♡•Mata tajam genta•♡

1.3K 71 6
                                    

Pagi ini, seluruh siswa-siswi SMA Karya Merdeka di biarkan untuk bermain-main meskipun ini sudah waktunya jam belajar, hari ini seluruh guru tengah mengadakan sebuah rapat.

Azkia dan Arisha sudah beberapa menit ini duduk di bawah pohon beringin. Kedua gadis itu tengah menunggu kedatangan seseorang yang memang kehadirannya sangat di nanti-nantikan oleh mereka.

Sampai akhirnya sebuah mobil sedan berwarna putih memasuki halaman sekolah. Setelah mobil itu berhenti, keluarlah seorang wanita berhijab berwajah bule serta salah satu gadis bermata sipit, rambut panjang yang sedikit keriting.

Azkia dan Arisha yang melihat hal itu sontak mereka berlari ke arah kedua orang itu. Tanpa mengatakan apapun, Azkia dan Arisha segera memeluk  gadis bermata sipit tersebut.

Semua pandang mengarah pada mereka, tapi mereka tak perduli. Yang terpenting mereka bisa meluapkan rasa kangen mereka.

"Sha, ki. Gue kehabisan nafas," Kata gadis itu pelan.

Azkia dan Arisha sontak melepaskan pelukannya. Kedua gadis itu hanya tertawa melihat wajah sahabat mereka yang sudah memerah.

"Setelah tiga bulan gak ketemu, ya ampun lo banyak perubahan ternyata. Gimana olimpiadenya, lo pasti bisa kan?" Tanya Arisha sambil membawa gadis itu untuk duduk di sebuah Coran semen.

Gadis bermata sipit yang bernama Tina tersebut mengambil duduk di antara Azkia dan Arisha.

"Gue gak pernah ngerasain sepusing itu saat mengerjakan tugas," Jawab Tina sendu.

"Kenapa Na?" Tanya Azkia.

"Kepala gue berasa berat banget. Kayak nampung ketombe-ketombenya Suga sama Chanyeol," Jawab Tina sambil merapikan poni rambutnya yang sedikit berantakan.

Azkia dan Arisha memutar bola matanya malas.

"Kita serius Na!" Kesal Azkia.

"Soalnya mudah-mudah, cuma rumusnya aja sih bikin pusing. Sebagian gue lupa sama rumus-rumus yang udah pernah kita pelajari," Jawab Tina.

"Ya udah, olimpiadenya juga udah selesai kan. Gak usah pusing-pusing lagi mikirin soal," Kata Arisha sambil menepuk pundak Tina.

Tina mengangguk, "Dan ini saatnya gue harus mikirin gimana caranya agar acara pernikahan gue sama Suga terlihat megah. Dan lo berdua harus cegah Chanyeol supaya gak dateng ke acara pernikahan gue nanti. Gue takut Chanyeol obrak-abrik tenda gue karena kelewat cemburu."

Azkia dan Arisha memilih meninggalkan Tina yang masih saja berceloteh mengenai Bias-biasnya itu.

"Sha! Ki, ini kenapa Irene di tinggal!" Teriak Tina yang langsung mengejar Azkia dan Arisha yang sudah menjauh.

🍦🍦🍦🍦

"Azkia!"

Azkia yang sedang berjalan sendirian di koridor lantai dua menoleh ke arah sumber suara. Ia dapat melihat Raefal yang tengah berlari ke arahnya.

"Ada apa ka?" Tanya Azkia.

"Temani saya bersihkan ruang guru," Jawab Raefal datar.

"Harus saya emangnya ka?" Tanya Azkia.

"Yang saya lihat di sini cuma kamu, ayo." Raefal berjalan terlebih dahulu meninggalkan Azkia yang masih berdiam diri sambil memperhatikan punggung laki-laki itu.

Kemudian Azkia segera melangkah mengikuti langkah Raefal.

Cowok itu, sejujurnya Azkia malas sekali jika harus berurusan dengan Raefal yang notabennya adalah ketua osis yang memiliki ketegasan tingkat akut ini. Sebenarnya Raefal adalah adik kelasnya. Namun Azkia selalu memanggilnya dengan sebutan 'ka' Karena umur Raefal yang lebih tua darinya.

Secret Of The Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang