Karna Ku Cinta [SU]

# 40

Pintu utama rumah dibuka dari luar sebelum adib masuk kedalam rumah dan menguncinya.

Dilihat jam di dinding sudah menunjukkan jam 11:00 malam. Akhir sangat dia balik hari ni sebab melayan karenah farzana dari tadi lagi.

Kaki di atur melangkah ke anak tangga untuk masuk ke dalam bilik, tetapi mata nya lebih pantas menangkap satu tubuh yang sedang terbaring di atas sofa panjang. Adib menuju ke arah aku dan menunduk sedikit wajah nya memandang ku.

Nafas berat dilepaskan , dia sendiri tidak tahu kenapa dia setuju dengan cadangan mak ain untuk menikahi ain atas kesalahan nya.

Sekarang semua nya tidak seperti yang ain inginkan, mempunyai rumah tangga dan bercinta lepas nikah, bahagia bersama , dapat melayan karenah nya yang kebudak-budakan. Itu salah satu yang diimpikan ain satu tika dulu kata mak nya .

Tapi adib tidak dapat tunaikannya, entah kenapa bila menatap wajah isterinya, hilang sedikit sebanyak beban nya tetapi bila dengan farzana, sedikit sebanyak membahagiakan nya.

" Aku minta maaf ain tak dapat bahagiakan kau " kata nya didalam hati sebelum tubuh ain diangkat dan dibawa ke bilik. Tidak rela dia nak biarkan ain tidur disitu

- -

Mata ku kelip beberapa kali sebelum terbuka dengan luas. Otak ku seakan-akan lambat berfungsi. Seperti ada yang tak kena. Nak berdiri pun serasa berat , diperut pun terasa berat.

Bila dilihat sebelah, terbuka luas mataku. Cepat-cepat ku alih tangan nya dari berada di perutku dan terus berdiri.

Tiba-tiba adib membuka mata nya dan --

" Kenapa ni farzana ? "

Terkedu ku seketika. Far-farzana? Hei bodoh! Ni aku lah isteri sah kau , AIN WARDIHA , bukan farzana kepala hotak kau ! dada ku turun naik menahan sabar dan air mata ku tahan sehinggakan penglihatan ku kabur.

" Sa..saya bukan farza..farzana "

Adib mengerutkan dahi nya , dah kenapa farzana cakap macam tu? Perlahan-lahan dia duduknya tubuh nya dan duduk bersila, kepala di paling kearah ku dan mata nya terbuka luas

" Ai..ain " kata nya gagap.

Aku tersenyum sinis " ingat lagi nama bini rupanya. Ingatkan amnesia "

perli ku padu sebelum kaki di atur ke bilik mandi dan air mata dihapus. Tidak ada masa untuk bersedih sekarang ni.

" Diha tak boleh sedih nanti ye kalau ayah dah tak ada sebab tak ada orang nak gembira kan diha, okay ? "

- -

Hi ! 😎🌞