Chapter 30 | Devil

25 1 0
                                    

Kelakuan lo kayak iblis asal lo tahu! Lo pikir kayak gini perlu dijadiin dendam dan apa lo pikir dengan nyakitin Chelsea, lo bakal puas? Enggak! Lo Devil namanya!

(^,^)

Eh? Chels?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh? Chels?

Udah bangun?

Udah, mau tidur lagi boleh?

Kok?

Aku terpesona liat kecantikanmu yang bak bidadari

Iyain!

(^,^)

Acara akan dimulai sekitar 3 jam lagi. Chelsea, Michael, Kyara, Darren, Dylan, dan Ryan sudah ada di gereja tempat mereka akan menyelenggarakan acara. Mereka sengaja datang lebih awal untuk memaksimalkan persiapan acara.

Chelsea resah karena kiriman katering belum saja sampai. Kemarin mereka sudah menekankan bahwa harus sampai sebelum jam empat sore, tapi ini sudah jam lima.

"Ini mana makanannya?" tanya Ryan.

Chelsea menggeleng. "Gak tahu, Kak. Uangnya udah ditransfer padahal." jawabnya yang mulai panik.

"Telepon!" desak Mark yang sudah tidak sabar menunggu. Bayangkan saja mereka menunggu di sana tanpa kegiatan apa apa selama 1 jam lebih.

"Gak usah bentak juga!" dengus Michael tidak suka.

Chelsea langsung menghubungi nomor yang kemarin. Matanya melebar ketika mendapati suara operator perempuan yang terdengar menyatakan bahwa nomor tersebut sudah tidak ada dalam daftar jangkauan.

"Kenapa?" tanya Michael.

Mata Chelsea memerah. "Ki-Kita ditipu, Kak.." ujarnya serak. "Na-Nanti gimana? A-Aku udah transfer semuanya," Air matanya jatuh saat itu. Michael langsung memeluknya dan mencoba menenangkannya.

"Kok bisa?" tanya Ryan tidak percaya. Waktunya sebentar lagi dan tidak mungkin sempat meminta tempat katering lain membuatkan makanan sebanyak itu dalam waktu singkat.

Kyara membantu menenangkan Chelsea. "Kok bisa tahu kalo kita ditipu, Kak?" tanya Kyara.

"Nomor... No-Nomor yang kemarin udah gak ada dalam jangkauan. Nomor itu udah gak ada.." jelas Chelsea sambil terisak.

"Udah udah, jangan nangis kamunya." pinta Michael sambil mengelus-elus kepala Chelsea. "Kita cari cara buat dapetin konsumsi sebelum jam delapan malam," ujarnya.

Mereka semua bergeming dengan pikiran masing-masing. "Kita pesen KFC aja!" usul Dylan yang langsung membuyarkan konsentrasi semua orang.

"Iya bener! Kenapa gak kepikiran ya tadi sama gue?" ujar Ryan sambil menepuk bahu Dylan dengan senyum lebar.

[✓] CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang