Bagian 11

2.8K 215 5
                                    

Happy reading !🤗

"Harta berlimpah tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi cinta bisa membuatmu tersipu hanya dengan mendengar namanya !"

~Alexy Bonhan~

***
Ale membuka matanya perlahan. Mencona mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi. Senyumnya mengembang saat melihat wajah itu. Ini pertama kalinya sejak ia keluar dari rumah sakit, wajah itu menjadi pemandangan terakhir yang ia lihat sebelum tertidur dan menjadi pemandangan pertama yang menyambutnya kala ia membuka mata di pagi hari.

Tangannya terulur dan mengelus rahang tegas prianya yang masih berada di alam mimpi. Ale memperbaiki posisinya agar tidak menghimpit Jason yang berada diantara mereka. Wajah itu terlihat begitu tenang. Ale menatap Karen dan Jason bergantian. Ia tersenyum geli melihat wajah mereka yang benar-benar sama persis. Jason adalah Karen versi muda, dan Karen adalah Jason versi tua.

Menggemaskan sekali.

"Ren !" panggil Ale pelan, takut membangunkan Jason yang tidur sangat nyenyak. Ale memutuskan untuk membangunkan Karen karena sebentar lagi akan adzan Subuh.

"Eemmmm...." Karen menggeliat membuat senyum Ale semakin lebar melihat wajah menggemaskan suaminya. Tangannya masih setia mengelus lembut rahang dan pipi Karen.

Perlahan mata Karen terbuka. Ia mengerjabkan matanya berkali-kali seakan ingin meyakinkan dirinya bahwa apa yang dilihatnya itu nyata. Setelah beberapa saat senyumnya mengembang. Ia meraih tangan mungil Ale yang masih bertengger manis di pipi kirinya. Mengelus lembut rahang dan pipinya. Ia mengecup telapak tangan itu membuat Ale merona.

"Sudah adzan, sholat dulu gih !" Karen mengangguk menyiyakan kemudian bangun.

"Kamu nggak sholat ?" tanya Karen saat matanya tak sengaja menangkap pembalut di dalam tas pakaian Ale yang sedikit terbuka.

"Belum" jawab Ale singkat. Karen mengangguk-angguk mengerti.

"Yasudah, aku sholat dulu yah sekalian beli sarapan ! Kamu mau nitip sesuatu, sayang ?" Ale menggeleng.

Karen mengecup kening Ale sekilas sebelum akhirnya benar-benar keluar. Lagi-lagi Ale merona dengan perlakuan suaminya. Dia jadi malu mengingat kejadian tadi malam. Dan lagi, itu sudah yang kedua kalinya ia mencium Karen lebih dulu. Mengingatnya malah membuat wajah Ale terasa semakin panas.

Kebiasaan Ale saat sedang datang bulan adalah mager alias malas gerak. Ia akan lebih banyak tidur dari biasanya. Seperti sekarang, setelah kepergian Karen ia kembali tidur. Ale tidak tahu berapa lama ia tertidur. Tapi saat ia membuka matanya ia mendapati wajah Karen berada hanya beberap milli dari wajahnya.

Ale mengerjabkan matanya berkali-kali karena terkejut. Bukannya menjauhkan wajahnya, Karen malah mengecup kedua mata Ale bergantian. Tidak hanya sampai di situ, Karen juga mengecupi seluruh wajah Ale tanpa melewatkan sedikitpun.

Ale bisa merasakan wajahnya yang memanas. Ale memukul dada bidang Karen kesal. Dan pria itu malah tertawa melihat wajah meronanya. Ale jadi merasa malu. Untung saja Jason masih tidur jadi ia tidak melihat kelakuan ayahnya.

"Bisa tertawa juga ? Gemesin bangat laki aku !" batin Ale.

"Sarapan dulu sayang, sudah jam 7 nih ! Kalian kompak bener, tidurnya pules banget !" ucap Karen yang mulai mengganggu tidur Jason dengan mencium seluruh wajahnya. Sama seperti yang dia lakukan pada Ale tadi.

"Assalamu'alaikum, anak Mommy !" Ale ikut menoel-noel pipi gembul Jason. Hingga pria kecilya itu menggeliat karena tidurnya terganggu.

Jason bangun dengan senyum cerah dan langsung memeluk Ale. Ia mecium pipi, kening, dagu, dan hidung Ale bergantian. Ale melakukan hal yang sama membuat Jason terkikik geli. Karen ikut tertawa melihat dua orang paling berharga dalam hidupnya itu.

PROMISE [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang