Bagian 19

2K 179 5
                                    

Happy reading !!!😙😄

"Dan Ale berharap, hari ini hanyalah mimpi buruk. Dan semua akan baik-baik saja keesokan harinya saat dia membuka kedua matanya."

~Alexy Bonhan~

***
Ale memasuki kafe itu dengan senyum yang mengembang. Tangan kirinya menenteng tas laptop sementara tangan kanannya dipegang oleh Jason. Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari-cari siapa tahu Sinta sudah datang.

Dan benar saja. Di sudut kafe dekat jendela kaca seseorang melambaikan tangan padanya. Ale membalas senyuman Sinta kemudian berjalan ke arahnya dan ikut duduk bersama gadis itu.

"Maaf membuatmu menunggu lama, Sin !" kata Ale merasa bersalah. Ia membantu Jason untuk duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"Nggak kok, Le ! Aku juga belum lama datangnya kok. Dan lagi, ini bahkan belum jam 9. Aku yang datang kecepatan !" sahut Sinta sambil terkekeh. Ale ikut terkekeh.

"Mau pesan apa, mbak ?" Ale dan Sinta kompak mendongak menatap pelayan yang menghampiri mereka.

"Mau pesan apa, sayang ?" tanya Ale pada Jason. Ia menunjukkan list menu yang diberikan pelayan itu.

"Ice bland, banana nugget, chocolate banana, ehhmm...mommy ! May I..." Ale mengangguk saat Jason menunjuk satu menu lagi.

"And the last, frozen choco banana !" Jason tersenyum lebar diakhir kalimatnya.

"Ice bland-nya dua yaa, mbak !" kata Ale. Pelayan itu mengangguk.

"Saya hot chocolate dan roti bakar !" kata Sinta.

"Saya ulangi pesanannya yaa, 2 ice bland, banana nugget, chocolate banana, frozen choco banana, hot chocolate dan roti bakar ?" Ale dan Sinta mengangguk membenarkan.

"Wajahnya Karen bangat tapi selerenya ngikut kamu bangat, Le ! Penerus cold monkey queen ini mah !" canda Sinta. Ale terkekeh mendengarnya.

Cold monkey queen. Ale jadi nostalgia. Dulu saat masih SMP dia memang dipanggil cold monkey queen. Bukan tanpa alasan. Ia dipanggil cold monkey queen karena dia sangat menyukai buah pisang atau olahan apapun yang mengandung pisang. Ia juga sangat tidak tahan panas. Saat yang lain kedinginan, dia malah kepanasan.

Karena itu dia sangat menyukai minuman dingin. Tak peduli itu pagi, cuaca sedang medung, ataupun sedang hujan. Seperti sekarang. Di luar sedang mendung tapi ibu beranak satu itu malah memesan ice bland. Dan sepertinya kegemarannya itu menurun pada anaknya.

Ale dan Sinta kemudian sibuk membahas tentang baju seragam yang akan dipesan Sinta. Ale menunjukkan foto-foto baju seragam yang kemarin dipesan keluarga Lisa. Baik gambar dasarnya maupun foto setelah bajunya selesai.

Ale juga menunjukkan beberapa foto baju seragam yang pernah dipesan orang lain. Karena semua fotonya ia simpan di dalam laptopnya.

Keduanya terlalu larut dalam pembahasan mereka hingga jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang kurang 20 menit. Ale sudah mencatat dan menggambar ulang model dress, setelan vest dan juga jas. Lengkap dengan warnanya.

Seperti yang dikatakan Sinta kemarin. Ia akan memesan lumayan banyak karena selain untuk baju seragam keluarga dan bridesmaid dress, ternyata Sinta juga memesan seragam groomsman.

Untuk dress, semua dibuat dalam satu model saja. Baik untuk seragam keluarga maupun untuk bridesmaid dress, hanya sedikit berbeda warna. Ia mengikuti model baju seragam keluarga Lisa kemarin.

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang