Chapter 24 | Sama

22 3 0
                                    

Kalian sama-sama salah. Kesalahan kalian itu sama, yaitu percaya pada hal yang belum terbukti benar dan mengambil kesimpulan secara sepihak tanpa mendengarkan yang lain.

(^,^)

Kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa?

Terpesona sama kegantengan Gue kalo lagi marah?

Udah biasa!

Tapi jangan berani berani bikin Gue marah!

(^,^)

Mark datang ke rumah Kyara hari ini. Dia baru mendapat kabar kalau Kyara sakit dan itu sudah dua hari sejak kejadian dia tidak menepati janjinya pada gadis itu.

Sekarang dia ada di depan rumah Kyara. Dia masih enggan mengetuknya karna masih merasa kalau Kyara memang patut mendapatkan rasa sakit itu. Bertemu dengan Ryan saja dia tidak mempedulikan rasa sakit yang diterimanya.

Tapi akhirnya rasa khawatirnya mengalahkan egonya. Dia mengetuknya dan kemudian masuk setelah diminta masuk oleh Darren. Ia langsung naik ke lantai dua dan masuk ke kamar Kyara. "Lo dateng juga ke sini?" tanya Michael sinis.

"Oh iya, kan ada Chelsea ya.. Baru sadar gue," ujar-nya sambil tersenyum remeh. Chelsea hanya menatapnya tidak percaya. Kenapa Michael jadi berubah seperti ini?

Mark tidak terima dikatakan seperti itu. Dia memang ke sini dengan alasan menjenguk pacarnya sendiri kok. Tidak ada alasan lain, ada Chelsea di sini pun dia baru tahu sekarang.

Mark memberengut. Tangannya tidak tahan untuk tidak memukul wajah Michael dan akhirnya satu pukulan lepas begitu saja. "Sialan lo!" dengus Michael.

Satu pukulan juga mendarat di wajah Mark dan akhirnya pertengkaran pun terjadi. "Lo yang sialan asal lo tahu!" dengus Mark sambil mendorong tubuh Michael yang lebih kecil darinya, tapi lebih tinggi. Tubuh Michael rasanya remuk ketika membentur tembok.

"DIAM KALIAN SEMUA!!" sentak Darren dari arah pintu kamar Kyara. Perkelahian itu terhenti. "Kalian berempat masuk ke ruangan saya!" suruhnya lalu keluar dari kamar Kyara dan meninggalkan suasana hening bergeming di sana.

Mark membantu Kyara untuk berjalan karena keadaannya yang masih lemas untuk berjalan jika menurut dokter. Sementara Michael masih diam di tempatnya bersama dengan Chelsea.

"Sini aku bantu," tawar Chelsea sambil membantu Michael mengangkat tubuhnya.

Michael menepis tangannya. "Gue bisa sendiri," jawabnya dingin.

"Gimana bisa sendiri kalo keadaan kakak aja kayak gini?" decak Chelsea dan tetap membantu Michael berjalan menuju ruangan Darren.

Mereka berempat duduk di hadapan Darren. Masing masing merasa seperti diintimidasi, terutama Mark dan Chelsea yang belum pernah merasakannya.

[✓] CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang