layar laptop itu.

Karen mendengus kesal saat Ale masih tetap fokus dengan laptonya dan mengabaikannya yang kini duduk di sampingnya. Sudah beberapa hari ini Ale seperti menjauhinya. Seakan dengan sengaja menciptakan jarak diantara mereka. Dan Karen benci itu. Ia tidak bisa jauh-jauh dari gadisnya.

Dengan kesal Karen menyandarkan kepalanya di pundak Ale yang masih tetap tidak menghiraukannya. Karen tidak suka dicuhkan oleh Ale.

Apa sih yang membuat istrinya itu jadi mengabaikannya ?

Karen langsung menegakkan tubuhnya dengan mata yang membulat saat melihat foto yang akan di-upload Ale.

“Sayang ! Bukannya dia Angga si artis itu ? Kok dia bisa ada di butik kamu ? Kapan dia datang ? Dia jadi model kamu ? Kamu kok nggak bilang-bilang ? Dia pasti modus jadi model kamu biar bisa dekatin kamu ! Iya, kan ?” Ale menatap Karen dengan wajah datar mendengar cerocosannya.

“Kenapa belum tidur, Ren ? Tidur, gih ! Kamu pasti cape, kan ?” kata Ale. Kemudian kembali fokus ke layar laptopnya tanpa menanggapi kata-kata Karen barusan.

“Aku nanya kok nggak dijawab sih, sayang ?” Ale menghembus napas panjang.

“Iya, itu Angga sahabat aku. Tadi dia memang datang ke butik buat pesan outfit untuk acara reunian nanti. Sekaligus jadi model untuk produk terbaru kami. Dulu dia memang pernah berjanji akan jadi modelku kalau aku sudah jadi desainer dan dia sudah jadi orang terkenal. Dia di sana cuma sebentar, kok. Setelah pemotretan dia langsung ke bandara karena akan langsung terbang lagi ke Korea !” jelas Ale panjang lebar. Kemudian kembali fokus dengan layar laptopnya setelah menjelaskan semuanya kepada Karen.

“Dia datang ke Indonesia cuma buat pesan outfit yang jelas-jelas bisa dia pesan lewat pesan ? Dan juga cuma karena mau jadi model produk terbarumu ? Artis seperti dia bukan orang kurang kerjaan yang bela-belain datang jauh-jauh dari Korea ke Indonesia cuma buat itu ! Dia pasti masih ada perasaan sama kamu !” tuding Karen.

Ale lagi-lagi menghembus napas berat sebelum menatap suaminya dengan tatapan datar dan Karen benar-benar benci itu.

“Aku tidak tau bagaimana perasaan Angga ke aku sekarang. Tapi kalau memang benar seperti yang kamu bilang, menurutku itu wajar. Itu berarti dia benar-benar mencintai aku jadi dia butuh waktu untuk bisa menghapus perasaannya. Sama seperti aku atau kamu. Misalnya kita pisah, kamu juga pasti tidak bisa langsung menghapus perasaanmu ke aku kan ? Yah, itu sih kalau kamu memang benar-benar mencintaiku !” Karen membeku.

“Apa maksudmu, sayang ? Kamu mau meninggalkanku, begitu ?” tanya Karen hampir berteriak.

“Bodoh ! Aku bilang misalnya !” koreksi Ale.

Karen langsung memeluk Ale erat. Ale sampai terkejut karena tidak menduganya.

Don’t leave me ! You’ve promised !” ucap Karen.

Ale memutar bola matanya malas. Memangnya siapa yang bilang akan meninggalkannya

Dasar Karen bodoh !

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang