Bagian 33

2.2K 170 0
                                    

Happy reading !😘😍

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa !

Vote dari kalian adalah penyemangatku untuk menulis ^_^
Please, komen kalau ada typo !😊😙

Stay healthy, keep smile and be happy !😘😍

"Aku sudah pernah merasakan kehilangan berjuta kali. Dan aku tidak pernah menentang atas semua yang telah pergi meninggalkanku. Tapi kali ini aku tidak ingin kehilangan lagi. Bisakah, kali ini aku yang pergi ?"

~Alexy Bonhan~

***
Ale membulatkan matanya dan dengan cepat menginjak rem saat sebuah truk besar tiba-tiba muncul dari arah berlawanan. Anehnya, truk itu seakan sengaja ingin menabraknya.

Ale memutar stir mobilnya cepat untuk menepikan mobilnya. Namun naasnya, ia terlambat. Truk itu sudah lebih dulu menubruk badan mobilnya sebelum ia berhasil menghindar.

Ciiiitttt....Braakkkk !!!

"Allahu Akbar !" pekik Ale saat mobilnya terguling.

"Ja-jason ! Kamu baik-baik saja, nak ?"

Ale tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Semua terjadi begitu cepat. Rasanya hanya dalam hitungan detik mobilnya telah tergeletak mengenaskan di tepi jalan.

Air mata Ale semakin menganak sungai membasahi wajahnya. Berbaur dengan cairan kental berwarna merah yang juga mengalir dari kepalanya. Tidak hanya kepalanya yang mengeluarkan darah tapi juga tangan dan kakinya.

Ale segera melepas sabuk pengamannya. Keadaan mobil yang ringsek parah karena baru saja terguling membuatnya harus bersusah payah untuk mendekati Jason yang kini menangis histeris di dalam kursi khusus bayi.

Mulut Ale terus berkomat-kamit mengucap syukur karena Jason tidak sampai terhempas keluar dari kursinya.

"It's okay, it's okay baby ! Mommy's here ! Don't worry, Jason !" Ale memeluk tubuh Jason erat. Mencoba menenangkan sang anak yang sepertinya sangat ketakutan. Dan Ale paham itu. Dia pun sedang merasa sangat ketakutan sekarang.

"Astaghfirullah ! Kamu terluka, nak !" Ale gelagapan. Terlalu terkejut melihat darah yang mengalir dari salah satu lengan Jason.

Sreett...sreett...

Tanpa pikir panjang Ale langsung merobek ujung jilbabnya untuk menutupi luka Jason. Sepertinya Jason terkena pecahan kaca jendela.

Dengan hati-hati Ale melilitlan robekan kain itu pada luka Jason. Tangannya bergetar, begitu pun dengan tubuhnya. Ale ketakutan, dan ini pertama kalinya ia merasa begitu takut kehilangan. Belum pernah ia merasakan rasa takut sehebat itu sebelumnya.

Air matanya terus saja tumpah ruah membasahi wajahnya. Mulutnya tak henti-henti berdoa pada Sang Ilahi agar melindungi mereka. Jason masih senantiasa menangis. Sepertinya ia kesakitan.

"Ssttt ! mom ada di sini, sayang. It's okay !" Ale kembali memeluk Jason erat.

Tapi masih belum mengeluarkannya dari kursi khusus bayi itu. Ale rasa, Jason lebih baik tetap berada di kursinya. Setidaknya itu lebih aman untuk Jason.

Tangan Ale yang masih bergetar terulur. Mencoba membuka pintu di samping Jason. Namun sebelum berhasil melakukannya, Ale menghentikan tangannya di udara. Ia menoleh ke belakang saat mendengar deru mobil yang melaju dengan kencang.

Mata Ale terbelalak saat melihat truk tadi melaju kencang ke arah mereka. Tangisnya kembali pecah. Jantungnya berdetak tak karuan. Jika Ale tidak berhasil keluar sebelum truk itu menabrak mereka, setidaknya salah satu dari mereka atau bahkan keduanya akan meninggal.

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang