♡▪Again▪♡

778 46 3
                                    

Laskar menangis terisak-isak melihat seseorang yang sudah tiga tahun lamanya menghilang, setelah sekian lama tidak bertemu. Kenapa harus seperti ini pertemuan mereka, mengapa harus seperti ini keadaannya.

Laskar yang sangat pantang terhadap kata menangis. Kini terlihat sangat rapuh hanya karena seseorang yang sedang terbaring lemah di temani banyaknya kabel dan selang yang menempel di sekujur tubuhnya. Laskar tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan gadis itu akan berakhir seperti ini, jadi dia yang akan menjadi calon istrinya. Lalu mengapa baru kali ini Laskar dan dia di pertemukan setelah sekian lamanya Laskar mencari keberadaan gadis itu.

Laskar sampai terduduk di atas dinginnya lantai rumah sakit. Bunda dan Ayahnya yang melihat keadaan Laskar hanya mampu diam tidak bisa berkata-kata, terlebih kedua orang itu juga cukup terkejut dengan apa yang baru saja mereka lihat.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Sebelum dia kritis, dia bilang sama saya. Bahwa dia ingin menikah, saya tidak tahu harus berbuat apa. Maka hanya ini jalan satu-satunya yang harus saya lakukan. Untuk kebahagiaan putri saya di sisa hidupnya." Ujar seorang Pria yang berdiri di samping Ayah, sementara Wanita yan ada di dekapannya tidak berhenti menangis sedari tadi.

"Maafkan kami Nak Laskar, maafkan kami yang harus menjodohkan kamu dengan gadis seperti dia." Ujar pria itu sambil berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Laskar.

Laskar tak menjawab, laki-laki itu masih sibuk dengan tangisannya. Pundak Laskar bergetar begitu hebatnya. Tak henti-hentinya suara isakan keluar dari mulut Laskar. Hal itu tentu membuat Bunda dan Ayahnya tidak tega. Bundanya bahkan sampai ikut menangis sambil memeluk erat tubuh Laskar. Memberi ketenangan untuk putranya.

Laskar mendongak. Memperlihatkan keadaan buruknya. Kedua pipinya basah oleh air mata, kedua matanya tak henti-henti meneteskan air mata.

"Kalian kemana aja?!" Tanya Laskar marah sambil menatap tajam ke arah Pria dan Wanita yang berdiri tepat di depannya. Tangis Laskar tak juga mau berhenti.

"Maksud kamu apa Nak?" Tanya Sang Ayah.

"Dia...dia orang yang paling Laskar sayang Yah, orang yang selalu Laskar ceritakan dulu sama Ayah dan Bunda. Dia....Ayla."

Bunda membulatkan kedua matanya begitupun dengan Ayah. Bahkan Bunda sampai menghampiri Brankar untuk memastikan bahwa yang di katakan Laskar barusan adalah seseorang yang selama ini Laskar rindukan.

"Kenapa kalian biarin saya sama Ayla pisah, tiga tahun saya cari Ayla. Dan kenapa kalian pertemukan saya dan Ayla saat keadaan Ayla kayak gini. Ayla sahabat saya..."

Wanita dan Pria itu terkejut mendengar penuturan Laskar. Wanita itu segera memeluk tubuh Laskar. Dan kembali menangis keras.

Laskar hanya diam saja, tangisannya sudah berhenti mengingat bagaimana kecewanya Laskar saat ini. Wanita yang memeluk tubuhnya terus mengucapkan kata Maaf. Padahal yang Laskar butuhkan bukan itu, yang Laskar butuhkan hanya penjelasan. Mengapa gadis itu menghilang tanpa memberikan sedikit pun alasan kepada Laskar.

"Maafkan saya Nak...Ayla terpaksa harus kami bawa keluar negeri demi kesembuhannya. Seperti yang kamu lihat Nak...Ayla sakit, bahkan dokter sendiripun tak sanggup untuk menyembuhkan Ayla." Ujar wanita itu yang masih terisak di pelukan Laskar.

"Kenapa Ayla gak pernah cerita?" Tanya Laskar lirih. Kedua matanya kembali berkaca-kaca, menatap nanar ke arah tembok putih di depannya.

"Semasa smp. Ayla banyak bercerita tentang kamu. Ayla sangat menyayangimu Nak, Ayla tidak ingin membuat kamu khawatir akan keadaannya. Hari itu. Kami membawa Ayla keluar negeri karena keadaan Ayla semakin memburuk, ada satu hal yang harus kamu tau. Ayla selalu membawa foto kamu dan dirinya kemanapun dia pergi, karena hanya itu sumber kekuatan Ayla."

Secret Of The Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang