Ayah dan Bundanya pergi, dan sekarang Azkia hanya berdua bersama seseorang yang tadi ia temui di jalanan.
Rumahnya nampak sepi, Azkia tidak tahu harus melakukan apa. Bersusah payah Azkia membawa tubuh lemah Genta masuk ke dalam rumahnya lalu meletakan laki-laki itu di atas soffa. Dan sekarang, Azkia hanya diam saja sambil memperhatikan Genta yang tertidur.
Azkia berkali-kali mencium aroma Alkohol dari mulut laki-laki itu, ketika laki-laki itu meracau tak jelas menyebutkan nama seseorang berkali-kali.
Azkia benar-benar tak tahu harus berbuat apa, sampai akhirnya suara deru motor terdengar memasuki halaman rumahnya. Azkia segera berlari keluar untuk menemui Ayah dan Bundanya.
"Habis dari mana? Ko lama." Tanya Azkia.
"Ngurus kuliah kamu. Katanya mau ambil kuliah di jakarta." Jawab Bunda.
Azkia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar ketika Ayah dan Bundanya berniat untuk masuk. Ia harus menceritakan kejadian yang ia alami terlebih dahulu sebelum Ayah dan Bundanya salah paham.
"Jangan masuk dulu." Cegah Azkia yang berhasil membuat Ayah serta Bundanya mengerutkan kening bingung.
"Kia mau cerita, tapi janji Ayah sama Bunda nggak marah."
"Kamu kenapa si? Mau cerita apa?" Tanya Ezra gemas melihat tingkah laku putrinya.
"Tapi janji dulu."
"Iya..iya."
Azkia menarik nafasnya dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, butuh keberanian untuk menceritakan ini semua terlebih ia bercerita di depan Ayah dan Bundanya.
"Jadi....di dalem ada temen Kia." Ujar Azkia dengan suara yang cukup pelan, gadis itu sibuk memainkan jari-jemari tangannya.
"Lho ko kamu tinggal, ya udah mending masuk biar Bunda buatin jamuan."
"Jangan Bunda!" Tanpa sadar Azkia berteriak di depan kedua orang tuanya. Segera ia menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.
Ezra dan Danita semakin di buat tak mengerti oleh sikap putrinya yang mendadak aneh seperti ini.
"Temen Kia pingsan, Kia gak tau nabrak dia atau nggak yang jelas dia udah tiduran di aspal. Kia terpaksa bawa kesini karena Kia gak tau harus bawa dia kemana."
Danita membulatkan matanya, "Astaga anak Bunda! Kalo temen kamu pingsan kenapa kamu tinggalin. Terus kenapa Ayah sama Bunda gak boleh masuk?"
"Temen Kia mabok Bun, kayaknya dia lagi ada masalah. Kia gak tau harus gimana." Lirih Azkia.
Ezra menepuk pundak Azkia dua kali, ia sangat mengerti bagaimana perasaan putrinya saat ini. Lalu Ezra melenggang masuk ke dalam rumah meninggalkan Azkia dan istrinya yang masih betah berada di dalam posisinya.
Danita segera merangkul putrinya mencoba memberikan ketenangan untuk gadis itu, lantas membawa Azkia masuk ke dalam rumah.
Hal pertama yang ketiga manusia itu lihat adalah, sesosok laki-laki yang tiduran di lantai tanpa takut kedinginan. Azkia segera berlari menghampiri Genta yang kembali meracau tidak jelas.
"Salsa.....gue sayang sama lo sal...."
"Gue....gue gak mau lo pergi..."
"Kenapa lo jahat sama gue Sal....gue cinta sama..lo.."
Ezra dan Danita tidak mungkin diam saja, mereka segera membantu Azkia membawa laki-laki itu kembali ke soffa, benar kata Azkia. Laki-laki yang di bawa Azkia kemari ternyata sedang dalam pengaruh Alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart ✓
Teen FictionCover by : @skysie_design Azkia, Arisha dan Tina. Adalah tiga anak manusia yang terlahir menjadi seorang pengecut namun mudah kepincut. Hanya mampu mengagumi seseorang dalam diam, hanya mampu menatap laki-laki yang mereka kagumi dari jarak kejauhan...