Chapter 1 | Punya Gebetan

83 9 1
                                    

Untuk seseorang, yang sudah mengenalkanku padanya. Terima kasih.

(^,^)

[Chelsea Selina Adrian Mallory]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chelsea Selina Adrian Mallory]

Ekspresi lagi lihat dia yang lagi main basket.

(^,^)

"Mic, ke kantin yuk!" Ajak Marsell sambil merangkul pundak Michael. Michael menoleh ke arah temannya itu.

Dia berhenti berjalan di perempatan. "Gue mau ke perpustakaan saja," jawabnya sambil melepaskan rangkulan dari Marsell.

"Alah, sok-sokan belajar lo! Biasanya juga nilai gak penting buat lo," sindir Mark sambil mendorong bahu temannya itu.

Michael memasang wajah dinginnya. "Lo gak ngerti kalau ada di posisi gue," jawabnya lalu pergi meninggalkan kedua orang itu menuju perpustakaan.

§

Michael berjalan-jalan setelah belajar selama 3 jam di perpustakaan. Dia sangat nyaman di tempat itu, mungkin karena tempat itu tenang, dingin, dan memiliki jaringan Wi-fi yang kencang.

Dia diminta Tyas–Mama Michael–untuk menjadi juara 1 di kelasnya tahun ini. Ini sulit, karena biasanya dia tidak mementingkan hal itu. Dia hanya berpikir ke sekolah untuk belajar, bermain, dan mengistirahatkan pikirannya dari rumah. Michael lebih nyaman ketika dia ada di sekolah, bukan di rumah yang hanya akan membuatnya kesal karena dituntut ini dan itu.

"Jalan yang bener dong!" Michael berbalik dan mendapati Vinsen sedang marah marah pada salah satu orang siswi.

Dia menghampiri Vinsen dan menanyakan ada apa. Ternyata, siswi itu baru saja menabrak Vinsen dan menurut pengakuan siswi itu, dia tidak sengaja menabraknya dan itu juga karna Vinsen yang sibuk dengan telepon genggamnya.

"Udahlah, Sen. Jangan mainin Hp terus, dari tadi pagi sampek sekarang, emang gak capek tuh mata? Udahlah, jadi bukan sepenuhnya salah cewek ini dong? Lagian dia juga udah minta maaf," katanya menengahi.

Vinsen menghela nafas. "Yaudah, Gue maafin. Udah, pergi sana!" Usir Vinsen pada gadis itu.

Michael hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak menyangka. Setelah berpacaran dengan Hani, ternyata sikap Vinsen tidak berubah sama sekali. Gadis itu hanya menggembungkan pipinya dan pergi dari hadapan mereka. Vinsen dan Michael juga akhirnya pergi dari tempat itu.

"Chels!" Michael berbalik.

Ternyata ada yang memanggil perempuan tadi. Senyum manis terukir di bibir gadis itu ketika menyambut temannya. Michael baru pertama kali melihat perempuan dengan senyum seceria itu, tapi senyumnya terasa tidak asing.

[✓] CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang