● +62 831---
Gimana sama luka lo, udah sembuh? Sekali lagi gue minta maaf ya.
Azkia mengecek berkali-kali foto seseorang yang mengirimkan Pesan chat lewat WhatsApp. Bahkan berkali-kali pula Azkia mengucek-ngucek matanya untuk memastikan apa yang ia lihat tidak salah.
Azkia dapat melihat foto Genta di sebuah mall. Masih tak menyangka jika yang Mengirimnya chat barusan adalah Genta. Azkia bingung harus membalasnya atau tidak? Tapi jika tidak di balas nanti Azkia di kira sombong. Karena Azkia sudah membaca isi pesan tersebut otomatis ada ceklis dua berwarna biru yang terbentang di layar ponsel Genta.
Setelah menimang-nimang akhirnya Azkia memilih membalas pesan cowok itu.
● +62 831---
Gimana sama luka lo, udah sembuh?
Sekali lagi gue minta maaf ya.Udah baikan.
Udah gak apa-apaSetelah membalas pesan chat dari Genta. Azkia langsung melempar ponselnya asal. Ketahuilah, perasaan Azkia sekarang benar-benar tak karuan. Antara senang dan sedih. Senang karena ini untuk pertama kalinya ia bisa dekat dengan Genta lewat sosial media setelah sekian lama Azkia menyukai Genta dalam diam. Dan bersamaan dengan itu Azkia juga sedih kala ia melihat status cowok itu yang tertera jelas nama Salsa tak lupa di beri emot love.
Azkia memilih membuka Laptopnya. Malam ini, ia ingin kembali menuliskan sebuah kalimat sederhana tentang cowok itu. Sudah lumayan lama Azkia menuliskan banyak hal tentang cowok itu yang tentunya tidak akan pernah di ketahui oleh siapapun. Bahkan Arisha dan Tina yang notabennya adalah sahabat dekat Azkia. Tidak di biarkan jika mereka berdua membuka laptop Azkia.
"Kia, keluar nak. Ada temanmu!" Teriak Danita dari lantai bawah.
Azkia segera menutup laptopnya ketika ia mendengar suara Sang Bunda. Kemudian dengan secepat kilat ia turun ke lantai bawah untuk melihat siapakah temannya yang datang malam-malam begini.
Azkia terpaku melihat Raefal yang duduk di soffa ruang tamu sambil mengobrol dengan Ayahnya. Cowok itu nampak asik sekali mengobrol dengan Ezra seperti sudah saling mengenal lama saja.
"Ka Raefal." Panggil Azkia.
Raefal segera menoleh ke arah sumber suara, ketika melihat Azkia yang berdiri tak jauh darinya. Raefal langsung bangkit berdiri.
"Ya sudah kalian ngobrol saja, saya permisi dulu." Kata Ezra yang kemudian melenggang pergi.
"Kaka ngapain ke sini?" Tanya Azkia sambil mendudukan bokongnya di salah satu soffa single.
"Promosiin batagor terbaru dagangan saya." Jawab Raefal datar.
Azkia memutar bola matanya, dasar cowok menyebalkan di tanya benar-benar tapi malah di jawab tidak jelas. Jika Azkia tidak punya sopan santun mungkin ia sudah mengusir Raefal sedari tadi.
"Saya serius ka!" Kata Azkia kesal.
"Kamu tuh masih muda, kenapa pelupa banget sih! Inget janji kamu ingin menemani saya ke toko buku?" Tanya Raefal.
Azkia membuka mulutnya lebar-lebar, satu tangannya ia gunakan untuk menepuk jidatnya. Kenapa ia bisa lupa? Padahal ia sudah membicarakan soal ini di sekolah tadi. Pantesan saja cowok itu bisa datang malam-malam begini ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart ✓
Подростковая литератураCover by : @skysie_design Azkia, Arisha dan Tina. Adalah tiga anak manusia yang terlahir menjadi seorang pengecut namun mudah kepincut. Hanya mampu mengagumi seseorang dalam diam, hanya mampu menatap laki-laki yang mereka kagumi dari jarak kejauhan...