"Punya masalah apa lo sama gue?" Ucap Rafi sambil menatap tajam Tifa.Tangannya terkepal,rahangnya mengeras.
Selama dua tahun sekolah di sini,ia tidak pernah di permalukan seperti ini.
Apalagi orang itu masih menyandang gelar murid baru.Tifa hanya melipatkan kedua tangannya di dada tanpa mengeluarkan suara satu patah kata pun.Ketiga temannya pun hanya bisa menonton kejadian itu dari jauh karena tidak seberani itu untuk membantunya.
"Jangan pernah ikut campur urusan gue!" Ucap Rafi penuh penekanan sambil mengarahkan jari telunjuknya ke depan wajah Tifa.
Rafi mengernyit bingung saat Tifa hanya tersenyum remeh sambil menurunkan jari telunjuk Rafi secara perlahan.
"Gue gak ada masalah sama lo kok" jawab Tifa santai.
"Gue juga sama sekali gak tertarik buat ikut campur urusan lo" sambungnya.
"Terus ngapain lo,-"
"Gue nyiram lo cuma buat kasih peringatan!" Ucap Tifa seakan tau apa yang akan ditanyakan Rafi.
Rafi berdecih mendengar penuturan Tifa.Mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian di kantin.Rafi memang terlihat biasa saja,tapi tidak dengan Tifa.Ia merasa risih menjadi bahan tontonan orang-orang di kantin.
Semua ini ia lakukan agar cowok yang bernama lengkap Muhammad Rafi Sanjaya itu tidak berperilaku semena-mena.SMA Tunas Bangsa sudah menjadi bagian dari hidupnya dan jika ada yang berbuat keributan,ia tidak akan tinggal diam.
"Cih,anak baru aja udah belagu," Ucap Rafi tanpa melihat ke arah Tifa sedikitpun.Ia sebenarnya merasa sangat kesal di siram juz seperti tadi,hanya saja ia masih bisa sedikit bersabar karena gadis itu masih tergolong murid baru di sekolahnya.
Kedua teman Rafi pun hanya bisa diam melihat adu omong antara Rafi dan Tifa.Akhirnya Arga bisa melihat langsung seberapa beraninya gadis itu melawan sahabatnya tanpa perantara ocehan tidak jelas dari Refan seperti tadi pagi.
"Gue ingetin satu hal sama lo.Gue gak bakal biarin kalian gitu aja kalo masih buat masalah di sini!" Ucap Tifa sambil menatap tajam satu persatu Rafi dan kedua temannya.
Arga dan Refan menelan salivanya susah payah melihat raut wajah Tifa yang tidak bersahabat.Sepertinya gadis itu tidak main-main dengan ucapannya.
"Emangnya lo siapa?Lo gak ada hak yah buat ngancem-ngancem gue!" Ucap Rafi sambil tertawa sinis.
"Lo pikun?"
"Hah?" Beo Rafi.
Bukannya menjawab,Tifa malah mengajak gadis yang menjadi korban bullying itu keluar dari area kantin.Ia sudah tidak betah menjadi sorotan lama-lama di sana.
Saat hendak melangkah pergi,Tifa membalikan badannya."Kalo lo lupa,gue Tifania Anastasya,murid baru SMA Tunas Bangsa"
"Urusan kita belum selesai,lo mau kabur!?" Ucap Rafi namun tak di gubris oleh Tifa yang langsung melenggang pergi di ikuti oleh ketiga teman-temannya di belakang.
Tangan Rafi terkepal kuat.Kedua temannya bingung harus berbuat apa.
Baru kali ini mereka melihat ada gadis yang mempunyai nyali kuat untuk melawan Rafi."Gue gak bakal biarin hidup dia tenang setelah ini" gumam Rafi dengan senyum devilnya.
Refan dan Arga terdiam saling menatap satu sama lain bingung.
***
Sesampainya di apartemen miliknya,Tifa menghempaskan tubuh mungilnya di atas kasur.Ia memang sedari tadi belum mengganti seragam sekolahnya dengan baju santai.Gadis itu tinggal sendiri di Apart jadi tidak akan ada yang menegurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple [On Going]
Teen FictionKisah seorang gadis remaja yang tumbuh menjadi pribadi kuat dan menjunjung tinggi keadilan. Cantik,ramah, dan berani adalah 3 hal yang menjadikan dirinya sorotan semenjak pindah di SMA Tunas Bangsa. Tifania Anastasya.Gadis dengan sejuta kepedihan ya...