Chapter 27 | Baikkan

28 2 0
                                    

Tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf. Sama seperti cinta, tidak ada kata terlambat untuk mencintaimu, kan?

(^,^)

Arsen : W udah nembak vani kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen : W udah nembak vani kemarin

W : Ha? Gimana2?

Arsen : W nembak Vani

W : Ha?

Arsen : Sejak kapan lo budeg?

W : Anjir!

(^,^)

"Mark," panggil Michael mencoba untuk mencarikan suasana yang dingin antara dirinya dan sahabat dekatnya itu.

Mark mendehem, tapi matanya masih fokus pada ponselnya. "Gue mau minta maaf soal kemarin," lanjut Michael yang membuat Mark menoleh menatapnya.

"Gak ada angin, gak ada hujan. Lo tiba tiba minta maaf ke gue. Kenapa lo? Sakit?" tanya Mark dengan seringai kecilnya. Bukan Mark namanya kalau tidak memanfaatkan keadaan seperti sekarang, dia ketularan virus dari Arsen sepertinya.

Michael berdecak. "Gak jadi." jawabnya lalu mengeluarkan ponselnya dari kantung celana.

Maek terkekeh. Gengsi sahabatnya ini sebelas duabelas dengan gengsinya. "Iya, gue juga minta maaf sama lo." jawab Mark.

Michael yang sekarang menoleh ke arahnya dengan sebelah alis terangkat. "Gak ada hujan, gak ada angin. Lo yakin sehat?" tanyanya balik.

"Ngajak ribut, anjir!" dengus Mark.

Michael terkekeh. "Iya iya, udah kelar kan? Damai nih?" tanyanya meyakinkan. Tidak ada jawaban dari Mark. "Jawab napa!" dengusnya kesal karna tidak mendapat respons.

Mark terkekeh. "Iya lah, Bro! Adek lo udah bakal jadi tunangan gue. Jadi gue harus damai sama kakak ipar gue yang tersayang ini," jawab Mark alay. Padahal perjodohannya dengan Chelsea saja masih ada dan belum dibatalkan secara resmi.

"Anjeng kau!" umpat Michael tak tertahan. "Aw! Sakit!" jeritnya kesakitan sambil mengelus-elus kakinya yang baru saja diinjak seseorang.

"Ngomongnya gak dijaga, ih!" dengus Chelsea yang merupakan pelaku dari nyerinya kaki Michael sekarang. Injakkan Chelsea tidak seperti tendangan Michael tadi yang hanya sekedar tendangan kecil, tapi ini Chelsea menginjaknya dengan sepenuh tenaga.

Michael meringis. "Iya, maaf maaf." jawabnya. "Abisnya calon adek ipar kakak gitu banget," lanjutnya. "Alay!" sinisnya pada Mark sambil masih mengaduh.

Mark hanya terkekeh saja menahan geli. "AW! Sakit sumpah!" jeritnya lebih kencang dari jeritan Michael sebelumnya, dia mengelus-elus kakinya yang berdenyut.

[✓] CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang